Tubuh Dera terpaku kaku.
Apa tadi dia tidak salah dengar?
Menikah!?
"Apa maksudmu? Kau memintaku menikah denganmu?" tanya Dera ragu. "Tapi, kenapa?"
"Masalah rumit." Gerald menghela nafasnya berat. "Ibuku selalu menginginkan aku untuk mencari seorang jodoh, bukan dalam artian kalau aku tidak bisa mencari kekasih, hanya saja aku masih ingin menikmati masa lajangku.
"Dia mengancam akan menjodohkanku bila aku tidak datang dengan seorang kekasih di acara ulang tahunnya hari ini," kata Gerald. "Maka dari itu, di sini lah tawaran untukmu Dera Destia, kau akan membantuku keluar dari perjodohan konyol ini, kau hanya perlu berpura pura menjadi kekasihku dan menjalankan sebuah kehidupan rumah tangga denganku. Sebaliknya aku akan memberikanmu atap untuk kau tinggali. Kurasa ini bukan tawaran yang merugikan."
Persyaratan apapun akan Dera terima agar perempuan itu bisa mendapatkan rumah sementara untuk ditinggalinya. Tapi, menikah...
"Aku bukan orang kaya, bukan orang sepantar denganmu. Aku tidak pernah hidup di rumah besar sepertimu, dan lihatlah wajahku, aku tidak secantik perempuan-perempuan lain diluar sana," kata Dera cepat. "Aku tidak yakin ibumu akan merestui pernikahan bohongan ini."
"Soal derajat, aku sudah membuatkan latar belakang palsu untukmu. Dan tentang penampilan, aku akan melakukan sebisa mungkin untuk membuatmu terlihat seperti orang berkelas. Kau tidak perlu khawatir. Lakukan saja apa yang aku katakan dan semua akan berjalan lancar," ucap Gerald.
---
Acara ulang tahun Anandya, ibu Gerald, akan dimulai pada jam 8 malam, dan sedari jam setengah enam sampai jam tujuh, Dera menghabiskan seluruh waktunya di dandanin di dalam salon terkenal dan menghabiskan uang sebanyak...
Lebih baik tidak dibahas.
Karena hanya memiliki waktu yang sedikit, sekian banyak orang salon dikerahkan hanya untuk merias Dera seorang. Kulitnya dilapisi foundation dengan tebal agar lukanya tidak terlihat dengan jelas. Palet demi palet warna warna make up berjajar di hadapannya, Dera yang tidak begitu familier dengan riasan muka hanya bisa melihat berbagai benda di hadapannya dengan tatapan bingung.
"Akhirnya selesai!" ucap Pak Rye, laki laki pemilik salon itu. "Farah, rambut Nona Dera sedikit curly curly di bagian bawah yes, saya akan mengambilkan dressnya dulu."
"Baik, pak," kata perempuan yang bernama Farah itu, terkekeh pelan. Perempuan itu menghampiri Dera dan membuka gulungan catokan, tiba tiba dia bertanya, "apa Nona sedikit terganggu oleh perilaku Pak Rye?" tanya Farah.
"Tolong Dera saja," kata Dera tidak nyaman dengan panggilan 'Nona'. "Ada apa dengan sifat Pak Rye?"
"Tidakkah Anda memperhatikan gayanya? Laki laki itu berlagak seperti perempuan, sangat genit, centil, dan sangat mempedulikan kecantikannya. Bahkan setiap hari laki laki itu menggunakan make up tebal saat kerja," kekehnya. "Kami para pekerjanya sering membicarakan tentang laki laki itu sambil tertawa bersama. Pria aneh."
Dera sama sekali tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya, pikirannya penuh dengan tawaran Gerald yang baru diterimanya dan tentang pernikahan yang akan datang tidak lama lagi. Kepalanya serasa akan pecah memikirkannya.
"Ada yang berkata bahwa dia adalah seorang homoseksual, bahkan ada yang pernah mengatakan bahwa mereka pernah melihat Pak Rye berkencan, bahkan berciuman dengan lelaki lain. Geli, bukan?" Dera ikut tertawa mendengarnya. "Beberapa pekerja laki laki mengundurkan diri karena sifat Pak Rye yang agresif kepada para bawahan laki lakinya. Gila sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]
Romance"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 18 tahun yang selalu bermimpi menginginkan sebuah keluarga yang bahagia. Mimpinya tidak pernah terkabulkan. Hidupnya sangat berantakan karena...