Kini Reva, Zylan dan Regal sedang berada di salah satu rumah warga,dan saat awal penelitian sudah membuat Reva kesal, pasal nya anak gadis disini cukup cantik cantik membuat Reva takut jika Regal atau Zylan tergoda.
"Hai." Sapa perempuan berambut pendek, pada Regal, Regal hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Aku denger dari Nana kalau kamu mau meneliti kampung ini ya?" Ucap nya lagi, namun lagi-lagi Regal hanya mengangguk.
"Boleh gak kalau aku ikut kalian? Jadi aku bisa kasih tau juga tempat-tempat yang ada disini." Ucap perempuan itu dengan wajah berharap.
Reva sedari tadi masih diam, namun kini ia menjawab. "Ini tugas sekolah gue, jadi lo gak perlu ikut campur." Jawab Reva.
Reva berjalan mendahului Regal dan juga Zylan, namun ia seperti nya salah mengambil jalan, kini ia berada di hutan yang banyak sekali pohon bambu, udara nya sangat dingin membuat Reva merinding.
"Zyl~Zylan, Re~Regal." Ucap Reva memanggil Regal dan Zylan, namun mereka tak kunjung datang.
"Ta~takut hiks." Reva terduduk dan mulai menangis.
Tiba-tiba ada yang memegang pundak Reva membuat Reva menjerit. "AAAAAAA." Jerit Reva.
"Princess." Panggil seseorang yang memegang bahu nya tadi, Reva hafal dengan suara itu, ia menoleh dan langsung memeluk erat.
"Regal." Reva langsung menangis dan memeluk erat Regal.
Regal mengusap kepalanya dengan lembut. "Jangan menangis, itu menyiksa ku, maaf karna aku tak bisa menjaga mu." Ucap Regal mencoba untuk menenangkan Reva yang masih menangis.
"Ma~maaf aku te hiks terlalu hiks e hiks gois, aku ha hiks nya tidak ma hiks u kehi hiks langan kamu."
Regal mengusap kepala Reva lembut. "Sudah jangan menangis,aku mengerti, kamu takut aku tidak bisa membagi waktu seperti waktu itu, sehingga aku melupakan mu, aku mengerti,dan maaf untuk saat itu." Ucap Regal mencoba untuk menenangkan Reva.
Reva menatap Regal lekat. "Perasaan ini, perasaan ini gak pernah berubah, gue tetep butuh lo, gue tetep gak mau kehilangan lo, lo punya tempat khusus di hati gue, jangan tinggalin gue." Ucap Reva sambil memeluk erat Regal.
Regal tersenyum sambil terus mengusap kepala Reva. "Aku gak bakal ninggalin kamu, sampai kamu mendapatkan jodoh dunia akhirat kamu." Jawab Regal dengan senyum, namun bisa dilihat senyum itu seperti senyum paksa.
"Sekarang kita balik ya?" ucap Regal dan Reva pun mengangguk.
Mereka berjalan menyusui hutan yang tadi Reva masuki, dari mana Regal tau? ia melacak ponsel Reva dan ternyata Reva berada di dalam hutan yang ada di daerah Semarang.
Saat mereka sampai di kediaman pak Suryono, Shila langsung menyambut Regal, ia memberikan handuk kecil pada Regal, karna memang tadi sedikit hujan, bisa di bilang gerimis, walau tidak deras namun bisa membuat seseorang sakit.
Regal menerima handuk itu namun bukan untuk dirinya melainkan untuk Reva, Reva yang tadi nya cemberut langsung tersenyum. "Makasih Prince." Ucap Reva dan Regal hanya mengangguk.
"Ya allah Revana Lalisa ifanda, lo dari mana aja sih? Gue khawatir!" Ucap seseorang dari belakang pak Suryono.
Pak Suryono menyingkir sedikit memberi jalan seseorang yang berbicara tadi, dan ternyata itu adalah Zylan.
"Ya kan lo sibuk sama Nana." Jawab Reva ketus.
"Rev aku kan pilih kamu, jadi aku udah gak deket-deket Nana lagi kok." Ucap Zylan meyakinkan Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...