Chapter 11

519K 26.3K 866
                                    

Hari itu adalah hari yang istimewa. Hari yang selalu di dambakan oleh semua orang, yang sering disebut dengan tujuan akhir pada sebuah hubungan percintaan. Hari yang begitu indah yang semua orang tunggu tunggu dalam kehidupan masing masing.

Hari pernikahan.

Setelah malam pertunangan mereka, Gerald memustukan bahwa pernikahan mereka akan diadakan 2 minggu setelahnya, yang merupakan sebuah kejutan besar bagi Dera dan Anandya. Luka luka Dera sudah sembuh dalam kurun waktu 2 minggu penuh, dengan begitu perayaan pernikahannya bisa berjalan dengan lancar.

Pernikahan dilaksanakan di hotel milik Heston Corp yang ditutup sehari penuh khusus untuk acara pernikahan mereka. Sekarang Dera sedang berada di ruang rias, baru saja selesai dengan pakaian dan make up di wajahnya. Perempuan itu menatap dirinya di balik kaca, tidak bisa menutupi wajahnya yang terlihat begitu memerah.

Dia mengenakan gaun putih yang mencetak semua liku liku tubuhnya, bermotif bunga bunga putih cantik disertakan dengan beberapa butir mutiara dijahit di kain itu. Rambutnya disanggul begitu rapi, dihias oleh mahkota kecil diatasnya dengan sebuah kain mengekori mahkota itu. Makeupnya tidak kalah cantik dengan bajunya. Berwarna dominan dengan ungu muda, wajahnya terlihat sangat muda namun sekaligus begitu menawan.

Definisi kecantikan.

Dera tidak bisa berhenti tersenyum. Dia akan naik ke atas panggung dan bertukar janji dengan seorang pria seperti di mimpi mimpinya, walaupun itu adalah sebuah bohong belaka sekalipun. Dia akan menikahi seorang laki laki yang akan menjadi masa depannya.

Selama setahun

Dera mnghela nafas panjang. Tiba tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu, dan muncullah wajah Anandya dari balik sana sudah lengkap dengan baju pesta mewahnya.

Anandya menggunakan long dress berwarna hitam dengan garis garis emas menghias bagian pinggangnya, dia juga menggunakan sebuah jaket bulu tebal di atas pundaknya.

Seperti Ratu.

"Sudah selesai bersiap siap?" tanyanya lembut. Dera menjawab dengan sebuah senyuman manis, dia menyukai wanita itu.

"Sudah, Tante."

"Kenapa kamu masih saja memanggilku Tante?" tanyanya. "Panggilah aku mamah saja, kau sudah menjadi putriku sekarang."

Semenjak hari dimana Gerald melamarnya, Anandya bersikap begitu baik kepadanya, selalu tersenyum dan selalu saja begitu ramah padanya. Dan sesuai perkataan Gerald, sedikit sekali orang yang bisa disukai oleh ibunya. Dera menyadari betapa dingin dan cueknya seorang Anandya saat bertemu orang lain di acara lamaran Gerald 2 pekan lalu.

Mungkin karena anak semata wayangnya akhirnya mendapatkan seorang kekasih yang selalu ditunggu tunggunya, makanya dia bersikap begitu baik kepada Dera. Dan sampai sekarang Anandya masih memercayai hubungan palsu mereka, hal itu selalu sukses membuat Dera merasa sangat bersalah.

"Lihatlah betapa cantiknya dirimu," katanya sambil merangkul pundak Dera lembut. "Mamah senang sekali Gerald akhirnya bisa menikahi seorang perempuan yang baik sepertimu. Mamah selalu berdoa untuk diberikan kepada Gerald seorang perempuan ramah sepertimu dan bukan perempuan perempuan tidak benar yang sering dibawanya pulang ke rumah."

"Gerald pasti sangat menyayangimu, sampai dia rela menjalankan hubungan diam diam hanya untuk membuatmu nyaman. Bahkan dia menyembunyikannya dari ibunya sendiri menahan segala bentakan dariku," ucapnya lagi.

Andai saja.

Mungkin hari ini hari yang spesial bagi Dera, namun mungkin bagi Gerald ini hanyalah hari biasanya yang merepotkan. Mungkin baginya, hari ini hanyalah satu hari untuk menyempurnakan rencana konyolnya ini.

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang