Chapter 9

366 150 20
                                    

"Gue ketemu dia lagi dan ntah kenapa dia bisa mengecohkan konsentrasi belajar gue"
*
*
*
*
*
Shela Angelista Putri

Setelah Shela berpamitan dengan papanya , Shela dan Gino pun keluar dari rumah, supirnya sudah siap untuk mengantarnya ke sekolah,Gino hari ini tidak mengendarai mobil kesekolah karena mobilnya sedang ada dibengkel karena bannya bocor kemarin hingga Ia harus di antar oleh pak Edo.

"Non Den,silahkan masuk." sopirnya mempersilahkan Shela dan Gino untuk masuk, nama sopir Shela adalah pak Edo.

"Iya pak!" katanya dengan nada biasa.

Mobil yang di naiki Shela dan Gino sekarang sudah mulai melaju, rumahnya mulai tak terlihat lagi di matanya, seperti biasa, Shela akan menutupi telinganya dengan headset dengan lagu kesukaannya adalah 'perfect' yang di nyanyikan oleh Eed Sheren,Sementara abangnya asyik memainkan ponselnya.

Shela mulai menyanyikan lagu itu dengan suaranya yang merdu.

I found the love.......

For me........."

Darling just dive right in.....

Follow my lead

Shela bersenandung dengan ria hingga ia tak menyadari bahwa ia sudah sampai di depan sekolah Sma Jaya Bangsa.

"Non, Den. udah sampai." suara pak Edo mengagetkan Shela yang tengah asyik bersenandung sementara Gino B ajah dengan ucapan pak Edo.

"Pak Edo ah ngagetin aja." Ucap Shela mematikan musiknya.

"Maaf non, bapak gak maksud ngagetin non." Kata pak Edo dengan merasa bersalah.

"Oh iya gak papa kok pak."

Shela dan Gino pun turun dan melangkah masuk kedalam gerbang Sma Jaya Bangsa. Baru beberapa langkah ada suara kelakson motor yang mengagetkan Shela dan Gino.Gino berjalan terlebih dahulu meninggalkan Shela.

"Berisik." teriaknya pada pengendara motor itu dan ternyata pengendara motor itu tak lain adalah Rendi.

"Pagi Shel!" sapa Rendi dengan senyuman yang lebar

"Gak usah sok deh lo."

"Dih pagi-pagi udah jutek."

"Emang kenapa, masalah ya buat lo?"

"Iya masalah, karna sifat lo yang jutek ini udah buat hati dan pikiran gue selalu tertuju buat lo Shel."


Shela hanya menganggap lontaran Rendi hanya angin yang berlalu, ia sama sekali tak ingin menanggapi ucapan Rendi barusan, kemudian Shela meninggalkan Rendi dan melangkah masuk koridor yang mengarahkannya ke kelas 10 ipa 1.

Rendi hanya melihat punggung Shela mulai menghilang dari pandangannya, Rendi memarkirkan motornya kemudian masuk ke halaman sekolah dan tanggapan semua cewek saat melihat Rendi seperti ini.

"Wah ganteng banget!"

"Uhhh cogant lewat!"

"Kapan ya gue bisa jadi pacarnya!"

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang