(31)

1K 46 2
                                    

🌈 HAPPY READING 🌈

❣️ Semoga suka ❣️

🌠 Jangan lupa vote ya 🌠

🌹🌹🌹

Sesampainya di rumah Nayla mereka turun dan berjalan beriringan memasuki rumah Nayla.

"Tungguin di sini ya... Gue ambilin minum dulu" kata Nayla lalu berjalan menuju dapur.

Setelah memberikan minum ke Ditto, Nayla langsung pergi ke kamarnya dan bersiap siap.

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Nayla untuk membersihkan dirinya. Sekarang ia sudah memakai celana jeans dan baju se-lengan berwarna biru. Rambutnya ia uraikan bebas dengan olesan make up natural sudah membuat aura wajahnya sangat terlihat manis.

Nayla menuruni tangga dan berpamitan kepada mamanya. Mama Nayla menitipkan buah buahan untuk Tante Yanti.

Pandangan Ditto tak pernah teralihkan perhatiannya kepada Nayla yang sedang duduk di sampingnya ini. Ia jadi tidak bisa fokus menyetir.

"Liat ke depan Kak" kata Nayla sambil terkekeh, Ditto jadi salah tingkah sendiri.

"Em.. tadi lama ya nungguin gue ganti? Sor-"

"Enggak kok santai aja, selama yang gue tungguin itu lo.. gue gak akan bosen" ucap Ditto memotong ucapan Nayla.

Nayla berusaha mati matian agar tidak tersenyum mendengar perkataan Ditto, tapi apa yang terjadi? Pipi Nayla malah memerah dan ini sangat membuat Nayla malu.

"Plisss... Cuma gitu doang Nay.. jangan nge-fly dong.. oke jantung tenang tenang... Heuhhh..." Batin Nayla sambil menghembuskan nafasnya secara perlahan guna menetralkan detak jantungnya.

Nayla memilih untuk memandang ke luar jendela dengan bibir yang berkomat kamit mengikuti alunan musik yang terputar di mobil.

"Turun yuk" kata Ditto lalu keluar dari mobil dan Nayla segera menyusulnya.

Tangan kiri Ditto meraih tangan kanan Nayla dan menggenggamnya, sedangkan tangan satunya ia masukkan ke dalam saku celananya.

Nayla merasa ada yang menghangat dihatinya. Nayla menundukkan kepalanya menyembunyikan senyum yang merekah.

"Jangan nunduk kalau lagi jalan, entar kalau lo nabrak orang gue juga yang susah" kata Ditto masih dengan mata yang lurus ke depan.

Nayla langsung mendongakkan kepalanya dan menoleh ke kanan dan ke kiri.

Langkah Ditto berhenti di depan salah satu kamar. Tangannya bergerak membuka pintu kamar tersebut.

"Assalamualaikum ma" kata Ditto lembut seraya berjalan ke arah wanita yang sedang berbaring dengan alat bantu pernafasan itu.

"Waalaikumsalam sayang.. eh ada Nayla.." kata Yanti dengan suara yang lemah.

"Halo tante.. ini mama aku titipin buah buahan buat tante soalnya mama gak bisa datang ke sini.." kata Nayla lalu menaruh buah buahan di atas meja.

"Iya gak papa sayang.. bilangin ke mama kamu ya 'makasih' "  balas Yanti sambil tersenyum.

Ditto menyuruh Nayla untuk duduk di bangku sebelah mamanya. Dan ia menurut. Sedangkan Ditto berdiri di samping Nayla.

"Gimana ma? Udah baikan?" Kata Ditto seraya memegang tangan mamanya yang pucat.

"Sudah sayang.. oh ya Kak Diana habis ini datang kesini, tadi nelfon mama kalau mau ke sini.. kamu tadi gak ketemu Kak Diana di rumah?" Tanya Yanti.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang