Chapter 19

306 94 17
                                    

" Bersamamu Hilanglah Segala Dukaku, Hilanglah Segala Cemasku, Karena kamu Adalah Ketenangan Dalam Jiwaku "

*
*
*
*
*
Shela Angelista Putri

Jam sudah menunjukkan pukul 17.45, Sebentar lagi malam, Hp Rendi berbunyi di dalam saku celanannya, Tertera nama di layar ponsel itu adalah Mamanya, Rendi mengangkat telpon tersebut
Dan berjalan menjauh dari teman temannya

"Halo Ma, ada apa?" Rendi menempelkan ponsel itu di telinganya, dan terdengar suara wanita parubaya yang berbicara di seberang sana

"Halo, Nak, kamu dimana? Ini udah sore, kok kamu belum pulang sih?" Terdengar dari suaranya, Mama Rendi khawatir akan keadaan putranya itu

"Rendi, sebentar lagi pulang mah," jawabnya

"Yaudah jangan kemalaman yaa, ntar papa kamu nyariin lagi" kata mamanya Rendi

"Iyaa mah, Rendi tutup dulu yaa" Rendi pun memutuskan panggilan dari mama nya

Nampaknya apa yang dilakukan Rendi barusan, mendapat perhatian dari mereka ber4, Defan memulai pembicaraan

"Yang nelpon lo siapa?" tanya Defan

"Biasalah nyokap gue, dia kira gue anak kecil apa yang di telponin terus kalo telat pulang,  gue gak suka." Rendi sama sekali tak suka dengan sikap mamanya

"Huuuuu dasar anak mami," teriak Marco, yang langsung mendapat pelototan tajam dari Rendi

"Awas lo yaa bangsat," Rendi memberi peringatan pertama ke Marco

"Gue cuman becanda Ren, lo baper banget sih," kata Marco

Dan dua cewek itu hanya memperhatikan mereka bertiga dengan tatapan heran

"Udah malam nih, kapan kita pulang," Ratu sudah menggerutu pengen pulang

"Gue lupa kita bawa cewek". Defan menepuk jidatnya

"Yaudah sekarang kita pulang yuk."  Ajak Rendi kepada teman temannya

"Shel lo di boncengin Rendi aja yaa," perintah Ratu pada Shela

"Gak gue gak mau," Shela menolak, sikapnya berubah 180 derajat ketika berada di depan semua orang

Rendi tak ingin berlama lama, iapun menarik pergelangan tangan Shela dan menuntunnya ke motor ninja yang jadi andalan Rendi

"Lepasin gak tangan gue,"Shela memberontak, namun Rendi tak mengubris apa yang Shela lakukan padanya

Sementara Defan,Ratu dan Marco sudah masuk ke mobilnya Defan dan bersiap siap untuk pulang

"Gue kok jadi curiga yaa sama tuh anak dua, kemarin mereka gak akur gini, kok sekarang mereka berdua jadi akrab, pusing gue mikirnya," Ratu memegangi  dan menggelengkan kepalanya

"Yaa gak usah di pikirin, mending lo mikirin gue aja," Marco ngegombalin Ratu, tapi Ratu cuman diam tak menanggapi apa yang barusan Marco katakan

"Huuu gombalan lo itu udah basi," balas Defan dengan sedikit ledekan

"Biarin toh juga bukan lo," Marco gak peduli dengan balasan Defan, Marco si cuek bebek aja

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang