Chapter 71

327K 17.7K 798
                                    

BUAT KALIAN YANG UDAH BACA CHAPTER PENGUMUMAN. UDAH MASUKIN UNSPOKEN LOVE KE LIBRARY BLOM?? ;)

MASUKIN DULU YA SEMWA, BARU BACA KELANJUTAN INI!

LOVE YOU!

----

Semuanya terjadi begitu cepat, sangat cepat bahkan Dera tidak bisa melihat apa apa.

Hatinya masih berdegup begitu kencang dan tubuhnya masih membeku tak bisa bergerak. Ellena berusaha untuk menembaknya lalu menjatuhkannya dari atas balkon

Nafas Dera menderu keras tersenggal dihadapan Gerald yang sedang mencekal tangan Ellena kuat, sangking kuat bahkan Dera yakin tangan itu sudah berubah memar sekarang. Inilah cara Gerald meredamkan emosinya. Ekspresi Gerald tenang, namun Dera tahu dengan jelas, laki laki itu tidak pernah semarah ini sebelumnya dalam hidupnya.

"Jangan bergerak," kata Gerald sekali lagi. Sekuat tenaga Ellena mencoba untuk melawan tapi apa daya, kekuatan Gerald jauh lebih besar dari milikny.

Suara sirine mobil polisi terdengar begitu jelas dari arah luar rumah. Mereka secepat mungkin mengejar Gerald yang mengemudi mobil polisi dengan kecepatan yang gila.

"Sebentar lagi jemputanmu akan datang," desis Gerald semakin menguatkan genggaman tangannya.

Beberapa polisi mulai memasuki ruang tidur itu dan beberapa lagi mengikutinya. Tidak lama Gerald dan Ellena sudah berada di tengah puluhan orang orang berseragam. Kamar Gerald cukup luas untuk dimasuki oleh mereka semua.

"Lepaskan! SIALAN!" bentak Ellena. "Aku harus melakukannya! BRENGSEK! Aku harus membunuhnya! AKU HARUS!"

"Biarkan aku bebas darinya! LEPASKAN!"

Dera terdiam melihat Ellena yang terlihat kehilangan kewarasannya, menggila dibawah tatapan berbagai orang di dalam tempat itu. Bahkan dia tidak sama sekali menyangka Ellena memiliki masalah kejiwaan selama ini, dan saat melihatnya, rasanya seluruh tubuh Dera merinding ngeri dan hatinya berdenyut perih.

"Saya menyerahkan semuanya ketangan Anda," kata Gerald menyerahkan Ellena untuk diborgol dan dibawa pergi.

"Pak, saya minta istri Anda untuk datang ke kantor polisi untuk sesi introgasi," kata salah satu polisi.

"Dia masih dilanda kekagetan, biarkanlah dia beristirahat sejenak. Saya akan mengantarkannya ke kantor besok," kata Gerald.

Polisi itu akhirnya mengangguk. "Baiklah, besok pagi. Terimakasih atas kerja samanya."

Dari kejauhan terdengar teriakan gila Ellena, Dera menutup telinganya erat. Telinga terasa sakit, sangat sakit mendengarkan jeritan histeris Ellena yang berdengung memekakan telinga. Terdengar sangat menyakitkan.

Gerald menghampiri Dera lalu memeluk tubuh Dera yang masih begemetar kuat.

"Semuanya sudah selesai, Sayang," bisiknya mencium kening Dewra. "Semuanya baik baik saja."

Bersamaan dengan kata kata itu terucapkan, air mata mulai luruh membanjiri mata Dera, menumpahkan rasa takut yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

---

Dera berdiri di depan sel penjara milik Ellena, menatapnya sendu.

"Kondisi kejiwaannya sudah sangat buruk, kami memutuskan untuk membawakan kepadanya seorang psikiater. Jika terus seperti ini, bahkan berbicara dengannya saja akan sangat menyusahkan," kata polisi yang membawa mereka ke depan sel Ellena.

Dera dan Gerald terdiam di sana melihat seorang dokter yang sedang susah payah membawa Ellena kembali kepada kesadarannya.

"Apakah dia bisa sembuh?" tanya .

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang