『mark lee ft. wong lucas; struggle』

457 85 67
                                    

tidak ada hal yang paling mengganggu dihidup chaeyoung selain direkcoki oleh dua orang berkebangsaan berbeda, mark dan lucas namanya.

selain karena rumahnya yang diapit oleh rumah mereka berdua—mark sebelah kanan dan lucas sebelah kiri—, chaeyoung juga merasa jika mereka itu tipikal orang-orang rusuh. tiada hari tanpa melihat adegan baku hantam.

"aduh, chaeyoung my berry, pagi-pagi rajin banget, sih, nyiram kumbang, jadi makin sayang." kata mark yang kini sudah mendapat posisi nyaman diatas pohon mangga.

"kembang, bodoh. chaeyoung belahan jiwaku jangan mau sama dia, hobinya pamer." lucas berteriak tidak mau kalah dari atas pohon beringin.

"dari pada situ keturunan orang-orang pelit."

"idih, rasis lo! turun lo sini kalo ngerasa laki!"

"lo pikir gue takut? ayo berantem!"

chaeyoung speechless. lihat? mereka baku hantam lagi.







「s t r u g g l e」








"get out of here!"

chaeyoung dan juga yeri yang tengah bergosip sontak menoleh kearah mark. yeri melotot, "lo aja sana yang cabut, gue lagi asik."

"dasar perempuan berisik."

"apa lo— bule belegug! turunin gue!" yeri berteriak kencang karena mark menggendong gadis kim itu layaknya karung beras.

"gue duduk disini, ya." jika ada penerus rossi, maka lucas adalah orangnya— jago nikung.

"ngapain lo?"

"ya duduk lah, masa kayang!"

"minggir! gue duluan yang duduk disini!"

"siapa cepat dia dapat!"

"kok lo nyolot?!"

"lo duluan yang nyolot!"

"berisik!" chaeyoung balas berteriak. lama-lama ia pusing mendengar mereka yang terus saja bertengkar.

"pak chansung datang." yeri memekik dari arah luar, membuat para siswa dan siswi terpaksa menunda aktifitas untuk duduk dengan tenang dibangku masing-masing. ehm, pak chansung itu killer.

"loh? lucas, mark, chaeyoung, kalian kenapa duduk bertiga?"

"emang kenapa, pak?" lucas balik bertanya.

"serah, lah. yang lain ayo buat kelompok, masing-masing tiga orang."

mark dan lucas menatap chaeyoung dengan tatapan bahagia, sedangkan chaeyoung terlihat sengsara. beruntung karena tidak jadi mendapat amukan pak chansung, sial karena harus satu kelompok dengan dua pengganggunya.

















"chaeyoung calon ibu dari anak-anakku, ayo kita pulang!" lucas berteriak dari atas motor ninjanya.

"mending sama aku, aman naik mobil. gak panas gak kehujanan!" mark balas berteriak dari dalam mobilnya.

"heh, mamaboy, lebih enak naik motor lah, gak macet."

"idih alesan, bilang aja pelit gak mau beli mobil buat bawa chaeyoung jalan."

"turun lo, gulet kita!"

"lah, ayo!"

"berisik! kalian gak malu apa diliatin orang? dengan berantem gak bikin kalian keren tau gak? gyul, gue nebeng ya." kata chaeyoung lalu naik keatas motor hangyul.

Symphony; [Son Chaeyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang