Chapter 47

33 7 0
                                    

Meski kata orang berjuang itu melelahkan tapi kata aku berjuang-nya itu menyenangkan


"Rendi!!" Panggil Shela.

"Iya, ada apa?" Tanya Rendi dingin.

"Nih." Shela menyerahkan bekal yang ditangan-nya kepada  Rendi. Rendi melirik Shela sebentar kemudian mengambil bekal itu dan melanjutkan langkah-nya.

Seulas senyum terbentuk dibibir Shela. Ada perasaan bahagia karena sekarang Rendi mau menerima bekal yang ia serahkan.

"Kamu semalam pulang kemana?" Tanya Shela.

"Pulang kerumahlah!" Jawab Rendi judes.

"Ya gak usah ngegas kali." Timpal Shela karena kesal dengan jawaban Rendi.

"Lo nanya-nya kek gitu, seakan-akan gue anak yang gak punya orang tua!!" Celetuk Rendi tanpa melirik ke arah gadis pendek di samping-nya.

Tinggi badan Shela tak setinggi badan Rendi, maka-nya untuk menatap ke arah Rendi, Shela harus mendongak untuk bisa melihat wajah tampan-nya.

"Sebentar ke kantin bareng yuk!!" Ajak Shela kepada Rendi.

"Ya mau ya!!" Mohon  Shela, ini seperti seorang anak yang tengah meminta persetujuan ayah-nya untuk ikut liburan bersama mereka.

Rendi diam tak menjawab, ia terus melangkah dengan menenteng bekal yang diberikan Shela.

"Rendi, ih!!" Pekik Shela membuat yang ada disana menatap ke arah-nya.

Namun Shela ya bodo amat dengan mereka, apasih untung-nya ceritain orang dari belakang ya ada malah nambah dosa, itu pemikiran Shela.

"Rendi!!" Pekik Shela lagi membuat Rendi menoleh dan menatap-nya datar.

"Apa?" Tanya Rendi.

"Tungguin aku!!" Jawab Shela dengan setengah berlari ke arah Rendi.

Rendi kini menatap bosan kearah cewek yang menganggung-nya setiap hari, mengusik hari-hari Rendi tanpa sedikitpun membiarkan Rendi tenang.

Dialah cewek yang tidak bosan datang menghampiri Rendi meski sering mendapat penolakan kasar, dan dialah cewek yang amat setia meski ia tau hati Rendi masih sepenuh-nya untuk Salsa.

"Gimana mau gak ke kantin bareng aku?" Tawar Shela lagi. Seperti-nya semangat membara untuk bisa bersama Rendi kini berkobar dalam diri-nya. Kobaran yang terus  berusaha ditahan Shela namun ia tak mampu. Karena hati-nya sudah tertuju pada Rendi.

Merasa kesal setengah mati karena diperhatikan oleh banyak orang, Rendi pun mengiyakan ajakan Shela.

Shela menarik tangan-nya dari atas kebawah sebagai tanda ia berhasil mengajak Rendi ke kantin.

"Aku tungguin kamu di kelas ya." Ucap Shela kemudian melambaikan tangan ke arah Rendi sebagai tanda sampai jumpa. Rendi hanya diam menatap ke arah cewek itu kemudian tersenyum miring.

"Dasar cewek aneh." Ucap Rendi kemudian melangkah menuju kelas-nya dengan melalu beberapa koridor.

Setelah mengikuti pelajaran selama 3 jam kini bel istirahat berbunyi, menggema ditelinga masing-masing siswa. Sorakan kini terdengar didalam setiap kelas, menyambut datang-nya bel istirahat.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang