Chapter 10

333 150 7
                                    

"Flashback"
*
*
*
*

Di kelas 10. 5 sedang berlangsung pelajaran Bahasa Ingrris yang menurut Rendi sangat membosankan karna setiap guru ini masuk selalu tugas tugas tugas dan tugas yang di berikan hingga Rendi harus memikirkan sebuah ide agar bisa keluar dari ruangan yang super membosankan. Satu ide pun muncul di pikirannya.

"Mam, saya mau izin ke toilet bentar!!" Rendi mengangkat satu tangannya ke udara.  Hal inilah yang tepat untuk menghindari pelajaran Mam Clara.

"Yaudah jangan lama, lewat dari 5 menit kamu gak balik ibu bakalan hukum kamu," Ancam guru itu. Rendi hanya mengangguk lalu berjalan keluar ke pintu dengan santai.


Rendi pun melangkah keluar kelas, sebenarnya Rendi tak ingin ke toilet tapi dia ingin ke kantin melepas kebosanannya yang melanda dirinya.  tak sengaja ia melihat sosok cewek jutek itu yang duduk di bawah pohon ketapan sambil membaca buku lebih tepatnya adalah novel. Cewek yang masih fokus dengan rambut yang di selipkan ke belakang telinganya membuat Rendi leluasa menatapnya.

Rendi menghampiri cewek itu yang tak lain adalah Shela, Shela yang menyadari ada orang di dekatnya pun mendongak dan menemukan sosok orang yang mengganggunya beberapa hari ini.

"Ngapain lo disini" Rendi bertanya dengan ekpresi datar tanpa senyum.

"Ya suka suka guelah, terus lo ngapain disini" tanyanya kembali pada Rendi.

"Gu.....gueee lagi mau ke toilet tapi gue lihat lo duduk sendiri makanya gue nyamperin lo" Rendi berbohong sebenarnya ia  pengen ke kantin. Namun niatnya ia ulurkan karena melihat Shela duduk sendirian di bawah pohon.


Shela kembali sibuk membaca buku tanpa memperdulikan cowok yang di depannya itu

Kemudian Rendi mempunyai ide untuk merebut perhatian Shela, dan satu ide pun muncul dari pikiran Rendi

"Shel, apaan tuh di kepala lo?"

Shela masih tidak perduli dengan apa yang di ucapkan Rendi

"Shelaaaaaa!! Gue serius yang di kepala lo itu apaan?"

Shela mulai agak risau akan perkataan Rendi

"Emang di kepala gue ada apaan?" Tanyanya dalam hati

"Gue gak bohong Shel, itu di kepala lo adaa kecoa"

"Aaaaaaaaaaa, masih ada gak"

"Iyaaaa tuh masih ada, di atas rambut lo"

Shela mengibas ngibaskan rambut, mengacak ngacak seperti orang gila

"Ren masih ada gak"

"Hahahahahaha" Rendi tertawa lepas melihat tingkah Shela yang menurutnya sangat lucu itu

"Lo kenapa emang ada yang lucu" tanya shela pada Rendi

"Sebenanrnya gue itu cuman bohongin lo"

"Awas lo yaaa" teriaknya begitu keras sayangnya yang ada di tempat itu hanya mereka berdua

"Maaf Shel"

"Gila lo ya" shela pun meninggalkan Rendi lalu pergi menuju ke kantin untuk membeli air sekalian makan

"Lo mau kemana" Rendi bertanya kemana Shela akan pergi

"Kepo banget sih lo" katanya dengan nada sinis

Shela berjalan tanpa shela sadari Rendi mengikutinya, hingga Shela pun sampai di katin Mbak Surti

"Mbak air minumnya satu dengan bakso nya juga" pesannya pada Mbak Surti

"Oh iya tunggu bentar ya neng"

Dan seseorang pun duduk di dekat Shela, dan memesan bakso + Jus jeruk

"Mbak saya juga pesan bakso tapi munumnya jus jeruk ya"

"Oke siap mas" Mbak Surti pun mulai membuatkan jus jeruk yang telah di Pesan Rendi, dan suaminya Pak Saipul sedang menuangkan kuah di mangkok bakso pesanan Shela dan Rendi

"Lo lagi, lo ngapain kesini, ngikutin gue ya" Shela merasa kalau Rendi Ngikutin dia

"Iya gue ngikutin lo, gue kan mau jagain lo, emang gak boleh ya" ucap Rendi

Shela pun diam dan bakso pesanan mereka berdua pun datang

"Mas, neng nih bakso pesanannya" Pak saipul memberikan bakso itu pada Shela dan Rendi

Serentak mereka berdua menjawab "makasih pak"

"Mah, mereka berdua kompak ya, kayak kita dulu waktu pacaran" Mang saipul Flashback sama masa dulu nya

"Ih mas tuh ya,malu tau:)" wajah malu istri mang saipul sangatlah terlihat jelas hingga Rendi bisa melihat itu

"Sayang mang, pacar saya orang jutek+cuek"keluhnya pada mang Saipul

Shela tersedak bakso yang di suapnya itu karena mendengar lontaran Rendi yang mengucapkan" pacar saya"

"Eh lo kenapa, minum dulu" Rendi menyodorkan minuman jus jeruk kepada Shela

Shela pun meminum jus jeruk yang ternyata minuman itu adalah minuman Rendi, ia baru sadar akan hal itu setelah Shela hampir menghabiskan minuman itu

"Ya ampun inikan minuman cowok nyebelin yang ada di samping gue" batin Shela mengatakan itu

"Shel lo gak papa kan" tanya Rendi pada Shela

"Gak usah sok care deh" Shela dengan nada juteknya

"Mang tuhkan pacar gue juteknya minta ampun" sekali lagi Rendi mengeluh ke mang saipul

"Sejak kapan gue jadi pacar lo, dan lo jangan ngaku ngaku jadi pacar gue" ucapnya yang risih dengan kata pacar dan dalam pengucapan Shela dipenuhi penekanan

"Emang sih lo belum jadi pacar gue, tapi sebentar lagi lo bakalan jatuh ke pelukan gue dan gue yakin lo bakalan jadi pacar gue"

Shela tak memperdulikan apa lagi yang akan di ucapkan Cowok itu menurut Shela cowok memang gitu manis di awalnya doang. Shela sudah pengalaman akan cowok dipikiran Shela cowok itu sifatnya sama dan tujuannya juga sama, pengen nyakitin cewek.

"Gue akan tetap dengan pendirian gue," ucap Shela dalam hati

Pendirian Shela tidak bisa digoyahkan d, karena Shela sudah menggap cowok itu cuman bisa nyakitin kecuali papa dan abangnya

Hanya hal sepele dan efeknya sangat luar biasa, Cuman karena kelvin yang memperlakukan Shela semena mena dan menghianati kepercayaan Shela pun imbaskan pada cowok cowok yang lain yang pengen jadi pacar Shela, seandainya saja dulu Kelvin tak menghianati Shela pasti Shela akan tetap bersamanya dan tak mungkin Shela menjauhinya.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang