(3)

1.9K 89 0
                                    

~ sebuah perasaan yang sulit diartikan~

🌹🌹🌹

Pukul 09.00

Sudah waktunya istirahat, Nayla dan sahabat sahabatnya pergi ke kantin dan mereka memilih tempat duduk di tengah tengah pas dibawah kipas angin.

"Kalian pesen apa gaessss? Biar gue sama Nayla yang mesenin" Kata Rina.

"Gue siomay pedes ya... Sama es macha" Kata Sely sambil memberikan selembar uang.

"Gue siomay pedes sama macha 1" Kata Tasya, ya Tasya sama Sely memang memiliki makanan dan minuman favorit yang sama.

"Gue Mie ayam sama batagor pedes terus minumnya es jeruk ya" Kata Fany sambil mengacungkan jempolnya.

"Buset kapan diet Fan Fany" Kata Nayla yang membuat teman temannya tertawa.

"Gue bakso ya sama lecy tea" Pesan Vita.

"Okeh kita pesenin dulu" Nayla dan Rina berjalan meninggalkan teman temannya untuk memesan makanan.

5

menit kemudian....

"Ini neng pesenannya aduh gue sampek keringetan ampun deh!" Kata Rina lebay.

Mereka menikmati makanan masing masing dengan tenang, sesekali ada candaan. Nayla yang sedang memakan baksonya melihat Vino sedang bingung mencari tempat duduk. Nayla berusaha untuk tidak terlihat oleh Vino.

"Nayla..." Kata Vino sambil mengacak rambut Nayla.

Sahabatnya yang melihat kejadian itu hanya diam memandang keduanya.

"Pacar lo Nay?" Tanya Sely.

"Amit amit 7 turunan gue punya pacar kayak monyet" Kata Nayla.

"Sepupu lo kan Nay? Bukannya dia sendiri yang bilang?" Tanya Tasya.

"Oh bukan dia anak yang ditemuin Tante gue dan sama Tante gue di rawat dan kata Tante gue kalau anak ini udah umur 17 tahun mau di buang di kolong jembatan." Jelas Nayla dengan mata yang fokus pada baksonya.

"Beneran Nay?" Tanya Fany tak percaya dan dibalas anggukan oleh Nayla.

"PULANG SEKOKAH GAK USAH IKUT MOBIL GUE LO!" Kata Vino sambil menjitak kepala Nayla.

"Iya iya, ini sepupu gue.. dia suka sama mphmphmph" Kata Nayla hampir keceplosan.

"Ada orangnya bego" bisik Vino ke Nayla.

Tapi anehnya sekesal apapun Vino, ia tidak bisa marah kepada Nayla. Ia sudah menganggap Nayla seperti adik kandungnya sendiri.

"Iya Iya bang Vino akuhhhh minta maaf" kata Nayla dengan tangan yang menyatu sambil menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba Ditto datang sambil membawa pesanan Vino.

"Nih pesenan lo" kata Ditto sambil meletakkan semangkuk bakso dihadapan Vino.

"Eh Ditto Ditto sini duduk bareng gue, biar gue ada temen cowoknya" kata Vino dan Ditto hanya menganggukkan kepalanya. 

Ok sekarang posisi nya adalah
Rina berhadapan dengan Tasya.
Fany berhadapan dengan Vita.
Sely Berhadapan dengan Kak Vino.
Nayla berhadapan dengan Kak Ditto.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang