Reva menyuruh Daffa duduk di kursi dan menyilangkan tangan di depan dada. "Siapa cewe tadi?masih ada hubungan apa sama dia?" Tanya Reva.
"Sayang sumpah, aku udah gak ada hubungan apa-apa, dia cuma mantan aku aja, aku sayang nya sama kamu, aku gak bohong." Ucap Daffa dengan mata yang menunjukkan ketulusan.
"Hmm iya gue percaya ko." Jawab Reva dengan senyum nya. "Gue mau minta izin ya, malem ini mau ngunduh Regal sama Zylan buat nginep di rumah, and ya mereka pasti tidur sama gue." Lanjut Reva.
Daffa tersenyum sambil mengelus puncak kepala Reva. "Kalau gue gak ngizinin itu artinya gue gak percaya sama lo." Jawab Daffa dan jawaban itu dapat membuat Reva tersenyum senang.
Mereka akhirnya pergi menuju kelas melupakan kejadian beberapa jam yang lalu.
"Dari mana si lo?" Tanya Regal kesal.
"Dari Ruang Kepala Sekolah. Eh iya Gal, gue lagi bad mood banget, males belajar, ke Rooftop aja yu... Temenin gue." Ucap Reva sambil menarik narik lengan Regal.
"Yaudah yaudah gue ambil tas dulu." Kata Regal dan Reva pun menunggu Regal di ambang pintu.
Saat mereka ingin melangkah meninggalkan kelas pak imam datang bersama 5 orang murid perempuan di belakang nya, dan salah satu nya adalah. IRENA.
"Rava?" Ucap perempuan berambut pendek sambil menatap Regal dengan tatapan tak percaya.
"Joy?" Ucap Regal memastikan.
"Aaaa aku kangen banget sama kamu Va, plis aku mau kita balikan ya? Aku gak bisa tanpa kamu." Ucap perempuan yang di sebut Joy oleh Regal itu sambil memeluk Regal.
Regal melepaskan paksa tubuh Joy. "Kenapa Va?" Tanya Joy.
"Lo tuh sama aja ya sama ketua lo, gak punya malu tau gak, dateng-dateng maen nyosor aja kaya soang." Ketus Reva, seperti nya perempuan bernama Irena baru menyadari kehadiran Reva.
"Lo cewe yang tadi narik Daffa kan?" Ucap Irena sambil menunjuk wajah Reva.
"Jari lo santai dong." Ucap Reva sambil membengkokkan jari Irena membuat nya meringis kesakitan.
"Hei reva, kamu kenapa pakai tas? Dan lepaskan tangan mu." Ucap Pak Imam.
"Saya lagi gak mood dan buat Bapak lebih baik diam." Ucap Reva dingin.
Sinyal buruk seperti nya, jangan sampai Reva meledak disini atau akan ada korban jiwa.
"Maaf pak tapi seperti nya saya sudah tau dia mana letak kelas saya, bapak bisa meninggalkan saya dan teman teman saya, terimakasih atas bimbingan nya." Ucap Salah satu dari mereka yang pasti bukan Joy atau Irena.
Saat Pak Imam sudah benar benar tidak terlihat batu lah Joy menjalankan kasi nya. "Heh cewe gatel, lo tuh ya tadi Daffa sekarang Rava setelah ini siapa hah?" Ucap Joy dengan enteng nya.
Reva melirik sinis memberi sinyal kepada Regal bahwa emosi nya sudah benar-benar di ujung. "Siapa yang lo sebut cewe gatel?" Tanya Reva.
"Elo." Ucap Joy sambil menunjuk wajah Reva. Dengan gerakan kilat Reva membalikkan tubuh Joy dengan tangan di belakang, amarah nya sudah kepalanya ia mematahkan lengan kanan perempuan bernama Joy itu.
"GUE BILANGIN SAMA LO YA ANAK BARU GAK TAU MALU, JANGAN GANGGU HIDUP GUE ATAU LO, BOKAP LO DAN KELUARGA LO SENGSARA!" Teriak Reva memperingati. "Dan jangan ganggu gue kalau kartu merah lo gak mau terungkap, anak dari seorang jalang yang tak memiliki harga diri."Ucap Reva sambil berisik di telinga Joy.
Dari mana Reva tau? Ya Joy adalah mantan pertama Regal, ayah nya adalah seorang meneger di salah satu perusahaan milik keluarga Reva.
Mama nya adalah seorang pelacur, bahkan dirinya juga dilahirkan karna rasa kasihan, tidak tau siapa ayah nya yang sebenar nya, sangat miris hidup nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...