Gerald bangun dari tidurnya, lagi lagi dengan keadaan menyedihkan. Sudah dua minggu berlalu saat terakhir kali Rian datang ke rumahnya dan memberitahu tentang kecelakaan Dera yang merupakan sebuah berita mengejutkan bagi Gerald.
Malamnya, laki laki itu melihat berita kecelakaan Dera di TV yang membuatnya semakin panik.
Menggunakan jaringannya, dia mencari semua nama Dera di seluruh rumah sakit yang ada di daerah itu, namun tidak ada satupun yang merupakan Dera yang dicarinya.
Pada akhirnya Gerald memutuskan untuk menyewa seorang investigator, yang pasti dibayar sangat banyak olehnya.
Namun semuanya nihil, tidak ada satupun rumah sakit dengan jejak Dera.
Panik?
Bahkan Gerald tidak pernah merasa sepanik itu seumur hidup.
"Carilah lagi! Kau seharusnya menemukan sesuatu!" ucap Gerald pendek kesabaran.
"Maaf pak, sepertinya ada seseorang ahli IT yang merubah seluruh data di rumah sakit dan mengobrak abrik sistem rumah sakit sehingga melihat daftar nama pasian pun sangat sulit," kata investigator itu.
"Siapa yang bisa bisanya menembus password rumah sakit?"
"Itu.."
Gerald mengepalkan tangannya erat, bahkan dirinya ingin sekali menonjok sesuatu di dekatnya. Sudah dua minggu lamanya dia tidak bertemu dengan Dera, dan yang menjadi penghalangnya hanya satu.
Rian.
Lelaki itu memang sepertinya tidak ingin Gerald untuk bertemu dengan Dera, bahkan sampai nekat menjebol data Rumah Sakit dan menggantinya.
Mungkin perempuan itu sudah keluar dari rumah sakit sekarang. Semoga.
Rasanya sangat kosong hidupnya tanpa Dera, ada sesuatu yang membuatnya kembali, lagi dan lagi, menagih kedekatan lamanya dengan perempuan itu. Dan tanpanya sekarang semua terasa tidak berwarna.
Sudah 2 minggu Gerald tidak keluar dari rumah dan lebih memilih mengerjakan pekerjaan di rumah, walaupun begitu pula dia tidak bisa berkonsentrasi sama sekali.
Entah berapa meeting yang telah dilewatkannya, Gerald tidak tahu.
Gerald bangkit dari kursi santainya dan menatap dirinya sendiri di depan kaca.
Acak acakan.
Mungkin dia membutuhkan sedikit refreshing.
---
"Dera, aku berangkat, yaaa," teriak Charlotte dari ruang tamu. Dera yang berada di dapur berteriak membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]
Romance"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 18 tahun yang selalu bermimpi menginginkan sebuah keluarga yang bahagia. Mimpinya tidak pernah terkabulkan. Hidupnya sangat berantakan karena...