"chaeng, ada salam sekaligus titipan dari bang yibo."
chaeyoung menghentikan kegiatan menggambarnya saat mendengar suara jihoon. saat menoleh, ia menjumpai bingkisan berisi beberapa kotak susu stroberi dan juga sandwich diatas meja.
tersenyum masam, chaeyoung lalu berkata, "makasih, hoon."
"bang yibo nungguin didepan kelas." setelah berkata begitu, jihoon lalu pamit untuk kembali bergabung bersama teman yang lain.
chaeyoung menoleh pada yeoreum, meminta saran.
"temuin aja, siapa tau penting."
"ada apa, kak?"
"kangen." singkat, padat, dan jelas. yibo paling tidak suka basa basi.
"waktu pagi 'kan ketemu. baru juga beberapa jam." balas chaeyoung dengan tawa canggung.
hm, yibo itu tampan, keren, keturunan ningrat pula. siapa, sih, yang tidak mau dengannya? meskipun yibo mendapat predikat badboy dan juga gangster hanya gayanya yang terkesan dingin, irit bicara, dan suka berkumpul dengan club pecinta motor—yang sebenarnya karena ada sang ayah disana—kemampuan akademik dan nonakademiknya tidak bisa diremehkan.
yibo itu salah satu unggulan sekolah. ia dan beberapa temannya pernah menjuarai olimpiade sains dan turnamen basket tingkat nasional. tidak heran jika banyak yang menaruh hati pada si bungsu wang.
semua itu membuat chaeyoung merasa tidak pantas. dari sekian banyak gadis yang menyukainya, mulai dari xiao yang bodinya wah sampe doyeon yang cantiknya sampai dijuluki bidadari—kenapa yibo malah memilih chaeyoung yang cenderung biasa saja?
well, sebenarnya chaeyoung memiliki bakat yang mumpuni dibidang seni. dari menggambar sampai membuat musik, semua dilibas habis. belum lagi bakatnya dalam hal memasak, dan juga, chaeyong unggul dalam beberapa pelajaran. rasa takut memang kerap kali membunuh kepercayaan diri seseorang.
jangan tanya seberapa banyak cibiran yang chaeyoung dapat, rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari. padahal chaeyoung berulang kali menjelaskan jika yibo yang mengejarnya, yibo sendiri sudah menkonfirmasi. tapi tetap saja chaeyoung dituduh halusinasi.
"gak boleh?" yibo menunjukkan ekspresi memelas.
ini salah satu alasan kenapa chaeyoung dibenci oleh sebagian besar penggemar yibo. laki-laki itu menjadi diri sendiri saat bersama chaeyoung. orang yang selama ini dijuluki pangeran es, luluh oleh eksistensi seorang son chaeyoung.
"kalo gak ada yang mau diomongin lagi, kak yibo balik kelas aja. jam istirahat mau abis." usir chaeyoung secara halus.
alih-alih tersinggung, yibo justru tersenyum manis lalu mengusak rambut chaeyoung sampai berantakan, "belajar yang rajin, ya? biar nanti sama-sama temenin anak kita belajar."
chaeyoung tersipu. bohong besar kalau gadis itu bilang jika ia tidak luluh oleh perlakuan yibo.
"aku mau bolos hari ini, mau pulang ke china. katanya kakek sakit terus beliau mau ketemu sama aku, gapapa 'kan kamu ditinggal seminggu?"
chaeyoung diam lalu berdehem, "kenapa harus bilang? tinggal pulang aja sana."
"takut nanti kamu nyariin. oh, dan juga, susu yang aku kasih tadi tolong diminum, ya? jangan dibuang kayak yang kemarin-kemarin." lirih yibo. chaeyoung memilih diam saat tidak tau harus bagaimana, "yaudah aku pamit, ya? jaga diri baik-baik."
chaeyoung hanya bisa mengangguk lalu berbalik, masuk kelas tanpa menoleh pada yibo lagi.
setelah punggung chaeyoung tidak terlihat lagi, yibo kembali pada ekspresi datarnya, kaki panjangnya melenggang pergi meninggalkan kelas chaeyoung, mengabaikan beberapa orang yang berusaha menarik perhatiaannya.
🍓🍓
tiga hari yibo pergi, tiga hari pula chaeyoung tidak mendapat kiriman susu stroberi. jangankan susu, chat saja tidak pernah yibo kirimkan. merasa kehilangan? tentu, sangat.
"kok, lo agak murung gitu, sih? bukannya lo harusnya seneng?
kak yibo udah minggat." yeoreum menatap bingung. "eh, tzu! lo 'kan sepupunya, nih, emang beneran ya kak yibo naksir chaeyoung?""mana gue tau, pan yang naksir si gege bukan gue." jawab tzuyu seadanya.
"udah jangan bahas itu. buruan makan siomaynya, ntar keburu dingin." kata chaeyoung akhirnya. mau tidak mau mereka menurut, lagipula cacing diperut sudah berdemo dari tadi.
"eh, kemarin kak yibo direct message gue, lhoo~" kata xiao sedikit meninggikan suaranya.
"masa, sih, beb? jangan-jangan kak yibo naksirnya sama lo lagi?" balas eunseo, temannya.
"kasian yang onoh cuma dijadiin mainan doang sama kak yibo." kata shinbi yang langsung dibalas oleh gelak tawa ketiganya.
tangan chaeyoung mengepal, bahkan saat seperti inipun mereka masih saja menganggu. kalaupun iya yibo menghubungi xiao, lalu apa hubungannya dengan chaeyoung? kenapa gadis maniak stroberi itu harus tau?
"bacot." singkat, tapi langsung membuat mereka diam. tzuyu memang luar biasa.
🍓🍓
"dengar semuanya, ibu ada pengumuman." kelas yang semula ribut seketika hening. menunggu pengumuman apa yang akan disampikan oleh bu suzy.
"kami selaku dewan guru sepakat bahwa nanti lusa tepatnya hari jum'at akan mengadakan camping disekitar pantai. untuk masalah biaya dan yang lainnya kalian bisa baca sendiri disini." bu suzy membagikan selembaran kertas. "untuk yang ingin ikut bisa menghubungi ibu lewat whatsapp. kalian paham?"
"paham, bu!" jawab murid kelas serempak. camping dipantai terdengar menyenangkan.
"baik kalau sudah paham, kalian boleh pulang."
"yeay!"
🍓🍓
"chaeyoung sini!" yeoreum melambaikan tangannya antusias saat melihat chaeyoung kebingungan mencari bus kelas. chaeyoung yang mendengar teriakan yeoreum akhirnya bisa tersenyum lega. "chaeng duduk sama gue, ya?"
"tapi gue deket jendela."
setelah sepakat soal pembagian kursi, chaeyoung dan yeoreum duduk dibangku paling ujung. baru beberapa menit duduk, yeoreum langsung sibuk memakan camilan, sedangkan chaeyoung yang memang masih mengantuk memutuskan untuk mendengerkan lagu menggunakan earphone dengan mata terpejam.
"woy." merasa dipanggil, yeoreum lalu menoleh lalu terlonjak kaget saat mengetahui orang yang memanggilnya barusan.
"k-kak?"
"pindah."
"t-tapi.."
"sana." karena merasakan aura intimidasi, mau tidak mau yeoreum pindah, meninggalkan chaeyoung yang masih asyik dengan mp3nya.
orang yang dipanggil 'kak' tadi mendudukan dirinya disamping chaeyoung. ia memperhatikan wajah chaeyoung yang tengah tertidur lalu tekekeh pelan.
dalam kondisi apapun, lo itu selalu aja lucu.
"yeo.. laper.." chaeyoung ngerengek, masih dengan mata terpejam.
"yeoooo.. laper... bagi makanan.." chaeyoung mengernyit bingung, kenapa yeoreum tidak menjawab.
sedikit kesal, chaeyoung lalu memegang tangan orang disampingnya, merasa aneh karena tangan yeoreum membesar, ia lalu melepas pegangannya. memastikan sekali lagi, chaeyoung kembali memegang tangan itu, kali ini sampai digenggam.
"kok, tangan lo jadi gedean, sih, yeo?" kenapa rasanya malas sekali untuk sekedar membuka mata? tapi karena penasaran, chaeyoung harus melakukannya. sama seperti yeoreum tadi, gadis itupun memekik kaget, "kak yibo?!"
yibo tersenyum tipis, "miss me?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018