Nadia's birthday

6.2K 200 5
                                    

Hari ini Nadia ulang tahun namun cima dan reva pura pura lupa

"Eh gengs ntar gue traktir bakso mau gak? "-Nadia

"Hmm gak deh"-Reva

"Bosen bakso mulu"-Risa

"Yah padahal kan hari ini hari yg spesial buat gue." ucap Nadia sambil mendesah pasrah.

Reva dan Risa hanya mengangkat sebelah alis nya sambil mengedikan bahu nya tanda tak mengerti.

"Udah lo berdua masuk kelas sono udah bel." ucap Reva.

"Bel nya udah dari tadi kaliii!" ucap kesal Risa yang memanjangkan kata kali nya sedangkan reva hanya tertawa paksa.

Saat Risa dan Nadia pergi menuju kelas, tidak hal nya dengan Reva, dia malah menuju perpustakaan dan yang pasti bukan untuk baca buku melainkan kan tidur.

Sepi itu lah yang dapat menggambarkan perpustakaan Alemantary High School.

Saat hendak masuk ia melihat sosok yang sangat ia kenali siapa lagi kalau bukan abang nya.

"Bang." panggil Reva sambil menutup pintu perpustakaan.

"Ngapain lu disini?" tanya Rava pada sang adik.

"Cabut, dan lo sendiri ngapain di sini?" tanya Reva dengan satu alis terangkat.

"Bolos juga males gue sama pelajaran tedy bear." ucap Rava ya siapa lagi kalau bukan pa danan guru agama yg bentuk nya seperti beruang hidung nya pun besar persis sekali seperti beruang.

"Cabut bareng?" ajak Rava dan Reva hanya menggunakan kepala.

"Reva kemaren gue ketemu Aldo." ucap Rava tiba-tiba.

Reva merubah wajah nya yang tadi nya biasa saja menjadi menatap tajam Rava. "jangan rusak mood gue." ucap Reva.

"Oke oke." ucap Rava sambil mengangkat tangan nya.

Saat sedang melalun tiba tiba sesuatu hal terfikir di otak nya

"Bang sini gue bisikin." ucap Reva yg mendekatkan bibir nya ke telinga Rava.

"... "

"Gimana mau kan? Mau ya pliiiis"

"Tapi dia suka nya sama warna apa dan nuansa kaya gimana?" tanya Rava

"Dia itu suka warna tosca nuansa nya sederhana tapi terlihat mewah dan itu harus jadi entar malem." kata Reva membuat Rava janger, bagaimana mungkin membuat hal seperti itu jadi dalam waktu setengah hari

"What?" tanya ravan yang kaget.

"Yap gue gak mau tau abang ku pokoknya harus jadi entar malem kalo engga siap-siap burung lo gue sunat lagi." ucap Reva yang langsung meninggalkan Rava dengan tangan menutupi kejantanan nya.

Reva sedari tadi menahan tawa nya melihat ekspresi sang abang yang begitu ketakutan.

"Gila ya kali junior gue mau di potong lagi, bisa abis ntar gue gak punya si otong hidup gue bisa sengsara." ucap Rava yang berlalu dengan langkah cepat ia meninggalkan perpustakaan lalu menuju parkiran dan menuju ke sebuah rumah yang sudah Reva berikan alamat nya dari pada sang junior yang menjadi imbas nya.

"Dari mana lo Rev?" tanya Nadia yang tiba-tiba nonggol kea setan.

"Anjing udah ke setan lo nonggol tiba-tiba!" ucap Reva sambil memegangi dada nya karna kaget.

"Eh hari ini tanggal berapa dah?" tanya Nadia yang memancing Reva.

"Hmm lupa." ucap Reva yg langsung meninggalkan Nadia dengan wajah masam nya namun tanpa Nadia sadari Reva sudah terkikik geli sedari tadi.

Ice Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang