13. That Incident in Birthday Morning

30K 2.7K 103
                                    

Paginya, Naura terbangun sendirian di kamar. Syila dan Balqis sudah pergi entah kemana dan jam di dinding sudah menunjukkan pukul 08.15. Sadar dirinya kesiangan, Naura buru-buru bangun dan menuju kamar mandi. Tadi malam mereka ngobrol sampai pukul 2. Pembicaraan mereka sama sekali tidak membosankan dan Naura bersyukur Syila tidak lagi menanyai tentang kejadian 12 tahun lalu.

Setelah mandi dia segera keluar kamar dan lagi-lagi mendapati suasana yang sepi. Naura sudah berniat untuk menelepon Syila saat sebuah suara mengagetkannya.

"Anak gadis jam segini baru bangun?"

Biasanya itu kalimat sindiran Naufal untuknya. Tapi untungnya Naura sadar kalau udanya tidak ada disana, jadi sudah pasti yang barusan bicara adalah....

"Mana yang lain?" tanya Naura sambil melongokkan kepala ke ruang tamu dan mendapati Rafisqi sedang duduk selonjoran di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Mas Dharma-Mbak Balqis pergi sejak subuh, katanya mau lihat sunrise. Kak Syila-Kak Jay ke pantai sejam yang lalu, katanya supaya tidak antri naik banana boat."

Naura menghela napas berat. Dan aku terjebak disini bersamamu. Great.

Tanpa berkata apa-apa, Naura pergi ke dapur. Dia merasa lapar dan sayangnya, setelah diperiksa tidak ada makanan satu pun. Jangan bilang kalau Dharma dan yang lain keluar sebelum sarapan?

Tentu saja Naura segera menuju kulkas. Untunglah kemarin sore dia dan Balqis sempat belanja bahan-bahan makanan. Biar cepat, dia memutuskan masak nasi goreng saja.

"Apa pun yang kau masak, buat dua porsi, ya."

Naura langsung mendelik sebal pada Rafisqi yang ternyata mengikutinya ke dapur. Sekarang saja pria itu sudah duduk anteng di balik meja makan, masih tetap sibuk dengan ponselnya.

"Seenaknya," gerutu Naura, tapi di tetap melebihkan bagian untuk pria itu. "Yang lain bagaimana?"

"Palingan mereka makan di luar."

"Aduuh, kasihan sekali. Rafisqi ditinggal kakak-kakaknya pergi kencan," goda Naura yang mulai mengemasi bahan-bahan dan membawanya ke konter dapur.

"Dan kau malah ditinggal bersamaku. Berdua. Seperti honeymoon, ya?"

"Idih, mulutnya!" cerca Naura sambil memasang gestur bergidik. "Diam atau ada pisau yang melayang ke kepalamu."

Rafisqi tertawa puas di belakangnya dan Naura memutuskan untuk mengabaikan. Tidak ada gunanya ribut dengan Rafisqi sekarang. Baginya mengisi perut jauh lebih penting dibanding meladeni pria itu.

Nasi gorengnya jadi beberapa menit kemudian.

"Rafisqi, ambil piring!"

Kali ini Rafisqi patuh tanpa membantah. Mungkin karena sedang kelaparan juga. Setelahnya, mereka makan dalam diam dan sama-sama sibuk dengan ponsel masing-masing. Naura tidak ingin tahu apa yang sedang dilakukan Rafisqi, sedangkan dia sendiri sibuk membaca pesan-pesan beruntun yang masuk tepat setelah dia menghidupkan paket data internet.

SIAP TERIMA TRAKTIRAN!!! (4)

Lesty.ayu

Happy birthday NauRancak! Semoga cepat dapat kepastian dari sang gebetan (06.03)

Delladell

Selamat tambah tua, calon nyonya Mavendra!!! :3 (06.04)

Semoga balik dari pantai ada kemajuan ya, Say ;) (06.04)

[End] Impossible PossibilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang