chaeyoung melirik arloji nya, jam sudah menunjukan pukul tiga lewat limabelas menit. itu artinya chaeyoung sudah berdiri didepan halte selama empat puluh lima menit.
kalau tau ternyata menunggu angkot selama ini, chaeyoung sudah pasti meminta yohan untuk mengantarnya sampai rumah.
"hey, kak chaeyoung! my sister!" chaeyoung mengernyit, suara itu kenapa terdengar sangat familiar? "here! here! sebrang jalan!"
"felix?" chaeyoung memperhatikan felix yang sedang melambaikan tangannya dengan semangat diseberang jalan sana.
felix itu tetangganya, dan kebetulan sekarang felix membawa mobil-sebenarnya dijemput supir-jadi dia bisa ikut, kan?
"lix, kamu kok baru pulang?" tanya chaeyoung saat dirinya sudah ada didalam mobil felix.
"oh, tadi aku jemput sepupu dulu ke airport, terus pas balik aku mendadak pengen puter arah, ternyata bener. my beloved sister still here, standing alone. waiting for angkot?"
"hmm."
chaeyoung sebenarnya malas jika felix berbicara. bahasanya tercampur, padahal felix sudah lama tinggal di indonesia. jujur saja, itu membuatnya pusing.
"oh, kak chaeng, let me introduce himself, his name is samuel kim, dari los angeles. tinggalnya dirumah aku, mau sekolah disini."
"ah, hello. my name is chaeyoung. just call me chaeng."
"ngomongnya biasanya aja, gue gak alay kayak si felix."
"hey!" felix memekik tidak terima. sedangkan chaeyoung hanya bisa tersenyum malu karena mengetahui fakta bahwa ternyata samuel lancar berbahasa indonesia.
"felixxxxx~" teriak chaeyoung yang sekarang sudah berada didalam rumah felix.
"kak chaeng langsung masuk aja ke my room, lagi mandi." felix balas teriak dari dalam kamar mandi.
memang sih dikamar felix juga ada kamar mandi, tapi berhubung sedang dalam proses perbaikan, jadi felix menggunakan kamar mandi dilantai bawah.
chaeyoung memasuki kamar felix tanpa rasa canggung, toh sudah terbiasa juga. lagipula felix sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
brak!
"suara apa, tuh?"
suara dari kamar mandi. tapi bukankah kamar mandi felix sedang rusak? ah, persetan dengan hal mistis, chaeyoung penasaran sekarang.
"samuel? lagi ngapain?" tanya chaeyoung saat melihat punggung samuel didalam sana.
"nyari makanan."
"hah?"
"ya. benerin keran, lah. gak liat baju gue basah gini?" bersamaan dengan itu samuel berdiri lalu berbalik menghadap chaeyoung yang sekarang mendadak membeku. pipinya memerah.
sebagai gadis normal, bukankah wajar bereaksi seperti itu saat melihat tubuh laki-laki yang tercetak dengan jelas dibalik kaos putih basahnya? dan juga, tubuh samuel tidak bisa dikatakan jelek, ototnya terbentuk dengan sangat sempurna!
"seneng liat pemandangan gini?" samuel mencibir, membuat chaeyoung sadar dari lamunannya lalu menepi memberi jalan.
"maaf." chaeyoung mencicit.
"buat?"
"udah liat badan lo." chaeyoung menjawab dengan tatapan polosnya.
samuel terkekeh, ia berjalan mendekat kearah chaeyoung. awalnya samuel ingin pergi dari kamar felix, tapi jika didalam kamar ada gadis polos yang sangat menarik seperti chaeyoung, apa ia harus pergi? tentu tidak, sedikit menggoda chaeyoung sepertinya akan menyenangkan.
"cewek macem lo gini ngapain masuk kamar cowok? pake hotpants ditambah kaos tipis, mau godain felix?" samuel menghimpit tubuh kecil chaeyoung ke tembok dibelakangnya.
"udah biasa gini, kok! lagian felix juga gak masalah." chaeyoung memberanikan diri menatap samuel.
"udah biasa?" samuel mendesis lalu kembali memajukan tubuhnya, dan itu otomatis membuat tubuh kecil chaeyoung semakin terhimpit. entah kenapa, ucapan chaeyoung tadi membuatnya sedikit kesal.
"te-terlalu deket.."
"wanna play?"
"main?"
"hm, gue bakal bikin lo jatuh cinta secepetnya. kalo gue berhasil, lo harus jadi milik gue seutuhnya."
"kalo gagal?"
"kalo gagal? gak ada kata gagal dalam kamus gue, chaeyoung."
"lepas, ah. engap!" chaeyoung mencoba mendorong bahu samuel namun percuma, laki-laki malah semakin mendekatkan tubuhnya hingga tubuh mereka benar-benar menempel.
"ayo-"
"heh! you you berdua lagi ngapain?!" pekik felix, membuat samuel dan chaeyoung refleks menjauhkan tubuhnya masing-masing.
"tadi chaeyoung takut waktu liat kecoa, makanya gue peluk."
"oh.. hah kecoa?! mommy dikamar felix ada kecoa! mommyyy i'm so scared mom aaaaaaaaa!" felix berlari keluar kamar dengan teriakannya. membuat samuel dan chaeyoung seketika speechless.
"permainan dimulai dari sekarang."
son chaeyoung, bersiaplah. karena mulai hari ini, hidupmu pasti akan dipenuhi oleh bocah bernama samuel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony; [Son Chaeyoung]
Fanfictionjust a chaeyoung's random story. ©meyuuli, 2018