Reva memang sudah di temukan tapi ia masih tidak mau keluar dari kamarnya.
"Reva keluar dong sayang." ucap Citra dari luar kamar sedangkan Reva hanya diam menatap kosong di depan nya.
"Kamu belum makan loh dari kemarin." ucap Citra yang masih tak di gubris.
Reva masih memikirkan keadaan abang nya sekarang ada satu tempat yang Reva curigai entah benar atau tidak tapi batin Reva mengarah pada satu nama Dian ya ka Dian.
Reva dengan cepat meraih ponselnya dan mencari nomor ka Dian.
Sambungan tak kunjung terhubung memang kak Dian seperti menghindar entah mengapa itu yg Reva rasakan.
Reva segera bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah nakas untuk mengambil kunci motor nya sebelum itu ia berkaca terlebih dahulu.
"Selama ini gua terlalu diam akan keadaan apa gua harus menjadi nakal agar keadaan tidak seperti ini? Kalau memang ia gua akan balik seperti gua yang dulu tapi tidak dengan ucapan melainkan dengan sikap!" ucap Reva dalam hati laku berjalan keluar dari kamar.
Tepat saat Reva keluar dari kamar wajah nya tertubruk oleh tubuh tetap seseorang.
"Mau kemana?" tanya cowo itu yg tak lain adalah ayah ya itu adalah Ravan.
"Nyari abang." ucap Reva lalu berjalan melalui Ravan tapi sebelum nya ia berpamitan dahulu pada ayah nya itu karna ia selalu di ajarkan tata karma oleh orang tua nya.
Ya Reva tak mengendarai mobil melainkan motor itu adalah motor yang di belikan ayah nya ketika ia berulang tahun, tahun lalu.
Tak butuh waktu lama Reva sudah sampai di depan rumah Dian dia langsung menggedor pintu rumah Dian dengan keras ruang Dian adalah rumah yang minimalis jadi tidak ada pagar yang aka menghalangi aksi Reva. Setau Reva Dian hanya tinggal sendiri lebih tepat nya orang tua nya sibuk akan pekerjaan mereka.
"bentar." teriak seseorang dari dalam rumah yang Reva yakin adalah Dian.
"Dimana abang gue?" tanya Reva tanpa basa basi sedangkan Dian sedikit terkejut.
"Gue gak tau.'' elak Dian
"Gue tau kalo lo tau dimana abang gua jadi gak usah boong percuma!" sergah Reva dengan kesal.
"Gue bener-bener gak tau." ucap Dian masih dengan nada santai nya.
"Kalo lu sampe terlibat dalam kasus ini gue bakal jamin orang tua lo ancur dan lo, lo bakal di hukum mati atau engga di penjara seumur hidup lo!" ancam Reva tajam sedangkan dian hanya meneguk ludah ya dengan susah payah.
Tling
Notifikasi hape Dian berbunyi dan baru saja Dian mengangkat ponselnya langsung di rebutin cepat oleh Reva.
"Apa apaan si lo." ucap Dian kesal.
Reva membaca pesan yang isinya
"Keluarga nya gak bakal ada yg nemuin lo tenang aja apa." itu adalah isi pesan yang Reva baca Reva kesal ia menggeram ingin sekali ia menghancurkan hape yang di pegang nya namun fikiran nya masih panjang itu masih bisa menjadi bukti dan ia membaca lagi siapa yg mengirim pesan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...