Chapter 29

210 55 19
                                    

Happy Reading

Pergi belum tentu tak kembali datang belum tentu menetap

Bel pulang pun berbunyi seluruh siswa-siswi SMA Jaya Bangsa berhamburan keluar, ada yang menuju parkiran, ada yang ke kantin dan ada yang masih menetap di kelas,seperti Shela.

Shela sengaja tinggal di kelas, menghindari Rendi karena kejadian tadi. Namun rencananya untuk menghindari Rendi itu Failed. Rendi sudah berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada. Membuat Shela terkejut dengan keberadaan Rendi di sana.

"Ya Tuhan kenapa cowok ini selalu muncul sih!!" Batin Shela, lalu melirik ke arah Rendi sesekali, Rendi menangkap basa lirikan Shela, berjalan ke arah Shela dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya membuatnya semakin cool.

Shela mulai bingung harus bagaimana, pergi atau tetap di sini. Namun hatinya memilih untuk menetap, Rendi semakin dekat, Shela mulai menghembuskan napas gusar lalu mengambil napas dalam- dalam.

Shela mencoba mengembalikan sikap ice-nya, kembali seperti Shela yang dulu,Shela yang setiap di dekatin pasti akan menjauh, di ajak ngomong pasti susah,di ajak kenalan pasti akan menolak. Tapi entah kenapa sikap itu sulit untuk bangkit bila bersama Rendi, seakan-akan hatinya menolak.

"Inilah yang sulit gue atasi,di saat orang lain gue tolak buat dekat dengan gue kenapa gue gak bisa nolak dia!" Batin Shela.

"Gak usah takut gue gak gigit kok!" Ujar Rendi, Shela menatap Rendi sambil tersenyum sinis.

"Siapa juga yang takut sama lo." Jawab Shela, Rendi hanya tersenyum kecil sambil mengacak-acak rambut Shela dengan lembut,Shela melotot dengan tajam kepada Rendi.

Rendi terkekeh melihat perubahan ekpresi Shela,Rendi senang sekali membuat gadis di depannya ini melotot, Mata panda dari Shela itu membuatnya tertarik untuk selalu membuat Shela melotot apalagi bulu mata Shela itu sangat lentik menambah keindahan mata Shela.


"Kenapa lihat gue kek gitu?" Tanya Shela dengan sorot matanya yang tajam, Namun Rendi hanya menanggapinya dengan kekehan kecil.

"Karena mata lo nyimpan ke indahan yang luar biasa!" Jawab Rendi dengan senyum yang mulai terukir di bibirnya. Shela memalingkan wajahnya menatap ke arah lain tidak ingin menatap Rendi.

"Kalau di ajak bicara jangan lihat ke arah lain tapi lihat ke arah orangnya!!" Cibir Rendi, Shela semakin risih jantungnya juga masih tak karuan, Shela ingin pergi dari tempat itu namun tangannya di tahan oleh Rendi.

"Sampai kapan lo kek gini!!" Kata Rendi, Shela berhenti lalu menatap ke arah Rendi tidak mengerti dengan ucapan Rendi.

"Maksud lo apaan?" Tanya Shela, Rendi melepaskan pegangan tangannya pada Shela, kemudian mendekat satu langkah ke Shela, Shela mulai takut dengan sikap Rendi, dahinya mulai mengeluarkan keringat, Rendi tersenyum saat melihat keringat yang membasahi dahi gadis di depannya.

"Tegang bener,gue udah bilang gue gak akan gigit lo!!" Ujar Rendi, Shela menelan ludahnya dengan susah payah, Rendi hanya tersenyum, Shela masih menatap Rendi enggan untuk mengalihkan tatapannya.

"Jangan lihat gue kek gitu, entar jatuh cinta lagi!!" Rendi memperingati Shela, Shela tersenyum sinis lalu menginjak kaki Rendi. Kemudian berbalik arah melangkahkan kakinya untuk keluar kelas. Shela berhenti di ambang pintu menatap Rendi.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang