48. i'll let you go

970 161 21
                                    

Setelah kepergian Papanya Jungkook, dia jadi lebih sibuk. Mungkin emang dia bener-bener menekuni kuliahnya sekarang. Gue bersyukur banget sih dia begitu, asal gak terlalu maksain dirinya aja. Daripada jadi penyakit, kan?

Saking sibuknya, gue jadi jarang ketemu di kampus. Kalau ketemu tuh paling di kantin, atau main aja sebentar di fakultas. Dia bener-bener belajar. Bener-bener berusaha buat ngelakuin yang terbaik, untuk papanya.

Hebat. Gue kagum ama dia.

Waktu berlalu begitu aja. Sejauh ini enggak ada yang jadi masalah sih, semuanya stabil dan kondusif, walaupun gue belom bilang soal perasaan gue yang sebenarnya ke Jungkook. Ya, benar, dia udah tau jadi tanpa gue bilang pun ya dia paham sama apa yang gue rasa. Dan sekarang bukan waktu yang tepat untuk cinta-cintaan.

Maksudnya, kenapa ko ga jadian? Enggak tau. Gue cuma gamau. Mending kayak gini, seperti gue dan Jungkook yang biasanya. Inget, punya hubungan kayak pacaran gitu biasanya udah beda vibes lagi dari saat masih temenan. Jadi gue lebih milih tetap begini. Tapi.. gue tuh masih galau.

Bodo amat deh. Liat ntar aja.

Ya, seenggaknya sampe gue semester 5 akhir. Saat Kak Yoongi berhasil menyelesaikan koasnya selama kurang lebih dua tahun dan udah saatnya dia wisuda. Gue emang niat dateng, karena Kak Yoongi sendiri pernah bilang dia emang sendirian jadi kalo wisuda gabakal ada yang dateng. Gue jadi ga enak aja, kan selama ini gue juga ngerepotin dia.

Dan disinilah gue. Berdiri di ruang auditorium dengan ngeliat para lulusan kedokteran tahun ini. Kak Yoongi ada di salah satu barisan lulusan tersebut. Nyaru sih, orang pake baju toga semua.

Setelah kelar foto-foto, gue dapet goodie bag khas universitas yang sebenernya gue dah punya banyak di rumah nih, tapi biarin dah nambah koleksi ini. Kak Yoongi dengan masih pake baju toganya nyamperin gue tuh. Kita foto bentar, abis itu sebenernya gue ga langsung balik. Di auditorium kampus gue itu ada balkonnya dan Kak Yoongi bilang dia mau bicara sesuatu ama gue.

Nah loh. Kenapa firasat gue ga enak ya.

"Makasih ya, udah dateng ke wisuda kakak. Kalo gaada kamu gatau deh, sedih kali gaada yang dateng," kata dia.

Awww. "Gapapa kak, kan saya juga udah sering repotin kakak. Gini doang ga cukup buat bales kebaikan kakak ke saya, kok," ucap gue.

Kak Yoongi ketawa aja, "Santai aja," katanya.

.....🥺

"Jadi, kakak mau cerita. Kamu mau denger, ga?"

Gue ngangguk.

Kak Yoongi mulai menghela nafas bentar, tangan kanannya garuk tengkuk kepalanya yang gue yakin itu gak gatel sama sekali.

"Jadi kakak pernah ketemu cewek, Ra. Dia clumsy. Santai, pinter, lucu juga cantik. Senyumnya itu, manis. Dia lebih muda dari kakak," ujarnya mulai bercerita, gue mulai dengerin. Jarang-jarang nih Kak Yoongi cerita soal cewek.

"Pertamanya dia kakak anggep adek sendiri, saking culunnya. Sering curhat ke kakak, setelah tau eh ternyata dia suka sama cowok lain, Ra. Tapi kakak gamau nyerah, sampai sekarang pun..." Dia noleh ke arah gue yang lagi santai dengerin ceritanya.

"Sampai sekarang pun kakak jatuh cinta, sama kamu,"

.... Gimana?

Ini gue gak salah denger?

Gue natap matanya Kak Yoongi yang dalam itu dan gue bisa yakin kalo dia gak main-main soal statementnya.

"Kakak mikir kamu yang bisa ngehias hari-hari kakak, karena itu kakak selalu ada di sekitar kamu kalau kamu sadar. Kakak mikir mungkin emang kamu, tapi," omongannya terputus sesaat, "Tapi enggak juga, perasaan kamu ke Jungkook lebih dalam, dalam banget sampai kakak gabisa lihat ujungnya dimana," katanya.

Kok hati gue jadi sakit ya... Padahal tadi ga ngerasa apa-apa.

Dia memeluk gue erat. Erat banget sampai gue sesek nafas. Entah karena emang pelukannya atau karena pengakuannya barusan yang bikin gue bingung setengah mati. Apa? Kak Yoongi? Suka sama gue? Kok gue jadi bingung? Gue gak paham.

Gue gabisa. Baper nih gue kek gini. Maksudnya baper dalam artian gue gampang nangis, soalnya sakit hatinya kerasa banget. Gue nangis, iya, nangis karena gabisa menuhin ekspektasi Kak Yoongi. Sosok yang selama ini udah baik ke gue, yang udah gue anggep kakak sendiri.

Ternyata dia melihat gue lain dari apa yang gue pikirkan.

Kak Yoongi diam aja.

Selama ini gue gapernah tau Kak Yoongi secara mendalam, gimana dia dengan pikirannya, apa perasaannya, itu karena dia selalu menyamarkan apa yang dia rasain dan berlaga semua happy aja. Gue sendiri jadinya kaget sama pengakuannya dia.

"Aku minta maaf kak... Aku minta maaf banget," kata gue.

"Iya. Iya kakak paham,"

"You deserve someone better than me," saat dia melepaskan pelukannya, gue menunduk dan gak bisa lagi melihat dia.

"I really hoped that someone better is you,"

Jangan jadi bebanin gue dong, anjir, air mata gue udah ngalir deres gini.

"Tapi jangan khawatir. Kalau memang di masa depan kamu jadi sama Jungkook, jangan sombong, undang kakak ya?" Katanya, sambil tangannya yang ada di atas kepala gue dan tersenyum seakan gaada beban.

With this one sided overflowing feelings, i'll let you go.

.
.
.

💔Next!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔
Next!

STATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang