Extra part (2)

514K 18.5K 1.2K
                                    

last chapter! bacanya awet awet ya, supaya membekas XD

si kembar kusempilin dulu yes disini ^^

si kembar kusempilin dulu yes disini ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(belajar ngerdus dari bapaknya wkwkwk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(belajar ngerdus dari bapaknya wkwkwk)

5 tahun kemudian

"Carlton! Jangan lari kemana mana tanpa menggunakan bajumu!" teriak Dera dari ruang tengah sambil mengusap handuk ke rambut Carlie yang basah sehabis keramas. Tangannya disibukkan oleh hal lain sehingga dia tidak bisa mengejar Carlton yang sedang berlari lari dengan handuknya melingkar di leher mungil itu menjadikannya seperti kostum superman.

"Ini lebih keyen, mah! Teyus, Carl ngomong theyus theyusan jangan panggil Carl Carlto-" Sebelum bocah kecil itu bisa mengakhiri kata katanya, dua buah tangan lebih cepat menggendong laki laki itu di atas pundaknya.

"Sudah cukup lari larinya, duduklah diam, jagoan," kata Gerald menggendong Carlton seperti karung dan menjatuhkannya di sofa dan lalu membuatnya berteriak geli karena menggelitikinya berkali kali.

"Sudah lelah?" tanya Gerald tertawa, Carlton mengangguk. "Mamahmu lebih lelah lagi mengurus kalian berdua yang tidak pernah bisa diam, makanya duduklah."

"Arlton nakhal," kekeh Carlie geli, Dera ikut tertawa dengannya.

"Pangghil aku kakak! Aku thua 5 menit, Carlie! Teyus jangan panghil aku Carlton, aku Carl!" katanya dengan wajah memerah.

"Menuyut Arlie, Arlton bagus namanya," kata Carlie sambil menggunakan kaus tosca kesukaannya.

"Carlie ga ngeyti! Papah nyebhelin ngatih nama Carlton make 'ton' dibeyakangnya!" kata Carlton kembali merasa kesal. Dera kali ini tidak bisa membendung tawanya.

Dera tahu sesaat sesudah melahirkan 4 tahun yang lalu. Pada malam hari, Dera melihat Gerald tertawa sendiri membaca nama panjang putranya itu, ternyata itu adalah kejahilan Gerald. Carlton Heston, kalau dibaca, orang orang akan merasa tidak nyaman karena di kedua namanya diakhiri oleh ejaan 'ton' yang sama. Di sekolahnya terkadang ada anak yang memanggil Carlton dengan sebutan "ton-ton" dan saat mendengar tentang itu, tidak bisa digambarkankan sebagaimana besar ledakan tawa dari Gerald. Sekali lagi dia merasa puas dengan nama yang telah diberikannya itu.

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang