『lee hangyul; demon』

550 93 53
                                    

"pertama, hindari geng pdx. kedua, jangan sekalipun ikut campur sama urusan mereka. ketiga, jangan sampe bikin hangyul marah!"

chaeyoung berjalan santai menyusuri sekolah sambil mengingat perkataan yoojung. sebagai murid pindahan, chaeyoung harus sedikit berhati-hati jika tidak ingin terkena masalah.

"tau salah lo apa?" chaeyoung menajamkan pendengarannya. ada suara ribut diujung koridor sana.

"a-ampun, bang, ampun." laki-laki berkacamata tebal itu menunduk takut.

"ham wonjin, perasaan waktu disosmed lo ngatain kita lancar banget, kok sekarang melempem kayak kerupuk basah, sih? ayo dong hujat secara langsung." chaeyoung melongo. jadi benar kata yoojung soal geng pdx yang suka membully?

"cengeng najis."

"anak mommy jangan nangis dong.."

"kalo nangis tambah jelek loh."

chaeyoung melotot, kenapa yohan, taeeun, sihoon, dan hyeop terus saja memojokkan wonjin? itu tidak adil, apalagi ada hangyul juga meskipun dia tidak bicara sama sekali. mereka main keroyokan!

"heh,"

"asdfghjkl!" chaeyoung mengusap dadanya karena terkejut.

"lo ngapain disini? nyasar?" tanya yeri, teman sekelas chaeyoung. "jangan bilang lo lagi liatin geng pdx itu, ya?" chaeyoung mengangguk, "lo cari mati?!"

"ih, enggak! heran aja, kok mereka keroyokan sih? ban— hmpp!" yeri buru-buru membekap mulut chaeyoung sebelum gadis itu menyelesaikan omongannya.

"lo beneran cari mati kalo gini caranya, lagian itu salah wonjin sendiri. dia bikin tweet yang isinya ngehujat geng pdx, mana pake bilang hangyul banci lagi."

"gak ada asap kalo gak ada api, kan?"

"iya apinya itu si wonjin, cece!"

"tapi kan kasian, yer. udah nangis gitu anaknya."

"gak usah kasian sama admin lambe turah! udah yuk gue temenin keliling." kata yeri lalu menggandeng tangan chaeyoung.

"gue punya ide!"

"ide a—heh! chaeyoung! aduh itu orang batu banget dibilangin!" yeri mengusak rambutnya gusar lalu memilih bersembunyi dibalik tembok sambil memperhatikan chaeyoung yang kini tengah berlari menuju hangyul.

bruk!

chaeyoung menabrakan dirinya ketubuh besar hangyul. niatnya hanya membuat hangyul jatuh, sungguh. tapi kenapa chaeyoung ikut jatuh juga?! apalagi sekarang ia berada diatas hangyul, parahnya lagi—bibir mereka saling bertaut!

bukan ini yang direncanakan chaeyoung, bukan!

"gyul, tangan lo." chaeyoung tersentak. benar— kedua tangan hangyul mendarat tepat dibokongnya!

chaeyoung buru-buru bangun lalu menarik tangan wonjin menjauh dari kumpulan pembully itu.

"dia siapa?" tanya hangyul tanpa mengalihkan tatapannya dari punggung chaeyoung yang semakin menjauh.

"son chaeyoung, murid pindahan dikelas gue." jawab hyeop.

"sejak kapan lo tertarik sama cewek? lo kan sekong." kata yohan sambil menaik turunkan alisnya.

"lapang kosong, han. mau berantem?"

"iya ampun elah sensi amat, gyul."

"tapi dia belain si cengeng itu, gyul. cari cewek lain aja kenapa, sih. gue banyak kenalan, nih." kata sihoon.

Symphony; [Son Chaeyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang