Chapter 5

449 206 20
                                    

"Jutek dan cuek,hal yang wajar tapi jangan sampai kedua hal tersebut menutupi peluang lo untuk bahagia"


Rendi pun menyalakan mesin motor lalu menjalankan kendaraan beroda 2 tersebut, ia membela jalan kota makassar yang pemandangan sangat indah, bangunan bangunan begitu menjulang tinggi, dan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.

"Shel, pegangannya jangan di bahu tapi di pinggang ntar lo jatuh lagi." ucap Rendi sambil menatap lurus kedepan.

"Lo mau modus ya, gue gak seperti cewek yang kalau di bonceng langsung pegangan di pinggang cowok, dan lo gak usah peduli sama gue, gue cuman terpaksa aja pulang bareng sama lo dan ingat gue cuman terpaksa." Ucap Shela dengan penuh penekanan.


"Gue cuman takut lo jatuh, gue gak mau modusin lo kok." balas Rendi.

"Gue udah bilang sama lo, lo gak usah peduli sama gue, gue gak butuh kepedulian lo." balas Shela dengan judes se judes-judesnya.

Ternyata kepedulian Rendi terhadap Shela itu sia sia aja, dia hanya mendapat kejutekan dari Shela yang notabenenya memang suka buat orang sakit hati dengan ucapannya.

"Ahh gue gak peduli mau lo bilang gue itu sok pedulilah sama lo atau gimana, intinya disini gue gak mau terjadi apa-apa sama lo." ucap Rendi dengan pandangan masih lurus ke depan.

Shela tidak menjawab, ia hanya diam. Malas dengan suasa seperti ini.

"Shelaa mungkin lo nganggep semua cowok itu sama, tapi biar gue kasih tau lo ya, cowok itu gak selamanya nyakitin cewek, ada juga cowok yang jagain ceweknya yang ingin ceweknya itu selalu bahagia sama dia, yang selalu ngertiin ceweknya gak seperti cowok brengsek yang ngehianatin dan gak perna ngerti keadaan ceweknya, gue harap lo bisa ngerubah pandangan lo terhadap cowok." kata Rendi dengan menasehati Shela.

Shela terdiam dan menyimak semua perkataan Rendi, yang bisa menggoyahkan hatinya but itu belum sepenuhnya membuat Shela berubah pikiran tentang cowok.

"Rumah lo dimana Shel?" Tanya Rendi.

Shela terdiam dan masih memikirkan perkataan Rendi
Hingga Rendi mengulangi lagi pertanyaannya.

"Rumah lo dimana Shel?" Ulang Rendi.

"Rumah gue ada di komplek permai raya, udah gak jauh kok dari sini, lo tinggal lurus aja." katanya sambil mengintrusikan jalan pada Rendi.

Akhirnya mereka berdua pun sampai di depan Rumah Shela, bangunan yang berwarna hijau kekuningan yanh begitu indah di pandang yang membuat Rendi ngerasa adem banget lihat rumah Shela.

Shela pun turun dari motor ninja Rendi, baru aja Shela ingin melangkah masuk kerumahnya Rendi memanggilnya lagi.

"Shel, gue cuman mau bilang kalo lo jutek dan cuek gini itu wajar sih tapi jangan sampai kedual hal ini menutupi peluang lo untuk bahagia."

"Udah gue bilang lo gak usah peduli sama gue, berapa kali sih gue harus ngomong kalo gue gak butuh lo." ucap Shela  dengan wajah datar tanpa senyuman.

"Mau lo ngomong sama dunia pun kalo lo itu gak butuh gue, tapi gue bakalan selalu ada buat lo, karna gue ditunjuk tuhan untuk ngejagain lo shel." kata Rendi dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang