Dera terus menerus menagih penjelasan dari Rian sedari awal laki laki itu datang ke rumah.
Dera menanyakan apa yang terjadi terjadi seminggu ini, Dera juga menanyakan tentang apa saja yang diketahui Rian, tentang ini, tentang itu, tentang segalanya yang membuat kepala Rian pening.
Gerald hanya bisa melontarkan tatapan sendu seakan mengatakan nasibmu-sedih-sekali-nak,baru-selesai-dikejar-polisi-sudah-di-interogasi-lagi.
Rian akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Dera, semua yang diketahuinya.
"Semuanya terjadi sejak 2 minggu yang lalu," Rian berbicara.
"Dua minggu yang lalu, sebuah berita besar menghebohkan satu sekolah," kata Rian. "Sebuah berita meliput foto dirimu dengan Pak Tua itu di Singapura. Karena sejak lima bulan yang lalu kalian tidak pernah terlihat bersama lagi, media berpikir bahwa kalian terlah bercerai. Namun saat kalian terlihat kembali bersama lagi, tanpa disadari gossip mulai heboh beredar dimana mana.
"Dan sampailah saatnya masuk ke dalam telinga anak anak sekolah semuanya. Awalnya hanya perbincangan hangat biasa, sampai suatu kali semuanya berubah. Kau ingat Reina? Si tukang gossip itu?" tanya Rian. Dera membalas dengan sebuah anggukan. "Nah dia membawa sebuah majalah ke sekolah dan yang memampangkan jelas mukamu di majalah itu."
Nafas Dera tercekat, dia sama sekali tidak memikirkan resiko seperti itu.
"Orang orang mulai menanyakan Ellena. Dia telah menuduhmu dengan segala kejelekannya dan orang mulai meragukannya. Ellena sudah bersiap siap membuat dusta selanjutnya, namun aku menghentikannya. Aku membawanya sampai ke kantin belakang, si samping gedung sekolah yang angker itu. Aku mengatakan untuk tidak mengancammu dan berhentilah menghancurkan hidupmu. Aku jelas sekali mengetahui adikmu yang menyukaiku, bukan terlalu percaya diri, namun dari tingkah sok centilnya aku langsung tahu.
"Dia awalnya masih pura pura bodoh, pura pura genit, sampai akhirnya pelan pelan maskernya kebohongannya luntur. Dia mengatakan bahwa terserah dirinya mau apa yang terjadi kepadamu, dan segala sumpah serapahan yang aku yakin kau tidak ingin mendengar." Dera menelan ludahnya pahit. "Akhirnya aku tidak tahan dengan mulut racunnya itu, dan akhirnya aku membentaknya. Aku benar benar kalap dengan emosiku dan jika aku tidak ingat Ellena adalah seorang perempuan, mungkin aku akan menonjok rahangnya di tempat.
"Dan sepertinya, Ellena juga mulai kehilangan kesabarannya denganku, dan makanya dijebaklah aku ke dalam masalah ini, pelecehan seksual tidak jelas seperti ini," kata Rian. "Tentang Leona, aku mengatakan bukan bahwa dia tidak jahat?"
Dera mengangguk. Gerald terlihat tidak acuh, dia sudah mengetahui segalanya.
"Kita telah terjebak di dalam permainan Ellena selama ini, bahkan dari setengah tahun yang lalu," kata Rian. "Kau ingat sekretaris sebelumnya Pak Tua? Yang sudah paruh baya itu. Ellena sudah mencari tahu semua bahkan sampai penyakit paru parunya, dan dia membuat jebakan, membawanya kepada tempat berdebu membuat wanita paruh baya itu harus masuk ke dalam rumah sakit, dan itu semua agar Elona bisa naik jabatan sebagai sekretarisnya Pak Tua.
"Dan rencananya semuanya sempurna, dia memaksa Leona menggoda Pak Tua, yang selanjutnya kalian pasti lebih tahu daripada diriku sendiri. Dia memang sengaja membuat dirimu menjadi sendiri, tanpa Pak Tua menjaga dirimu karena akan terlalu susah kabur jika sudah berurusan dengan Heston Corp. Dan dewi fortuna memihak kepadanya, bahkan kau sampai pergi ke luar negri. Agar kabur dari kecurigaan orang orang, Ellena menetapkan waktu untuk pergi ke Singapura pada libur panjang dan sementara itu dia membuat paspor palsu.
"Namun mungkin dia juga tidak menyangka waktu itu Pak Tua sudah datang untuk menjemputmu. Akhirnya Ellena yang kehabisan ide, dia memulai ulahnya dariku. Leona hanyalah seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan di salah satu restoran, dia hidup berdua dengan seorang adik yang mengidap penyakit leukimia. Demi pengobatannya, Leona harus mencari dana sebanyak banyaknya, dan disanalah Ellena mengambilnya. Menyuruhnya banyak hal dengan jaminan akan membayarnya, entah dari mana dia mendapatkan uangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]
Romance"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 18 tahun yang selalu bermimpi menginginkan sebuah keluarga yang bahagia. Mimpinya tidak pernah terkabulkan. Hidupnya sangat berantakan karena...