DOUBLE UP!!
HAPPY READING! JANGAN LUPA VOTE YAA
LOVE YOU ALL
---
Gerald dan Rian menatap Dera kaget.
"Jangan bercanda! Aku tidak akan membiarkanmu pergi malam ini," kata Gerald tegas.
"Dera jangan bergurau saat sedang seperti ini," kata Rian menambahkan.
"Diam disini dengan bocah ingusan, kau mengerti? Aku akan kembali sebelum tengah malam," kata Gerald berusaha menjaga ketenangannya.
"Aku mengatakan aku ingin ikut, artinya aku akan ikut," balas Dera.
"Dera ayolah, kau tidak boleh pergi," kata Rian. Rian mencoba menjadi penetral emosi keduanya yang mulai memanas. "Kita movie marathon saja malam ini, oke?"
"Tidak, aku akan ikut."
"Dera! Ini bukan main main! Sesuatu buruk bisa terjadi kepadamu," kata Gerald sama samanya keras kepala. Rian sepeti sedang melihat batu beradu dengan batu lainnya. Dua duanya keras, keras kepala.
Bahkan Rian sudah membuat candaan garing renyah di dalam benaknya. Orang keras kepala kalau jatuh ke lantai, mana yang rusak? Kepala atau lantai.
Rian meringis membayangkan tingkat humornya yang sangat rendah. Terkadang memang orang ini sangatlah guila, dia bisa berpikir sendiri, tertawa sendiri, atau meringis sendiri. Memang terlalu lama jomblo itu fatal akibatnya.
"Dan bisa terjadi sesuatu buruk kepadamu juga," balas Dera masih dalam pertarungan intens.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri dan kau, apa yang bisa seorang ibu hamil lakukan saat panik terjadi? Tolong jangan membuat ini rumit," kata Gerald.
"Aku ingin ikut Gerald, kalau kau tidak mengijinkanku, aku akan pergi sendiri dengan kendaraan online." Mualilah keluar jurun andalan permepuan, mengancam. Kalau bukan mengancam putus, pasti mengancamnya sesuatu yang sangat horor, terlebih lagi kalau kalau hamil. Suami seketika mundur pasrah.
"Dera!"
"Aku tahu namaku cantik, sudah jangan diteriaki!"
"Astaga!" seru Gerald frustasi. Dia menatap Rian horor yang dibalas tidak kalah horornya. Gerald seakan mengatakan istri-siapa -ini,tid ak-kenal.
"Dera sudah tenang dulu, berpikirlah dengan logis. Kau tidak hanya membawa satu nyawa, tapi tiga!" kata Rian mencoba menenangkan keduanya.
"Dan tugas ayah kan melindungi istri dan anak anaknya, kan? Kalau ada hal buruk terjadi kepadaku, salahkan Gerald," kata Dera sudah diambang batas kesabarannya.
Semakin marah otak Dera semakin cacat.
"Tidak mau tahu, aku ikut," kata Dera.
"Dera ini terlalu berbahaya."
Tiba tiba sebuah senyum tercetak di wajah Dera, dia menjijitkan kakinya lalu mencium bibir Gerald sekilas.
"Karena itu tolong lindungiku, suamiku tersayang."
---
Sudah lama sekali Dera tidak ikut dengan acara formal seperti ini. Terakhir kali pastinya bersama dengan Gerald 5 bulan yang lalu. Ada beberapa orang yang masih Dera kenali, dan dia bertukar salam seperti halnya teman lama yang kembali bertemu lagi.
Tapi ada juga mereka yang memiliki mulut asal bunyi. Dia menanyakan kemana saja Dera selama bulan bulan kemarin, apakah mereka cerai atau sesuatu. Pertanyaan macam apa itu!?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]
Romance"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 18 tahun yang selalu bermimpi menginginkan sebuah keluarga yang bahagia. Mimpinya tidak pernah terkabulkan. Hidupnya sangat berantakan karena...