All hell breaks loose: Menggambarkan situasi yang tiba-tiba kacau balau, penuh konflik dan kemarahan.
.
.
.
Selama 26 tahun hidupnya, Naura cuma pernah pacaran sekali dan entahlah itu bisa dianggap berpacaran atau tidak.Naura, Lesty, Della dan Gilang sudah akrab sejak tahun pertama kuliah. Meskipun cuma Gilang satu-satunya mahasiswa Pendidikan Dokter di antara para calon perawat itu, mereka tetap sering bertemu karena berada di organisasi kemahasiswaan yang sama. Setelah dua tahun saling kenal, Gilang menyatakan perasaannya dan Naura menerimanya tanpa mesti berpikir puluhan kali, toh dia juga nyaman bersama pria itu.
Namun, setelah jadian beberapa minggu, baik Naura maupun Gilang sama sekali tidak merasakan adanya perubahan meski status mereka bukan lagi sekedar sahabat. Dibanding pergi kencan berdua, mereka lebih sering pergi berempat. Mereka tetap bergosip seperti biasa dan bercanda seolah tidak ada yang terjadi. Tidak ada kata-kata romantis, tidak ada malam mingguan berdua dan tidak ada kejutan-kejutan manis. Bagaimana dengan pelukan, gandengan atau ciuman? Tentu saja hal tersebut tidak berlaku. Naura merasa aneh membayangkan melakukannya dengan Gilang, sementara Gilang tidak ingin mati muda di tangan Naufal. Alhasil, selain Lesty dan Della, tidak ada yang percaya kalau mereka benar-benar pacaran.
Naura sempat mengira dirinya menderita kelainan karena tidak cemburu sedikit pun tiap kali ada perempuan yang mendekati Gilang. Dia malah harus sekuat tenaga menahan lidahnya agar tidak bilang 'cie', lalu menggoda pacarnya itu habis-habisan. Hingga akhirnya mereka berdua sadar kalau semuanya salah sejak awal. Naura salah mengartikan kenyamanannya sebagai cinta, sementara Gilang salah menduga ketertarikannya lebih dari sekedar sahabat. Tepat dua bulan setelah jadian, mereka sepakat untuk putus. Namun setidaknya Naura masih sempat datang ke reuni dengan menyandang status 'tidak single'. Itu lumayan ampuh untuk menangkal gosip masa lalu.
Jadi begitulah.
Bahkan pasca putus pun tetap tidak ada perubahan yang mereka rasakan. Saat Gilang akhirnya jatuh cinta pada teman se-jurusannya, Naura termasuk jajaran terdepan yang terlibat dalam proses penembakan, acara lamaran dan pesta pertunangan keduanya. Dampaknya, makin tidak ada yang percaya kalau mereka pernah pacaran.
Sampai sekarang kejadian salah pacaran itu masih menjadi guyonan bagi mereka berempat. Lesty dan Della akan mengungkitnya tiap ada kesempatan dan Naura cuma ingin tertawa tiap kali diingatkan kalau Gilang adalah seorang mantan.
Makanya Gilang sama sekali tidak layak menjadi korban kemurkaan seorang Rafisqi.
***
Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kali ini Naura mendatangi gedung Mavendra Corp. dengan emosi campur-aduk. Dia melangkah terburu-buru ke bagian departemen produksi dan hanya membalas tiap sapaan yang ditujukan padanya dengan senyum tipis. Setidaknya kali ini para resepsionis tidak lagi menghambatnya dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Kalau iya, mungkin mereka akan berakhir menjadi korban salah amuknya Naura.
"Eh, Mbak-"
"Mana Rafisqi?" potong Naura sebelum Vita sempat menyelesaikan perkataannya.
Meski terlihat bingung, sekretaris Rafisqi itu mengarahkan tangan ke pintu di samping meja kerjanya. "Tapi Pak Rafi sedang ada tamu."
Memangnya Naura peduli? Tanpa pikir panjang dia membuka pintu abu-abu di depannya dan melangkah masuk. Rafisqi yang duduk di salah satu sofa sontak mendongak dari berkas-berkas di tangannya. Tadinya pria itu terlihat ingin protes, tapi begitu melihat Naura, ekspresinya berubah heran seketika. Selain Rafisqi ternyata ada dua pria lainnya. Naura mengenali David, asistennya Rafisqi, yang duduk di sofa terpisah. Namun dia tidak menyangka juga akan mengenali pria yang satunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Impossible Possibility
RomancePernah dengar istilah "First Love Never Dies"? Naura Alraisa Anhar sudah paham betul makna istilah yang satu itu. Selama belasan tahun, ingatan tentang cinta pertama itu selalu melekat di pikirannya. Tidak pernah mati dan mengikutinya ke mana-mana...