prolog

102K 2.8K 23
                                    

Botol kosong terus berputar kencang di atas meja yang di jadikan sebagai tempat permainan truth or dare di mulai. Semua orang dengan perasaan was-was menatap botol itu yang perlahan-lahan mulai memelan. Mata mereka mengikuti kemana ujung botol itu berhenti. Dan, tepat! Botol itu berhenti pada seorang cowok berbola mata legam yang berdiri sambil berlipat tangan di depan dada.

Dia menaikkan sebelah alisnya saat seluruh orang menatap ke arahnya. Wajahnya tampak tenang, namun dingin. "Apa?" ujarnya pelan dengan penekanan.

Orang-orang yang tadi menatap ke arahnya perlahan membuang wajah ke arah lain. Mereka tidak ingin berurusan dengan cowok itu, apalagi harus memberikannya pertanyaan atau tantangan.

Seruan Imam--sahabatnya--dari arah belakangnya membuat cowok itu berdecak kesal. "Kenak lo! Lo harus pilih, truth or dare?"

"Apaan sih?! Nggak jelas hidup lo!" Cowok itu ingin beranjak dari sana, namun tangannya dengan cepat di tahan oleh Imam membuatnya tidak bisa untuk pergi.

"Nggak bisa! Lo harus pilih salah satu, titik!" tegas Imam, lagi.

Tidak ingin berdebat dengannya, cowok itu akhirnya memilih dare sebagai pilihannya. Dia tidak tahu, kenapa mulutnya dengan gampangnya memilih dare. Ia pun harus menjalankan tantangan yang nantinya mereka berikan.

"Oke, karena lo pilih dare, gue mau lo nembak cewek di ujung sana." Imam menunjuk seorang cewek berkepang dua yang sedang memakan bakso di sudut kantin.

Seluruh pasang mata mengarah ke cewek itu dengan mata melebar. Lalu, tidak lama suara riuh sorak-sorakan mengisi seluruh kantin. Ada yang bersiul ria, bertepuk tangan dan ada juga yang hanya menonton tanpa mau membuka suara.

"Gila lo! Ogah ah!" tolaknya dengan cepat.

"Kata orang, kalo lo nggak ngelakuin dare yang udah kena sama lo, pamali man!" Imam kembali mendesak agar cowok itu menjalankan dare nya.

Dia berpikir keras mendengar ucapan Imam barusan. Jika ia benar-benar menjalankan dare itu, toh, itu hanya permainan. Dia bisa memutuskannya waktu itu juga.

"Oke!"

-0-0-

Happy reading readers!:)

Lanjut? Kuy!

Jangan lupa vote dan comment guys!:v

Senin,01 oktober 2018

Numbness (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang