"Aku bukannya sulit melupakan dirinya tapi Aku sulit untuk melupakan penghiantan yang telah diberikannya, hingga aku tak percaya lagi akan adanya cinta sejati di dunia ini"
*
*
*
*
*
Shela Angelista PutriMereka berdua duduk di kursi yang telah di sediakan taman, nampaknya Shela masih trauma akan hal tadi dan Shela juga masih memikirkan akan apa yang di lakukan Kelvin kepadanya jika Rendi tak datang untuk menyelamatkannya.
Shela mulai sadar akan kondisi Rendi, hidung Rendi retak dan mengeluarkan sedikit darah, Shela melihat akan hal itu, darah keluar dari hidung Rendi, Rendi sama sekali tak mengeluh kesakitan tapi Shela bisa merasakan kalau Rendi menahan sakit.
"Rennn-di, hidung lo berdarah." Shela mulai khawatir akan keadaan Rendi.
"Ini gak papa kok." Rendi menganggap luka yang di alaminya itu hanya hal sepele.
"Lo bilang gak papa, ini hal yang serius yang butuh penanganan kalau gak di tanganin bisa infeksi." katanya yang begitu serius sambil mengeluarkan kotak P3K yang ada di dalam tasnya, kemudian iya mulai mengeluarkan kapas dan obat merah dan menuangkan obat merah tersebut ke kapas lalu menempelkannya ke hidung Rendi yang terluka itu.
"Auuuuuuuhh!!" Rendi meringis kesakitan akibat obat merah yang di tempelkannya itu ke hidung Rendi, yang membuat cowok itu merasa kesakitan akibat rasa perih yang di timbulkan obat merah tersebut.
"Udah tahan ya bentar juga kelar, shela mengambil sebuah plester obat lalu menempelkannya kehidung Rendi, tapi sebelum itu Rendi menahan pergelangan tahan shela.
"Gue baru sadar kalo di balik sifat jutek lo ternyata lo perhatian juga yaa sama orang." Rendi tak menyangka akan perhatian yang di berikan Shela kepadanya.
Shela hanya diam, wajahnya mulai memerah dan ia pun memalingkan wajahnya ke arah yang lain ia tak ingin wajahnya dilihat oleh Rendi dan menit itu juga jantungnya berdetak di luar Ritmenya, jantungnya serasa pengen copot, ia baru merasakan akan hal itu saat dekat dengan Rendi, seperti yang terjadi saat ia ingin terjatuh akibat lantai yang licin dan pada saat itu Rendi pun menolongnya dan saat itu juga Jantungnya berdertak di luar Ritmenya lagi.
"Hidung lo udah selesai gue bersihin dan gue juga udah plester tuh hidung lo supaya gak keluar darah lagi." Shela semakin gugup berbicara dengan Rendi, ini pertama kalinya ia berbicara banyak pada cowok biasanya ia hanya mencampakkan cowok yang ingin bicara dengannya.
"Makasih ya udah ngobatin luka gue." Rendi mengucapkan terimah kasih kepada Shela karena sudah mengobati lukanya sebenarnya sih gak di obatin juga gak papa kok, karena Rendi udah biasa dengan luka atau memar memar seperti itu.
"Iyaa sama sama, gue juga pengen ngucapin terimah kasih sama lo karna lo udah nyelamatin gue dari Kelvin." Shela kembali berterimah kasih pada Rendi, Rendi sangat berjasa pada hidup Shela, Because udah nyelamatinnya dari Kelvin, mantannya.
"Kelvin?" gumamnya dalam hati.
"Helooww!!" Shela melambaikan tangan di depan wajah Rendi.
"Sama sama shel, udah tugas gue buat lindungin lo." kata kata Rendi membuat Shela bisu, ia tak menanggapi semua kata kata yang di lontarkan Rendi.
Di lain tempat
Bel istirahat pun berbunyi di sekolah Sma Jaya Bangsa, pertanda berakhirnya jam pelajaran pertama, semua siswa siswi Sma Jaya Bangsa berhamburan keluar dari kelasnya masing masing, ada yang kekantin , perpus dan ada juga yang sibuk main Game di kelas.
Kara Dan Ratu, heran mengapa hari ini Shela gak masuk sekolah, Shela sama sekali tak memberikan kabar kepada mereka berdua.
"Rat, shela kenapa ya tumben hari ini di gak masuk, apa jangan jangan dia sakit yaa." tanya pada Ratu, Ratu hanya manaikan kedua pundaknya pertanda ia tak mengetahui apa apa.
"Kita coba deh telpon kerumah nya siapa tau Shela gak sempet gitu nelpon kita." Kara sangat Khawatir akan keadaan Shela saat ini, gak biasanya Shela gak ngasih kabar kemereka berdua jika Shela sedang sakit.
"Iya coba aja." Ratu setuju akan ide yang di ucapkan kara barusan.
Sebelum itu kara sudah menghubungi nomor Shela tapi tak kunjung aktif, demian juga Ratu, Ratu sudah mengirimkan pesan teks melalui WA tapi tak kunjung juga ada balasan dari Shela hingga kara memutuskan untuk menghubungi nomor rumah Shela.
Telpon rumah Shela tersambung dan di angkat oleh seorang pembantu
"Hallo!!"
"Iya hallo, ini siapa ya?" tanya Bi iyem kepada sang penelpon.
"Saya Kara temannya Shela, Bi saya mau tanya Shela hari kenapa gak masuk sekolah?" kara Bertanya akan alasan Shela gak masuk sekolah.
"Non Shela hari masuk sekolah kok Mbak, tadi pagi non Shela sudah berangkat." tutur pada kara, sontak saja kara terkejut akan penuturan kata Bi Iyem.
"Yaudah Bi, saya tutup telponnya dulu ya, soalnya udah mau masuk nin." kara terpaksa bohong supaya Bi iyem gak Khawatir akan keadaan shela.
"Rat, pembantu Shela bilang kalo Shela hari ini berangkat kesekolah kok, dia berangkat pagi pagi." tuturnya pada Ratu, yang membuat Ratu pun terkejut.
"Hah? Trus Shela kemana? Gak mungkin kan dia kabur atau jangan-jangan Shela di culik lagi." Ratu malah memperkeru suasana.
"Eh lo jangan mikir macam macam dulu, lebih baik sekarang kita kekantin, kita bahas masalah ini sepulang sekolah nanti." balasnya kepada Ratu.
Mereka berdu pun ke kantin tak sengaja berpapasan dengan teman teman Rendi.
"Hay Ra, mau ke kantin ya?" Sapa Marco kepada Ratu.
"Hay juga Mar, iya kita mau kekantin." Ratu memang anaknya ramah dan pemurah senyum.
"Bay the way teman kalian yang satu mana?" Tanya Defan pada mereka berdua, Kara Dan Ratu.
"Gue gak tau, hari ini dia gak masuk, dan sama sekali gak ada kabar kalau dia itu kenapa." Ratu angkat bicara.
"Kalau teman kalian juga yang satu mana?" Tanya kara dengan mengulangi pertanyaan yang di berikan Defan.
"Sama kayak teman kalian gak masuk hari ini, Rendi juga gak ada kabar." Defan heran kenapa Sahabatnya yang satu ini gak masuk sekolah.
"Kok bisa samaan gitu." Kara di runduh kebingungan.
"Udah, soal itu kita bahas nanti aja, pulang sekolah kita ngumpul di parkiran terus kita sama sama cari mereka berdua." Ratu ingin sekali mengetahui kenapa sahabatnya itu gak masuk hari ini.
"Oke gue setuju." Kara, Defan, Marco dan Ricki menyetujui ide Ratu, mereka pun berhenti membahas itu lalu berjalan beriringan menuju kantin.
Dapatkan mereka menemukan Shela dan Rendi?
Dan apa mungkin Shela akan mulai melupakan masa lalu nya?
Tunggu jawabannya di part selanjutnnya
Happy Reading everyone
So terimah kasih banyak udah baca cerita ini, author pengen kalian semua senang dengan cerita ini
Jangan lupa tekan ☆ di bawah dan comen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ShelaRen
Teen FictionBerawal dari sebuah kesepakan untuk sama-sama sembuh dari sakit hati membuat seorang gadis yang bernama Shela Angelista Putri jatuh hati dengan cowok yang bernama Resky Riandi. Perasaannya mengalir begitu sengaja seiring berjalannya waktu, kian hari...