Chapter 21

265 65 2
                                    

   "Bukti"

Hari ini adalah hari sumpah pemuda, 28 oktober 2018, bagi seluruh siswa Sma 3 jaya bangsa di harapkan mengikuti upacara Sumpah pemuda, ini adalah hari bersejarah yang harus kita hormati selaku bangsa yang baik.

Shela sudah bersiap siap dari setengah jam yang lalu, sementara abangnya masih molor di kamar, Shela sudah sedari tadi mengetuk dan memanggil manggil Abangnya tapi tak kunjung ada respon sama sekali hal itu membuat Shela kesal.

"Bang Gino, bangun bang ini udah mau jam 7 ntar kita telat lo ngikutin upacaranya," Teriak Shela di balik pintu kamar Gino, tapi tak ada tanda tanda Gino bangun, Shela sudah mendengus kesal.

Shela memegangi dagungnya mencari ide bagaimana membangunkan abangnya itu, Shela menjentikkan jarinya pertanda ia sudah mendapatkan ide agar abangnya bisa bangun.

"Bang gawat bang, mobil abang di curi orang," Pekikan Shela mampu membangunkan tidur nyanyak Gino.

Gino langsung membuka matanya dan berlari menuju pintu dan melihat mobil kesayangannya dari atas balkon dan Mobil sport kesangannya itu masih ada di tempat itu. Gino yang baru sadar langsung menatap Shela dengan tajam.

Shela yang melihat wajah serius abangnya pun tertawa terbahak bahak, yang membuat Gino heran.

"Ada apa  sama tuh anak, katanya mobil gue di curi kok malah ketawa." Batin Gino mengatakan itu.

"Lo kenapa kok ketawa?" tanya Gino.

Shela tak berhenti ketawa melihat raut wajah abangnya, hingga ia mengambil nafas dan mengatakan dua patah yang membuat emosi Gino menggebu gebu, siapa coba gak marah orang asyik asyik tidur di bangunin pake dibohongin lagi buat darah naik aja.

"Gue boong:" dengan wajah polosnya ia mengatakan itu.

"Dasar  adik gak tau di untung awas lo yaa, gue bakalan laporin ke papa perihal tadi malam," Gino nampak serius dengan perkataannya, untuk hal ini emosi Gino sudah tak bisa di toleran lagi.

"Bodo, gue gak peduli," jawab Shela dengan santai sambil menjulurkan lidahnya keluar.

Tiba tiba saja Ponsel Shela berdering, dan di ceknya ponsel tersebut dan terdapat pesan teks dari Rendi, Shela langsung membuka pesan dari seseorang yang berhasil meluluhkan sikap Icenya itu.

Rendi
"Gue udah di depan rumah lo."

Shela
"Yaudah gue turun,"

Rendi
"Jangan lama yaa, nunggu itu gak enak, apa lagi nunggu tanpa kepastian;)"

Shela menaruh ponselnya ke dalam saku bajunya dan mulai mengambil tasnya yang berada di meja makan tersebut, hari ini Shela sengaja berangkat lebih awal dan tidak sarapan bareng dengan kakak dan papanya.

"Bang gue berangkat sekolah duluan yaa," kata Shela sambil menyalami tangan abangnya.

"Lo berangkat sama siapa? Trus maksud lo ninggalin gue gitu," Raut wajah Gino mulai berubah yang dari tadi nya emosi sekarang beralih ke raut wajah yang mengkerut.

"Lo kan udah biasa sendiri, siapa suruh jomblo," Ledek Shela.

"Idih nyindir gue, emang situ gak sadar apa situ jomblo juga," Balas Gino tak mau kalah dari Shela.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang