『jackpot』

452 91 37
                                    

sebagai seseorang yang terlahir dari hasil 'kecelakaan', chaeyoung merasa tidak heran jika diperlakukan layaknya binatang. ia terlahir atas dosa besar orang tuanya, membuatnya mau tak mau menerima titel anak haram.

tiada hari tanpa hinaan, tiada hari tanpa siksaan, baik secara batin maupun fisik—chaeyoung mendapatkan semua perlakuan itu.

puncak dari rasa sakitnya adalah saat ini, melihat ayah dan ibunya memamerkan keluarga baru yang jelas terlihat sangat harmonis dan bahagia.

"dari awal hidup saya emang gak ada artinya. seperti yang selalu kalian bilang, saya anak haram. seharusnya kalian gak usah repot buat nunjukin kalo kalian bahagia dan saya menderita. bukannya dari awal saya gak pernah dianggap ada? dan dari awal pun saya gak pernah ngerasa kalian itu ada. orang tua saya udah mati." chaeyoung berjalan mundur lalu menyeringai pelan, tidak ada waktu untuk bersedih, hidupnya sudah terlalu hancur untuk sekedar ditangisi.

chaeyoung terus berjalan menyusuri gelap dan dinginnya malam. ia menunduk, menendang jauh semua benda yang menghalangi jalannya, termasuk kerikil sekalipun. persetan dengan bahagia, chaeyoung masih punya 'tubuhnya' untuk bertahan hidup.

"hey, cherry. ikut, yuk?"

chaeyoung menghentikan langkahnya, mendongak, menatap dengan tajam orang yang tengah mengulurkan tangan dihadapannya.

"my name is jae. jangan takut, kita sama. looking for happiness, right? c'mon."

tangannya bergerak menerima uluran itu, chaeyoung tersenyum. memilih untuk ikut dan mempercayakan hidupnya pada orang asing yang memperkenalkan dirinya sebagai jae.









「j a c k p o t」









"napa senyum senyum gitu, sih, kak? lagi mikirin cowok, ya? bilangin bang jae ah." han jisung, member termuda ini memang selalu saja menggoda chaeyoung. pipi merah chaeyoung saat malu mengingatkannya pada buah stroberi.

"bukan cowok!" chaeyoung membantah.

"jangan-jangan kak cey beneran belok? sama kak tzuyu? kak! mendingan pilih salah satu dari kita aja, kan, kita semua suka sama kak cey." kata jisung dengan dramatis. fyi, tzuyu itu teman mereka yang biasa dipanggil hanya pada keadaan darurat saja.

"bukan juga, han jisung! aku cuma lagi flashback pas kita pertama ketemu aja."

"manis ya, kak?"

"hmm, semenjak kenal kalian, aku nggak pernah ngerasain sakit lagi."

"itu emang tujuan utama kita kan? saling berbagi kebahagiaan." brian mengusak rambut chaeyoung lalu memeluknya dengan erat.

"mau dipeluk jugaaa!" jisung merengek.

"peluk changbin sana." kata brian.

"idih, mending gue meluk tembok." cibir changbin bergidik ngeri.

jisung mendengus, ia memang anggota termuda, tapi tetap saja chaeyoung yang dimanja. eh, tentu saja jisung tidak keberatan, chaeyoung memang pantas mendapatkan itu semua.

brak!

"kaget, setan!" dowoon memekik lalu melempar kacang. bambam tiba-tiba datang lalu membanting laptopnya.

"bitch!" bambam mengusak rambutnya frustasi.

"kenapa, sih?"

"cewek sialan itu selingkuh!"

"lisa maksud lo? kok bisa? perasaan dia nggak pernah deket sama cowok selain sama lo." ujar brian heran.

"justru itu, lo tau jennie?"

"cewek yang selalu bareng lisa?"

"ya. dia selingkuh sama jennie. mereka pacaran dibelakang gue!"

changbin, jisung, chaeyoung, brian, dan juga dowoon tentu saja terkejut, bagaimana bisa? selama ini yang mereka tau, lisa itu gadis manis yang selalu tersipu pada saat anggota lain menggodanya.

"lo tau darimana? bisa aja lo salah paham, kan." kata brian mencoba ber-positive thinking.

"tadi gue datang ke apartemen dia, lo tau apa yang gue liat? mereka—mereka— anjirlah!"

"okay, kita ngerti," kata chaeyoung akhirnya, "what should we do?"

bambam menatap satu persatu orang yang ada disana dengan seringainya, "kill them."









「j a c k p o t」









"pemirsa, gunung timur dikabarkan kembali memakan korban. telah ditemukan dua mayat berjenis kelamin perempuan yang diketahui berinisial l.m dan juga j.k dalam keadaan sudah tidak terbentuk lagi dini hari tadi, b.b yang merupakan korban selamat dan juga kekasih dari saudari l.m menangis histeris pada saat proses evakuasi, diduga penyebab kematian mereka adalah serangan hewan buas."

"keren juga akting kak bambam." kata chaeyoung saat melihat bambam yang tengah menangis bahkan nyaris pingsan ditelevisi.

sekujur tubuh bambam terdapat banyak darah dan juga luka yang tentu saja buatan untuk meyakinkan semua orang jika ia juga korban.

berkat kekuasaan orang tua tzuyu, kasus resmi ditutup dengan lisa dan jennie yang dinyatakan mati karena serangan hewan buas. bambam yang berhasil dengan aktingnya tentu saja mendapat simpati masyarakat luas. benar-benar jackpot.

"cherry, malam ini tidur sama aku, ya?" chaeyoung menatap jae lalu mengangguk pelan, "good girl."

bukan hanya kebahagiaan yang mereka janjikan, tapi juga sebuah pelindungan. permintaan anggota merupakan sebuah keharusan, termasuk membunuh, merampok, mencuri, dan juga membalas dendam.

mereka sama-sama dilahirkan dengan sebuah penderitaan. rasa saling bergantung dan membutuhkan menyatukan mereka. kebahagiaan tercipta dari diri sendiri bukan? mereka bertahan meski terkadang nyawa yang menjadi taruhan.















ini tadinya mau aku bikin work sendiri, tapi berhubung banyak kendala, aku gak jadi bikin deh huhu.

Symphony; [Son Chaeyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang