Alzalea, nama yang indah bukan? Yap, dia memang indah,cantik,murah senyum, kecuali sama orang-orang yang ia benci. Namun, hidupnya tak seindah atau secantik namanya. Pasti yang kalian pikirkan sekarang hidupnya rumit,bukan?•••
Hari ini, murid SMA Nusa bersekolah seperti biasa. Mungkin agak berbeda dengan kelas XI ipa 2, mereka sedang freeclas. Wow, mantap.
"Leaa" Teriak cewek dari belakang.
"Apasih kar, bacot amat" Balas Lea sinis.
"Jutek amat lo, nyet" Sindir Carissa mehampiri Lea yang sedang merapikan meja guru.
"Lagian, udah tau gue lagi beresin meja guru. Pakai dipanggil-panggil segala, ngefans ye?" Cengir Lea mengedipkan matanya.
"Amit-amit gue ngefans sama lo, Le le" Ucap Carissa menepuk dahinya.
"HAH? LE,LE? HUAHAAH" Teriak cowok dari pintu kelas.
Lea melempar penghapus papan tulis ke wajah cowok itu. PAK, penghapus itu tepat mengenai wajahnya.
"Mampus lo! SUKURIN! kualat sih HAHAHA" Lea tertawa terbahak-bahak.
"Sakit bego"
"YAHH DASAR LELE"
"LELE, LELE, LELE SEKOLAH. Lele ternyata bisa sekolah juga ya, wihh manthul bro. HAHAHA" Ledek cowok itu tak kalah keras dari Lea.
"ALDIII! BACOD mu perlu di SUMPEL yah!" Lea berjalan mendekati Aldi membawa gulungan kertas. Dan meletakkannya di mulut Aldi.
Aldi melepehkan gulungan kertas itu. Dan mengusap bibirnya.
"Ihh, kan sayang bibir dede yang sexy ini" Aldi cemberut dan masih mengusap bibirnya.
"Sok sexy najis, emang bibir lo SEXY apa? Bibir kayak pantat ayam aja bangga" Lea berdecak sinis.
"Weh, tuh kelas ipa 3 ada gurunya. Masuk sana! Ganggu orang aja, lagian kenapa kelas gue sebelahan sama kelas lo sih?! Bikin orang naik darah" Lea memutar kedua bola matanya.
"Tapi kalau gue gak ganggu lo, lo kangen kan?" Aldi menaikan alisnya.
"Geer banget lo, ngapain gue kangen sama orang macem lo" Lea tersenyum sinis.
"Ah yaudah, gue ke kelas dulu. Bye Le, eh Lele. Bye Kar" Aldi melambaikan kedua tangannya.
"Ishh, udah mau pergi masih sempet-sempetnya ngeledekin orang. Heran gue sama anak ini" Lea menggelengkan kepalanya.
"Lea"
"Gue mau ngomong" Ucap Carissa menghampiri Lea.
"Apa?" Tanya Lea bingung.
"Lo tau kan, gue suka sama Aldi?" Tanya Carissa mengintimidasi.
"I-iya gue tau, tapi gue sama Aldi tuh gak ada apa-apa. Temen aja enggak" Lea melirik sinis ke kelas ipa 3.
"Bagus kalau lo sadar, karena gue kan sahabat lo. Ga mungkin kan, lo diem-diem nusuk gue?" Tanya Carissa dengan tatapan tajamnya.
Pertanyaan yang di lontarkan Carissa ini sangat menohok dihati Lea. Jika memang mereka sahabat, seharusnya Carissa percaya sama Lea. Dan tidak seharusnya, Carissa bersikap ini terhadap Lea.
"Ya enggak lah! Kalau gue mau nusuk lo, ngapain gue jadiin lo sahabat? Kita itu sahabat, seharusnya kita saling percaya satu sama lain. Bukannya saling adu pendapat kayak gini" Lea membantah perkataan Carissa barusan.
"Maaf, gue tadi keceplosan. Lagian lo deket banget sama Aldi"
"Gue kan cemburu" ucap carissa perlahan.
"Kita gak deket, kita tuh cuma saling ngeledekin doang" Lea memegang pundak Carissa.
Carissa tersenyum, walaupun Lea tau bahwa senyum dari Carissa adalah senyum ketidakpercayaan.
•••
"Sahabat itu saling mendukung, bukan saling menjatuhkan sama halnya dengan musuh"
•••
Okay, segini dulu karena ini baru prolog. Yah, emang authornya belum pro nih. Hehe, semoga kalian enjoy sama ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzalea (COMPLETED)
Teen FictionAlzalea cakra winata, nama yang indah bukan? Yap, dia memang indah,cantik,murah senyum, kecuali sama orang-orang yang ia benci. Namun, hidupnya tak seindah atau secantik namanya. Pasti yang kalian pikirkan sekarang hidupnya rumit,bukan? Dan pastinya...