Ini adalah suapan terakhir Shela lalu baksonya habis, wajah Shela yang memerah karena kepedisan di lihat oleh Rendi, Dan Rendi tertawa kecil melihat wajah Shela yang begitu merah
"Walapun cewek yang ada di samping gue ini juteknya minta ampun tapi dia lucu juga yaa"batinnya memuji Shela
Shela pun Selesai memakan Bakso begitupun Rendi, Shela pun ingin membayar bakso yang dimakannya tapi uangnya ketinggalan di tas, ia pun bingung harus bagaimana, masuk kekelas di marahin guru, minjam uang kan dia gak punya kenalan, ini juga belum waktunya istirahat
"Lo kenapa" tanya Rendi pada Shela
"Kepo lu yak" balasnya dengan jutek
"Gak bawa duit atau ketinggalan, yaudah gue bayarin deh" jawab Rendi
"Gak usah" shela gak mau repotin orang apalagi hutang budi sama cowok nyebelin ini
"Mbak jadi berapa semua?"
"Semuanya Rp. 25.000 Mas"
"Ini Mbak, kembaliannya ambil aja"
Shela pun meninggalkan Rendi di warung Mbak Surti, ia jalan terburu buru ia tak ingin di kejar oleh Rendi sayangnya hal yang di ingin Shela supaya Rendi tak mengejarnya itu salah besar Rendi tetap mengejarnya
"Shel, tunggu gue" teriaknya pada Shela
Shela semakin mempercepat langkah agar Rendi tak dapat mengejarnya ia tak ingin berurusan dengan cowok semacam Rendi
Shela sudah sampai di kelasnya jam sudah menunjukkan 9.30 pertanda berakhirnya jam ibu Rahma, Shela menghembuskan nafas leganya
"Huuuuuuhh" dadanya naik turun
Sedangkan Rendi sudah berada di koridor kelas Shela dan saat Rendi ingin masuk tiba tiba ada cewek yang melihatnya lalu berteriak
"Rendiiiiiiiiii" teriakan cewek itu di dengar oleh teman sekelas Shela
Dan teman sekelas Shela berhamburan keluar ingin melihat Rendi, kecuali Shela
Kara begitu juga Ratu lari keluar untuk melihat Rendi, sosok Rendi adalah tipe cewek cewek sekolah Sma 3, Ganteng, keren, jago berantem, terus cowok yang di takutin di sekolah Sma 3"Rendiiiii" teriak cewek cewek yang berhamburan keluar itu
"Rendi ganteng banget yaa" puji cewek cewek itu
"Ahh gue pengen banget jadi pacarnya Rendi" harapan salah satu cewek yang ada disana
Kara Dan Ratu pun datang, mereka berdua bertanya pada
Rendi"Ren, lo ngapain kesini?"
"Gue nyariin teman lo," balasnya
"maksud kamu Shela" jawabnya dengan masih Ragu
"iya gue nyariin sahabat lo itu"
"Ada urusan apa lo sama Shela" tanya Ratu
"lo panggil Shela sekarang" perintah Rendi
Kara pun memanggil Ratu dengan suara pekikan yang sangat keras
"Shelaaaaaaaaaa"
"Apaain sih Kar" juteknya kambuh lagi
"Lo di cariin sama cogant sekolah ini, Rendi" jawabnya yang membuat Shela menganga
"Jangan jangan dia mau minta duitnya lagi" batin Shela mengatakan itu
"Shela buruan keluar tuh Rendi lagi nungguin lo"
Shela pun melangkah keluar kelas dan melihat teman ceweknga mengerumuni seseorang
"Ada apa lo nyariin gue?"
"Gue pengen ngomong sama lo, berdua"
Rendi pun menarik pergelangan tangan Shela lalu membawa shela ke taman belakang Sekolah dan meninggalkan cewek cewek yang mengerumuninya tadi, dan banyak yang heran akan kedekatan Shela Dan Rendi
"Eh si Shela beruntung banget yaa gusy bisa deket sama cogant sekolah ini" tutur cewek yang bernama cindy
"Alahhhh pasti Shela cuman di jadiin pacar sesaat terus di tinggalin deh " hana mengatakan itu karena ia menyukai Rendi
Kara dan Ratu juga heran dengan sikap shela, sikap cuek mulai luluh
Rendi masih memegangi pergelangan Shela, dan mereka berdua menjadi pusat perhatian dan ternyata di lihat oleh Dinda
"Lepasin tangan gue, gue juga bisa jalan Sendiri" katanya pada Rendi
Rendi pun melepas tangan Shela dan mereka berdua sampai di taman belakang Sekolah
"lo mau ngomong apa"
"Gue mau pulang sekolah lo bareng gue" pinta Rendi dengan nada paksaan
"Hah? Gue pulang bareng sama lo, gak, gue gak mau" Tolak Shela
"Lo harus mau, atau gue bakalan," Rendi sengaja menggantungkan ucapannya agar Shela kepo
Shela menaikkan satu alisnya,Shela bingung apa yang akan dilakukan cowok nyebelin itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ShelaRen
Teen FictionBerawal dari sebuah kesepakan untuk sama-sama sembuh dari sakit hati membuat seorang gadis yang bernama Shela Angelista Putri jatuh hati dengan cowok yang bernama Resky Riandi. Perasaannya mengalir begitu sengaja seiring berjalannya waktu, kian hari...