Kini reva sedang bersiap di kamar nya, menyiapkan beberapa pakaian, sepatu make up parfum dan lain nya.
Tling
Sebuah pesan masuk dari Regal.
"Udah siap belom? Gua udah di bawah ni, kata nya Zylan ikut dia pagi otw sini."
"Lo ke atas dong bawain koper me, berat nih koper acu."
"Dasar manja."
"Oh yaudah gua bawa SENDIRI AJA. "
"Gimana gua mau bawain, kamar lo aja masih lo kunci tulul."
"Lah emang lo dimana?"
"Makanya pintu nya buka sayang."
Read
Reva langsung berjalan ke arah pintu, ia kaget melihat Regal yang sudah berada di depan pintu.
"Mana koper nya?" tanya Regal.
Reva berbalik menghadap kamar nya lalu menunjuk beberapa koper."tuh."Ucap Reva sambil menunjuk tiga koper.
"Banyak amat, gue aja cuma bawa satu koper." keluh Regal yang melihat barang bawaan Reva.
Reva mendengus. "Jangan samain gue sama lo, lo kan cowo jadi gak butuh make up, terus juga kalo gue kan bawa makanan, soal nya kalo orang desa makanan nya pasti gak jauh dari jengkol, lo kan tau gue paling gak demen sama yang begitu." Ucap Reva membuat Regal menarik nafas panjang.
"Yaudah sekarang kita kebawah, gue bawa koper lo yang paling berat, mana yang paling berat?" Tanya Regal, lalu Reva menunjuk koper berwarna tosca dan kuning.
"Isinya apaan?" Tanya Regal,sambil membawa keluar koper berwarna tosca dan kuning dari kamar Reva.
"Yang kuning isi nya daleman, kalau yang tosca isinya baju sama dress." Jawab Reva.
Rachel melongo. "Hah?daleman ampe sekoper? Kita disana cuma dua minggu princess kenapa harus bawa sebanyak itu?" Keluh Regal.
"Ish gue kebanyakan nya bawa gaun, mau gue pakek gaun gak pake celana pendek lagi? Nanti kalo~" Ucapan Reva terpotong karna Regal menaruh jari telunjuk nya di bibir Reva.
Tegal tersenyum. "Gak usah di lanjutin lagi sayang, maaf aku gak tau keperluan perempuan." Ucap Regal dengan senyum nya, namun seketika wajah Reva berubah murung.
Tegal yang melihat perubahan itu bertanya. "Ada apa? Kenapa mukanya jadi asem gitu?" Tanya Regal
Reva duduk di ranjang dengan berkata. "Gue keinget Daffa, Gal, gue bingung sama hubungan gue, dia mau lanjut atau udahan, dia gak pernah ada usaha buat minta maaf sama gue, jangan kan minta maaf berusaha untuk hubungin gue aja engga, kadang gue suka mikir, buat apa punya hubungan kalau rasanya kaya air putih, lebih baik kaya gue sama lo sama Zylan, Gal, lebih terasa manis seperti teh, walau warna nya gak begitu indah." Ucap Reva yang mulai mengeluarkan air mata nya.
Regal yang melihat nya pun langsung mengarahkan wajah Reva menghadap ke arah wajah nya. "Semua tergantung lo Rev, kalau lo mau udahan, lo bisa bilang sama dia secara langsung, gue akan temenin lo, kalo lo mau lanjut itu juga keputusan lo Rev, tapi lo harus siap, ketika suatu saat kejadian seperti di ulang tahun itu kembali terulang, lo harus siap hati lo untuk terluka." Jawab Regal sambil menghapus air mata yang jatuh di pipi Reva.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...