spin-off trouble maker;
sudah lima tahun semenjak kematian hyunjin, itu berarti sudah lima tahun pula chaeyoung menghilang.
yunseong menatap figura foto diatas meja kerjanya, foto chaeyoung, gadis yang selama ini enggan menyingkir dari hatinya. ia sudah mencari chaeyoung kemana-mana, bertanya pada kerabat chaeyoung, teman dekat chaeyoung, dan juga bertanya pada orang-orang yang ia temui dijalan.
namun hasilnya nihil, mereka bungkam, seolah sedang bekerja sama untuk menjauhkan chaeyoung darinya. bahkan saat yunseong bertemu dengan keluarga chaeyoung pun, mereka hanya merespon dengan berkata,
"kalo kalian jodoh, pasti akan dipertemukan sama Tuhan suatu saat nanti."
tiap kali frustasi seperti ini, yunseong pasti akan menangis. ia sering kali berpikir untuk menyerah, tapi selalu berujung pada pencarian kembali. yunseong hanya ingin mewujudkan keinginan terakhir hyunjin, dan lagi— yunseong terlalu mencintai chaeyoung, itu saja.
"seong, kalo gue pergi nanti— jagain chaeyoung buat gue, ya? gue bakal tenang kalo chaeyoung dijagain sama lo. ini permintaan pertama, sekaligus terakhir dari gue. please, kabulin ya, seong?"
"kamu dimana, ce? apa masih belum cukup hukuman buat aku?"
🍓🍓
"udah lima taun loh, ce. lo masih belum mau temuin yunseong? gue kasian liat dia, mirip mayat hidup tau gak." kata tzuyu sambil mengotak-atik laptop milik chaeyoung.
"kalo emang jodoh, gue pasti bakal ketemu sama dia kok." jawab chaeyoung seadanya. pikirannya masih terfokus pada berkas-berkas penting didalam komputer.
"lo masih mikirin hyunjin sampe sekarang?"
"cinta pertama mana bisa dilupain gitu aja, sih, tzu."
"iya, gue paham. btw, lo emang belum ada pikiran buat nikah gitu, ce? gue aja otw lahiran, nih." tzuyu mengusap perutnya yang semakin membesar.
"cewek mana yang gak mikirin nikah diumur segini, sih, juwita. nunggu pameran gue sukses dulu. abis itu baru, deh, nyari calon bapak buat anak-anak gue."
"tzuyu, ce, tzuyu! enak aja juwita." tzuyu merengut kesal. yang hanya dibalas tawa oleh chaeyoung, "btw pameran lo, kan, tiga hari lagi, nih. persiapannya udah berapa persen?"
"udah sembilan puluh lima persen, tzu. tinggal sibuk ngurusin berkas aja, yang lain udah beres."
"gue masih gak nyangka kalo lo punya bakat seni, ce. hebat lo asli, bangga banget gue sama lo." kata tzuyu tersenyum tulus lalu memeluk chaeyoung.
"gue juga mau berterimakasih sama lo, tzu. lo terus ada disamping gue selama ini." balas chaeyoung ikut tersenyum.
🍓🍓
bruk!
"maaf, mas. saya gak sengaja."
yunseong menepuk jasnya pelan lalu tersenyum maklum pada orang yang menabraknya barusan.
"eh, mas— ini undangannya jatuh! mas?" yunseong sedikit berteriak, namun orang itu enggan berbalik dan malah mempercepat jalannya.
undangan atas nama kim yohan, undangan unik yang sepertinya dibuat oleh seorang seniman.
"chaerityart?" yunseong menggumam pelan. ia seketika teringat pada chaeyoung. hyunjin bilang chaeyoung sangat suka dengan pameran seni.
lalu—apa ini jawaban Tuhan atas doanya selama ini? kenapa rasanya yunseong ingin sekali hadir kepameran itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018