chaeyoung menguap sambil menatap bosan kearah kedua temannya, seharusnya hari ini ia mengikuti event pameran lukisan bersama tzuyu, bukan melihat para pria berbadan lentur yang menari dengan lihai diatas panggung.
hari ini ia dipaksa ikut menemani mina dan dahyun melihat acara musik ternama korea selatan dengan bintang tamu ternama pula. diantaranya ada ikon dan got7, selebihnya chaeyoung tidak terlalu peduli. toh ia hanya menikmati musiknya, bukan penyanyinya.
"arghhhh! biay biay hanbin kim hanbin kapan, sih, kamu ciptain lagu buat akuuu?" dahyun berteriak saat seseorang—bernama biay? hanbin? ah entahlah, berjalan melewati mereka bertiga.
"jackson aku padamu jackson! pangerankuuuuu." oke, kali ini chaeyoung kaget bukan main. mina yang selama ini dikenal kalem ternyata bisa mendadak kesurupan saat jackson terpampang jelas dilayar besar.
chaeyoung tau ini tidak akan sebentar, mau tidurpun rasanya sulit jika mereka terus terusan berteriak memanggil nama para idol.
"ih, sebel deh. kok sebentar banget mereka tampilnya."
"iya, ih. 'kan masih pengen liat suami."
alih alih sedih, chaeyoung justru tengah menahan diri untuk tidak berteriak kegirangan. acara sudah selesai, itu artinya udara kebebasan akan segera menjemputnya.
"gue pengen pipis." chaeyoung mencicit.
"yaudah, yuk gue anter."
chaeyoung menatap dirinya dipantulan cermin besar toilet, kantung dibawah matanya sedikit nampak, tidak heran jika mengingat ia hanya tidur selama tiga jam dalam dua hari.
"hng? kok, kayak ada yang aneh?"
chaeyoung menatap kesekitar toilet. matanya membulat, disana berjejer urinoir. urinoir—itu artinya....
"lah, anjir jadi ini toilet laki?" chaeyoung memekik.
"heh! kok bisa ada cewek disini?!"
chaeyoung menganga, jadi ia benar-benar salah masuk toilet?
chaeyoung merutuk, harusnya ia tadi bersabar menunggu antrean toilet dibawah, bukannya memaksa naik lantai dan asal masuk toilet!
"anu, maaf mas, saya tadi kebelet jadi asal toi—"
"bohong!"
shit.
"saya gak bohong! saya beneran kebelet tadi!"
"halah, ngaku aja! lo sebenernya sesaeng fans, kan?! iya, kan?! sengaja naro kamera ditoilet sini biar bisa liat otong para idol kan?! ngaku gak!"
ini orang gila apa gimana?
"idih, ngarep banget ya supaya otongnya gue liat?!"
"heh!" orang itu makin melotot, membuat chaeyoung ikut melotot juga.
"sebenernya lo siapa, sih? datang-datang nuduh gue, gak jelas! gue tau gue salah, tapi gak pake fitnah juga!"
"helaw? lo serius gak tau gue? hidup dijaman apa, sih? jaman batu?!"
"sembarangan!"
"hmm—lo beneran gak tau gue?"
"gak."
"yugyeom got7?"
"gak."
"wah, beneran hidup dijaman batu ni anak." yugyeom menggeleng, seolah prihatin dengan chaeyoung.
"ribut mulu—gyeom? dia siapa?"
yaelah kutil lain pake datang lagi!
"ini bam, gue juga gak tau dia siapa. tapi yang jelas dia bilang kagak tau gatse."
"hah? are you serious?" bambam mendekatkan wajahnya, lalu menggeleng, ikut prihatin dengan chaeyoung.
jadi mereka satu spesies?
"udah, ah, minggir gue mau keluar!"
"tunggu, nama lo siapa?"
"chaeyoung."
"kalo id line? instagram? twitter? facebook?"
chaeyoung berdecak, sedikit mendorong tubuh jangkung yugyeom lalu berlari menuju lift, meninggalkan yugyeom dan bambam yang kini sedang beradu pandang.
"pokoknya dia buat gue!"
"enak aja! kan, gue duluan yang lait dia!"
"dih! yang penting gue yang suka dia duluan!"
"pokoknya gue!"
"gue!"
"gue!"
"apa lo?"
"lo yang apa!"
hadeh. yaudahlah kita tinggalin aja itu curut dua, biarin mereka berantem sampe capek sendiri. kita balik ke chaeyoung—
chaeyoung berlari secepat yang ia bisa. pokoknya jangan sampai ia berurusan dengan kedua pria berisik tadi! jangan pernah!
bruk!
"aw!"
"eh, maaf gak sengaja, kamu gapapa?" seseorang mengulurkan tangan kearah chaeyoung. chaeyoung mendongak, lalu menerima uluran tangan tersebut.
"makasih."
"gak masalah. kalau boleh tau kenapa lari?"
"tadi ketemu dua setan." jawab chaeyoung seadanya,
"setan? kamu lucu, deh. mana ada setan dijam segini."
"manusia mirip setan maksudnya."
"emang mereka kenapa?"
"ya gitu lah pokoknya. hng— jangan bilang lo juga salah satu idol?"
"jinhwan, jay ikon. tau ikon, kan?"
"gak."
"eh? yaudah, kalau nama kamu siapa?"
"chaeyoung—"
"chaeyoung tunggu!"
Achaeyoung menoleh, lalu refleks berkata, "mampus!" saat yang memanggilnya tadi adalah yugyeom dan bambam.
"udah dulu ya, dah!"
ting!
chaeyoung tak henti-hentinya mengucap syukur dalam hati, pintu lift tertutup sebelum yugyeom dan bambam berhasil mendekat kearahnya. mereka tidak akan mengejar chaeyoung sampai lantai dasar a.k.a tempat para fans yang masih berkumpul, kan?
"bang? kok, lo bisa ngobrol sama chaeyoung, sih?!" kata yugyeom sedikit sewot.
"chaeyoung? maksudnya gebetan gue?"
"tidaakkkkkkk!!" bambam dan yugyeom berteriak bersamaan saat jinhwan menambah jumlah saingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018