Chapter 35

125 26 16
                                    

Aku menghilang bukan karena aku tak sayang tapi aku hanya ingin membuktikan apakah kau mencariku


Hujan sudah berhenti sedari tadi, Rendi sudah berada di depan rumah Salsa, di lihat-nya seorang cewek duduk termenung di teras rumah-nya menatap kosong ke arah bunga lili-nya. Selain hobby bernyanyi, Salsa juga hobby mengoleksi bunga lili. Setiap berkunjung ke tokoh bunga, Salsa akan membeli bunga lili untuk tambahan koleksi-nya. Menurut-nya bunga lili itu indah, hingga ia berniat mengoleksi bunga lili.

"Salsa!!" Teriak Rendi di balik gerbang, Salsa langsung menoleh ke asal suara dan menemukan seseorang sedang berdiri di sana dengan motor trail di dekat-nya.

Salsa tersenyum lalu berdiri dan berjalan menuju gerbang," Gue kira lo gak bakal datang karena hujan!!" Ujar Salsa sambil membuka gerbang.

"Meski hujan gue akan datang kalau lo yang butuh, karena lo penting bagi gue!!" Balas Rendi sambil mendorong motor-nya masuk ke dalam pekarangan rumah Salsa, Salsa tersenyum dengan pipi yang merona. Mengekor di belakang Rendi dengan wajah yang ceria.

"Lo kedinginan yang Ren, tunggu bentar gue ambil handuk dulu supaya lo gak dingin!!" Ujar-nya kemudian masuk ke dalam mengambil handuk, sementara Rendi duduk di teras rumah Shela sambil merapikan rambut-nya.

Salsa membawa handuk, di serahkan-nya handuk itu pada Rendi."Nih," sodor Salsa duduk di samping Rendi. Rendi meraih handuk itu untuk badan-nya agar tidak kedinginan.

"Ini nih yang gue suka dari lo, lo emang bisa buat gue nyaman, perhatian kecil lo udah buat gue bahagia." Pujian Rendi membuat pipi Salsa merah sendiri, dengan cepat Salsa memalingkan wajah-nya, Rendi tersenyum lalu mengacak rambut Salsa dengan halus. "Walau bukan pacar tapi gue sayang." Tambah Rendi yang semakin membuat Salsa salah tingkah lalu memutar bola mata-nya malas.

"Gue juga sayang sama lo tapi sebagai teman bukan pacar!!" Tidak ingin membuat Rendi berharap, Salsa harus mengucapkan kata yang sedikit menyayat hati. Seperti-nya hati Rendi di tusuk oleh jutan pisau, sakit.

Rasa-nya perih dan sedikit kecewa dengan ucapan Salsa namun Rendi mencoba mengatur emosi-nya, ia tidak ingin membuat Salsa  sedih cukup dia saja yang tersakiti jangan Salsa, karena ia tahu masalah Salsa sudah banyak. "Kenapa lo jauhin gue waktu lo sakit?" Tanya Rendi di sela-sela keheningan, Salsa menoleh dan mendapati wajah Rendi yamg begitu serius menatap diri-nya.

Salsa menelan ludah-nya dengan susah payah, hal inilah yang di takutkan Salsa bahwa Rendi akan menanyakan ini, Salsa diam alasana apa yang baik supaya Rendi tidak curiga. "Gak papa!!" Jawab Salsa singkat, Rendi mengernyit tidak puas dengan jawaban Salsa.

"Aku menghilang  bukan karena aku ingin menjauh tapi aku hanha ingin tahu apakah kau mencariku!!" Batin Salsa.

"Jangan diam entar kesambet setan lo!!" Salsa langsung mencubit lengan Rendi, wajah-nya cemberut namun itulah yang di sukai Rendi, kata-nya gemesin.

"Nyari makan yuk, gue lapar." Ajak Rendi sambil menaruh handuk itu di meja. Salsa berpikir lalu menggeleng. "Kita buat di sini aja, nasi goreng spesial tapi buat-nya sama-sama." Jawab Salsa yang langsung mendapat persetujuan dari Rendi tanpa penolakan.

"Menolak keinginanmu sama saja aku menyakiti diriku, dan hal itu yang tidak ingin aku lakukan!!" Batin Rendi.

Mereka berdua sudah berada di dapur dengan bahan yang sudah lengkap, mereka berdua saling bertatapan sambil tersenyum. Ketika mereka merasa kesepian maka salah satu di antara mereka akan saling melengkapi, seperti bulan yang tak bisa bersinar terang tanpa bintang.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang