[completed]
"Punya sahabat cowok yang ganteng, famous, disukain banyak cewek itu susah, ya? dilabrak mulu sama minionnya!"
Kisah Shin Heera (Hira) yang udah sahabatan dengan seorang cowok bernama Jeon Jungkook - Dari SMP, hingga mereka dewasa. Kata...
Kali ini, gue liburan kenaikan kelas. Anak kelas yang ngusulin sih, gue mah ikut aja. Kita liburan ke Busan, kampung halamannya Jungkook. Jadi dia sering bolak-balik nemuin sepupu atau kerabatnya pas liburan.
Gue gaada temen. Ya, gaada yang mau nemenin gue. Jungkook bilang dia ke rumah neneknya. Ya gue kemana? Jalan-jalan ke pasar souvenir sendirian kayak anak ilang.
Jadi tuh liburan ini, sebenernya kita kan nyewa villa gitu. Tapi gue sendirian karena gapunya temen, jadi ya gue memutuskan untuk tidur di ruang TV sementara yang lain pada ngumpul di kamar. Ada beberapa orang yg baik hati sih nyuruh gue gabung sama mereka, orang-orang yang gak masalah gue deket sama Jungkook, mereka bersedia untuk mengerti sama gue, tapi gue tetap gak ikut circle pertemanan dia karena gue tau circle pertemanan kayak gitu hanya akan menjadi pup banteng.
Ya pokoknya gue lagi jajan sendirian di pasar souvenir. Beliin mama sama papa baju atau gantungan kunci. Abis kalo gue beliin Jungkook.. Buat apa coba. Ini kan kampung halamannya?
"Hira!"
Suara itu familiar banget. Gue lihat dari kejauhan, sosok cowok tinggi dan punya senyum kelinci melambaikan tangannya dan lari kecil ke arah gue
Lo lagi, lo lagi.
Gue dan Jungkook yang berdiri hadap-hadapan ini. Duh, awkward anjer.
"Hira mau nyari apa?"
"Lo sendiri nyari apa?" Tanya gue.
Dia ngasih sesuatu.
Gelang rajut dengan hiasan kura-kura mini. Jungkook kasih gue yang rajutannya warna cokelat, sedangkan dia makai yang warna biru tua.
"Gelang couple!"
Anjirlah gelang couple, "Gak kapok-kapok ya lo?" Tanya gue.
Dia menggeleng, "Pake aja udah, biar longlast," Katanya. "Murah soalnya jadi gue beliin lo deh, hehe," Lanjutnya.
....
Bagus banget sih gelangnya.
Bukan masalah murah, tapi masalah pemberian dari orang yang berharga dalam hidup gue membuat barang kayak gini jadi mahal harganya.
"Makasih..." Kata gue.
"Hehe, ikut gue yuk, nanti kan anak kelas mau nyalain kembang api,"
"Takut." kata gue.
"Kalau diliat dari jauh gabakal takut, kan? Ikut aja udah gausah bawel,"
Rasa takut itu melebur kalau gue sama lo, entah kenapa.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
