Chapter 53

87 6 1
                                    

Jangan terlalu baper, siapa tau dia hanya singgah bukan menetap

Shela Angelista

Perlahan tapi pasti, mata gadis yang tidur beberap jam lalu kini mulai terbuka. Penglihatannya belum jelas, kini gadis itu membuka mata dengan berat lalu melihat sekeliling.

Ini bukan kamar gue- Batin Shela memperhatikan disekitarnya.

Shela bangun lalu memegangi pelipisnya yang terasa berat. Tidur dalam keadaan menangis itu bisa membuat orang saat bangun menjadi pusing, seperti yang Shela rasakan saat ini.

"Gue ada dimana?" Gumamnya.

Shela mencoba mengingat kejadian tadi, mengapa dirinya bisa ada disini dan tidur dalam kamar ini? Setelah menenangkan pikirannya ia pun ingat. Kamar yang ia tiduri ini adalah kamar Kelvin, mantannya.

Tiba-tiba pintu terbuka, muncul seorang laki-laki dengan baju kaos dengan celana pendek selutut, membawa makanan.

"Eh lo udah bangun!!" Itulah ucapan pertama cowok itu lalu meletakkan nampannya di nakas.

Shela tidak menjawab malah membuang muka ke arah lain. Tidak sudih menatap wajah pembunuh yang telah merenggut nyawa kakaknya.

"Lo makan dulu, gue tau lo itu belum makan!!" Ucap Kelvin memyodorkan nasi kepada Shela.

Shela melirik nasi itu lalu menatap Kelvin dengan benci.

"Gue gak mau!!" Tolak Shela.

"Lo harus mau!!" Paksa Kelvin.

"Lo budek atau tuli sih!!" Pekik Shela, pasalnya dia sudah mengatakan tidak namun Kelvin tetap memaksanya.

"Lo harus makan pokoknya!!"

"Gue mau pulang, disini suasanya panas banget!!" Cibir Shela dengan menatap Kelvin dengam sorot mata tajam.

"Lo mau es krim!!" Tawar Kelvin membuat Shela berdecak kesal. Pasalnya ia ingin membuat Kelvin merasa tersindir namun apa? Ini tidak seperti pikirannya.

Shela kini bangkit, lalu berjalan menuju pintu, sebelum tangannya memegangi knop pintu, tangan Kelvin terlebih dahulu menahannya.

"Kenapa gue ngerasa lo mau ngejauhin gue!!" Ucapnya membuat Shela tersenyum miring.

"Lo bukan ngerasa lagi tapi udah ngalamin!!" Jawab Shela dengan sorot mata tajam.

"Apa gue gak berhak dapat kesempatan kedua?" Tanya Kelvin dengan menatap iris mata Shela.

Namun Shela malah membuang muka dan menatap ke arah yang lain. Seakan-akan mata Kelvin itu menjijikan untuk ditatap.

"Lo mau kesempatan kedua? Lo ngaca dulu, apa lo berhak dapat kesempatan kedua!!" Ucap Shela dengan nada tinggi.

"Semua orang berhak dapat kesempatan Shela!!"

"Gue tau tapi itu gak berlaku buat lo!!"

"Tuhan aja maha pemaaf kenapa lo gak bisa maafin gue?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang