mengospek mahasiswa baru dengan berbagai macam persyaratan dan juga dandanan yang norak sepertinya hanya di universitas ini saja. entah kenapa di era modern seperti ini mereka masih melestarikan tradisi ospek yang dipimpin senior. bukankah itu menyebalkan?
kepang rambut sesuai bulan lahir, yang mana berarti chaeyoung harus mengepang empat rambutnya karena ia lahir dibulan april, pita berwarna warni, tas yang terbuat dari kantong kresek, papan nama yang diberi foto teralay. ewh, chaeyoung ingin memaki saja rasanya.
"ayo semangat, dong! lemah banget kalian!" senior bernama junhoe itu berteriak dengan menggunakan toa.
bagaimana bisa para maba semangat disaat mereka harus berjalan ala bebek memutari lapangan yang luasnya minta ampun itu, ha?
"kalo sakit bilang ya, dek. jangan dipaksain." beruntunglah karena ada malaikat diantara para iblis itu.
"kak, kaki saya sakit."
"belajar akting dulu sana." yohan mengerut, rencananya gagal.
"heh, kamu yang namanya chaeyoung, kenapa muka kamu sinis banget, hah? gak suka sama kita? bilang!" chaeyoung tersentak, mengalihkan tatapannya pada senior bernama jiho.
"muka saya emang gini, kak." jawab chaeyoung seadanya. mukanya memang seperti ini! masa iya chaeyoung harus tersenyum terus tanpa sebab? yang ada ia malah dikira sakit jiwa!
"berani ngelawan? maju sini kamu!" sialan, kenapa rasa senoritas itu selalu saja ada?
「s e n i o r」
"lo tadi diapain sama kak jiho, ce?" tanya yeonjung pada saat mereka tengah beristirahat."dibacotin lah, apa lagi." jawab chaeyoung.
"eh, anjir! mereka siapa? ganteng banget, ih!" yeri menunjuk gerombolan senior yang tengah berjalan menuju kantin.
"jung jaehyun, wang yibo, lee hyunjae, goo junhoe, kim younghoon, sama jeon jungkook." yeri, yeonjung, sohye, dan juga yoojung sontak menatap chaeyoung meminta penjelasan, "gue lumayan kenal, jangan minta dikenalin. mereka udah punya cewek."
chaeyoung tersenyum kecil saat mendengar decakan kecewa, tentu saja ia berbohong. chaeyoung itu paling malas jika disuruh menjadi cupid.
"woy! itu yang rambutnya dikepang empat, maju sini." chaeyoung mengedarkan pandangannya. sial, dibarisan ini kenapa hanya ia yang berkepang empat?
"maju buruan." chaeyoung menatap tajam hyunjae. semenjak berurusan dengan jiho, ia selalu jadi sasaran para seniornya.
"kenapa?" chaeyoung memutar bola matanya malas.
"adek manis gak usah gitu mukanya bisa? santai aja dong." kata jungkook.
"kan, udah dibilang muka saya emang gini dari lahir."
"lucu." chaeyoung mengalihkan tatapannya pada hyunjae, "foto kamu."
"norak banget ya, jae." celetuk jiho menambahkan ucapan hyunjae.
sontak saja hyunjae menggelengkan kepalanya, apalagi semua senior dan beberapa maba yang melihat foto chaeyoung kini tertawa dengan keras. maksudnya lucu adalah menggemaskan, bukannya norak.
chaeyoung tersenyum miring, mencoba sekuat tenaga menahan tangisnya, memangnya siapa yang tahan jika ditertawakan seperti ini?
"lucu ya, kak?" ada aura mengintimidasi saat chaeyoung berujar dingin, membuat semuanya sontak diam. "ngetawain kekurangan orang lain seolah kita itu paling sempurna. seru, kan? kenapa berhenti ketawa? lanjutin, dong."
hyunjae yang mendengar itu jelas sekali merasa bersalah, secara tidak langsung ia penyebab chaeyoung ditertawakan, kan?
"manusia manusia sampah."
setelah berkata begitu, chaeyoung segera berjalan meninggalkan semuanya termasuk tas kresek, ia hanya mengambil ponsel dan dompetnya lalu kembali melanjutkan jalannya sampai ke gerbang kampus.
persetan dengan masa ospek yang masih berlangsung, persetan dengan kemungkinan besar ia dibicarakan karena berani melawan para senior. chaeyoung muak dan ingin segera menenangkan diri, itu saja.
ehm, sebenarnya chaeyoung ini tipe perempuan lemah lembut, lho. ia hanya mengaktifkan mode macan pada saat datang bulan saja. dan memang benar hari ini adalah hari pertama chaeyoung datang bulan, diperlakukan seperti itu tentu saja membuat chaeyoung meledak.
"chaeyoung." hyunjae menahan lengan chaeyoung yang hendak memberhentikan taksi.
"apa? belum puas ngetawainnya?"
"aku gak ketawa!"
"terus apa? mau marah karena tadi aku nyebut mereka sampah? iya?"
"enggak, chaeyoung dengerin aku, okay? aku minta maaf." hyunjae memegang bahu chaeyoung, memaksa gadis itu untuk menatap kearahnya.
"kalo udah gini aja minta maaf, kalo aku gak bilang tadi kalian bakal terus bully aku, kan?" chaeyoung menggigit bibirnya, air mata yang susah payah ia tahan akhirnya keluar juga.
"aku salah, harusnya aku belain kamu. maafin aku ya, sayang? aku juga nggak ngerti kenapa mereka bisa keterlaluan kayak gitu." kata hyunjae lalu membawa chaeyoung kepelukannya.
"udahlah, aku mau pulang." chaeyoung berusaha melepaskan diri namun hyunjae malah mengeratkan pelukannya.
"aku anter. kamu tunggu disini, jangan kabur. aku ambil mobil dulu."
chaeyoung tersenyum tipis, ia tidak jadi mengeluarkan uang.
perubahan mood memang sering terjadi pada perempuan yang sedang datang bulan, kan?
「s e n i o r」
"ngapain, sih? balik ke kampus sana." cibir chaeyoung karena hyunjae malah tidur diatas kasurnya.
"mager, lah." balas hyunjae. bukannya menyingkir, hyunjae malah melepas jas almamater dan juga celana panjangnya, menyisakan kaos putih dan celana kolor saja.
"kak, ya ampun! pake baju yang bener!" chaeyoung refleks menutup matanya.
"ah, nanti juga kamu bakal sering liat."
"bisa gak, sehari aja gak bikin anak perawan jejeritan?"
"kan, nanti aku yang pe—"
"apa?! mau ngomong apa?!"
hyunjae tersenyum lebar lalu menggeleng pelan, "enggak."
"kak!"
"apa, sayang?"
"pake celana yang bener! kalo mama liat gimana?!"
"paling dikawinin."
"heh!"
hyunjae menarik tangan chaeyoung sampai gadis itu ikut berbaring diatas kasur. memeluk layaknya bantal guling, lalu mengusap perut rata chaeyoung dengan pola memutar.
"sakit gak, yang?"
"kamu ngelus perut aku udah kayak ngelus istri yang lagi hamil tau, kak."
"kan, emang nanti disini bakal ada hyunjae junior, yang."
"ngelantur terus ngomongnya."
"ih, emang kamu gak mau nikah sama aku?"
"sebelum mereka minta maaf aku ngga mau nikah sama kakak."
"nanti aku urus, dasar pendendam."
"biarin, ah kak geli ih jangan digelitikin!" chaeyoung mencoba menghindari tangan hyunjae yang semakin aktif menggelitik didaerah pinggangnya, "kak ampun, hahaha!"
"cium dulu baru aku berhenti."
"b-berhenti dulu baru aku cium."
"bener?"
"iya, beneran."
hyunjae segera saja berhenti lalu mendekatkan wajahnya, menunggu bibir chaeyoung menyapa bibirnya.
"kak, eric mi—kalian lagi ngapain?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018