(23)

1K 47 0
                                    

🌈 Happy Reading 🌈

🌠 Jangan lupa vote ya 🌠

❣️ Semoga suka ❣️

🌹🌹🌹

"Jelasin dong siapa aja sahabatnya Nayla?" Tanya Aldo yang sudah kemal, kepo maksimal.

"Pokonya Sely punya gue awas aja lo sampai ambil" kata Vino sambil menoyor kepala Aldo.

"Rina juga punya gue awas kalian" ucap Bimo.

"Tinggal gue sama Ryan dong yang gak punya pasangan" kata Aldo.

"Sabar bro" balas Ryan sambil menepuk pundak Aldo.

"Asalkan lo tau Vino, gue mau nikung lo Ditto atau Bimo juga bingung.. gue aja gak ngerti mana selai mana Nayla mana Rina bingung pokonya" kata Ryan sambil mengelus dadanya.

"Sabar sis" kata Bimo sambil melempar bantal ke arah Ryan.

"Tasya... Tasya itu sahabat Nayla mulai kelas 1 SD-"

"WHATTT!!!! 1 SD sampai 1 SMA berarti... 10 tahun!!! Awet bener kayak hubungan gue sama dia..." Potong Ryan dengan semangat menggebu-gebu.

"Dia siapa tong?" Tanya Bimo.

"Kagak tau" Jawa Ryan mengedikkan bahunya.

"Yeee si tong sampah!!"

"Fany... Dia imut sih menurut gue pipinya itu kayak bakpao, polos kayaknya anaknya... Diotaknya itu cuma makan makan dan makan tapi sumpah dia baik banget" jelas Ditto.

"Jadi pengen ketemu sama pipinya Fany" kata Aldo sambil cengengesan.

"Vita... Orangnya ceplas-ceplos tapi baik... Dia suka banget baca buku novel novel gitu... Jadi gue harus beliin dia novel kalau gak gue gak dibantu buat nembak Nayla" lanjut Ditto.

"Gila tuh cewek... Biasanya nih kalau orang yang suka baca buku kan orang yang diam... Tapi nih cewek malah ceplas-ceplos" kata Ryan sambil geleng-geleng.

"Lo kok bisa hafal gitu?" Heran Aldo.

"Iya gue kemarin ngajak mereka ketemuan buat ngebahas rencana gue buat nembak Nayla..."

"Lo kok gak ajak ajak gue sih" kata Ryan dengan nada sok imut.

"Najosss" kata Vino lalu melemparkan bantal ke arah Ryan.

"Udah ah kalian pulang sana!"

"Lo ngusir kita?" Kata Ryan dramatis.

"Iyalah" jawab Ditto enteng.

"Dede sabar kok bang" kata Ryan.

****

Mata Nayla mulai terbuka perlahan. Mimpi indahnya terhenti begitu saja karena suara alarm. Nayla segera mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi.

Kini Nayla sudah siap menggunakan baju putih abu-abu. Rambutnya dia kuncir kuda dengan poni tipis lalu memakai kacamata. Memakai jam tangan merah putih kesukaannya.

Nayla menatap pantulan dirinya di kaca besar dikamarnya.

"Perfect" gumam Nayla.

Nayla menuruni tangga sambil menenteng tas ransel berwarna biru miliknya.

"Pagi semua!!!"

"Pagi sayang kok ceria banget ada apa sih?" Heran mamanya.

"Gak papa" kata Nayla sambil tersenyum manis.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang