"suit suit, soobin ganteng liat sini donggss."
soobin menunduk, segerombolan senior itu suka sekali menggodanya. apalagi si ketua, sebut saja chaeyoung. dimana ada soobin, disitu pasti ada chaeyoung.
jika biasanya gerombolan yang suka menggoda orang lewat itu para buaya buntung (r. fuckboy), dikampusnya ini malah sebaliknya. para buaya wanita yang suka menggoda.
mereka biasa disebut geng super amazing shining shimmering splendid girl karena anggotanya yang memiliki kecantikan diatas rata-rata dan kecerdasan yang sangat biasa. chaeyoung, tzuyu, yeri, yuqi, yoojung, doyeon, dan danee. mereka suka sekali menggoda maba gemas yang sedang lewat.
nah, tentu saja soobin ini salah satu korban mereka. anehnya, biasanya para korban akan langsung dilepas begitu saja mengingat sebagian anggota sudah memiliki pacar, tapi kenapa soobin tidak? kenapa chaeyoung si ketua selalu menganggunya?!
"kok nunduk terus, sih, sayang? duit kamu jatuh?" tuh, kan. chaeyoung bahkan memanggil soobin dengan sebutan sayang.
soobin enggan membalas, ia terlalu malas untuk itu.
"lo bikin dia malu bego." cibir tzuyu.
"tau, nih. mau sampe kapan lo godain dia?" yuqi menimpali lalu memakan camilan milik yoojung.
"soobin pacarnya lia, kan?" tanya danee santai namun sukses membuat chaeyoung gelapan.
"hah? lia mana? lia anaknya pak haji muhidin yang punya toko didepan belokan itu?!" chaeyoung memekik.
"santai dong trenggiling." protes doyeon sambil mengusap telinganya.
"yoi, bapaknya usaha travel umroh juga. mak gue kemaren daftar." sambung yeri.
"gak! mereka kudu putus! baby soobinie itu punya chaeyoung syantik binti bapak solihin seorang. gue harus bertindak!" chaeyoung mengepalkan tangannya lalu berlari meninggalkan yang lain.
"jangan bilang dia lagi dapet?" tzuyu memutar matanya malas.
"iya, barengan ama gue kemaren." balas danee yang langsung disambut ekspresi 'pantesan' oleh yang lain.
chaeyoung itu rese kalau tamu bulanannya datang.
🍓🍓
chaeyoung memajukan bibirnya kesal. yang ada dipikirannya kini hanya soobin, soobin, dan soobin. pokoknya saat ini juga chaeyoung harus menkonfirmasi langsung pada soobin tentang gosip yang beredar.
"ngapain disini?" soobin mengernyit bingung saat mendapati chaeyoung tanpa antek-antek berdiri tepat disamping motornya.
"soobin…" chaeyoung merengek.
"ya?"
"bin…"
"kenapa cemberut gitu, sih? ada apa?"
"kamu—kamu beneran pacaran sama lia anaknya pak haji muhidin?" chaeyoung mencicit.
soobin menaikan sebelah alisnya lalu tergelak pelan, "kata siapa?"
"gak penting kata siapa, kamu jawab dulu!"
"papanya lia itu kakaknya papa aku. mana mungkin aku sama dia pacaran."
chaeyoung mendongak, "jadi berita itu bohong?"
"ya iyalah. kamu denger dari siapa, sih, sayang?" soobin mendekat lalu menarik kedua pipi chaeyoung dengan gemas.
"sakit, ih!" chaeyoung meringis pelan.
"lagian mana mungkin aku pacaran sama yang lain, aku 'kan pacar kamu." kata soobin sambil merentangkan tangannya, memberi kode supaya si ketua buaya itu memeluknya.
chaeyoung tentu saja segera memeluk soobin tanpa harus diminta secara gamblang. tidak peduli mereka sedang berada diparkiran kampus yang notabene siapapun bisa lewat, yang penting chaeyoung senang karena gosip itu tidak benar.
tapi tunggu—mereka pacaran? sejak kapan?
ehm, awalnya memang soobin itu hanya korban keisengan chaeyoung saja. tapi saat soobin membalas chaeyoung ditempat lain—sebut saja rumah karena mereka itu tetangga—chaeyoung malah dibuat baper dan menyatakan cintanya secara langsung.
soobin kaget, tentu saja. tapi berhubung soobin juga menyukai chaeyoung, jadi ia terima ajakan gadis itu untuk berpacaran.
sampai saat ini chaeyoung memang merahasiakan hubungannya dengan soobin. bukan karena malu, hanya saja ia malas jika harus digosipkan berpacaran dengan laki-laki yang lebih muda. chaeyoung tidak mau disebut tante.
tapi yang penting selama ini chaeyoung sering memberi kode tentang hubungannya, kan? memanggil soobin dengan sebutan sayang misalnya.
"masih mau backstreet?" soobin mengusap rambut chaeyoung lembut.
"gak mau, tapi aku juga gak mau disebut tante karena macarin kamu, bin."
soobin tersenyum maklum lalu mengecup pipi chaeyoung beberapa kali, "gak perlu ngurusin mereka, sayang. belum tentu juga mereka mau kurus."
"soobin, ih!" chaeyoung kembali memajukan bibirnya.
"kenapa manyun? mau dicium?" soobin ikut memajukan wajahnya. makin mendekat, hingga—
"what the—chaeyoung?!"
—whoopsie. sepertinya hari ini chaeyoung akan habis diintrogasi oleh anggota gengnya sendiri.
btw itu dimulmed ada chaeyoung sama soobin dalam satu frame, chaeyoung ngeblur aja masih keliatan gemay heuheu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018