huft, lagi-lagi aku terbangun ditengah malam karena memimpikanmu. tapi tak masalah, aku justru senang. kamu tau kenapa? karena hanya didalam mimpi kita bisa menjalin sebuah hubungan.
aku selalu bertanya padamu, apakah disana kamu juga memimpikanku? aku sangat berharap untuk itu.
saat kamu bertanya siapa yang tengah mengisi hatiku saat ini, aku selalu menyebut namamu. tapi kamu tidak pernah percaya, kamu selalu tertawa seakan jawabanku adalah sebuah lelucon.
apa salah jika aku menyukaimu, tuan jeon? apa salah jika aku berharap jika kamu balik menyukaiku walaupun sedikit saja? apa aku benar-benar tidak ada kesempatan?
ah, aku ingat kamu pernah bilang kalau kamu menyukai seorang perempuan yang bisa bermain alat musik. apa kamu tau? saat itu juga, tidak peduli cuaca yang sedang hujan badai, aku berlari menuju rumah dahyun, temanku yang pandai bermain piano.
aku memohon pada dahyun untuk mengajariku sampai aku bisa bermain sepertinya. dan untungnya ia mau, ia mau mengajariku disaat jadwal les nya juga padat. dahyun benar-benar baik, aku menyayanginya.
agar bisa cepat bermain piano, aku sampai harus merelakan beasiswa penuh disalah satu universitas impianku, aku harus rela melewatkan pameran seni yang selama ini aku rencanakan, aku mengabaikan semua mimpi dan ambisiku demi kamu, jungkook.
dan kamu tau apa yang aku dapat dari semua perjuanganku? ya, aku melihatmu melamar yeri, temanku, tepat didepan mataku. kamu dengan gampangnya mengatakan jika kamu akan menikah minggu depan.
kamu tau seberapa hancurnya aku saat itu? seberapa sakitnya aku saat kamu mengira air mataku itu air mata bahagia? sebodoh itu kah kamu tuan jeon? sesulit itukan merebut hatimu?
tepat dihari pernikahanmu, aku menunjukan hasil latihanku selama ini. aku mamainkan lagu für elise, lagu yang cocok untuk mengambarkan perasaanku saat itu.
kamu tau seberapa bencinya aku saat kamu dan istri sialanmu itu menghampiriku dengan senyuman bodoh? kebodohanmu itu semakin terlihat saat kamu bertanya apa maksud dari lagu yang aku bawakan tadi kamu tau?
tentu saja dengan senang hati aku menjelaskannya. lagu itu menjelaskan tentang penderitaan seseorang menyukai orang yang telah menikah dengan orang lain.
kamu dan istrimu terdiam, kenapa? merasa bersalah?
jeon jungkook, andai saja dulu kamu lebih memilihku. kamu pasti tidak akan mati dengan mengenaskan seperti itu. bagaimana rasa racunku? cukup kuat untuk sekedar menghancurkan hati dan jantungmu, kan?
"pasien atas nama son chaeyoung?" panggilan seorang suster menghentikan lamunanku.
"saya."
"silahkan masuk, dokter joshua sudah menunggu."
"baik,"
"psstt, kamu tau pasien yang namanya chaeyoung?"
"tau, kenapa emang?"
"katanya, sih, dia selama ini dilindungin sama dokter joshua, dokter kan bilangnya dia ada gangguan bipolar akut, tapi nyatanya dia abis ngebunuh sepasang pengantin baru!"
"hush! jangan ngaco, deh, aku gak percaya."
"ih, aku gak boong."
dasar suster sialan, andai saja dokter joshua tidak mengawasiku saat ini, sudah ku pastikan lehermu patah saat itu juga.
inspired by: sherina - simfoni hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018