(44)

891 42 1
                                    

🌈 HAPPY READING 🌈

Jangan lupa vote 🌟

🌹🌹🌹

Nayla berlari menuju kamarnya dengan air mata yang membasahi pipinya.

Nayla duduk di karpet kamarnya sambil memeluk lututnya dengan air mata yang terus mengalir.

"Hey lo kenapa? Ceritain sama gue jangan nangis..." Kata Vino menenangkan Nayla, ia membiarkan Nayla menangis di dekapannya.

Setelah merasa sedikit lega Nayla melepaskan pelukannya pada Vino lalu beralih memeluk Sely.

Perlahan Nayla menceritakan semuanya dan itu membuat sahabat sahabatnya kesal. Karena memang menurut mereka Nayla tidak salah, karena ia belum mengiyakan ajakan Vero.

Tiba-tiba Vino bangkit tapi Sely menahannya.

"Jangan main nonjok, klarifikasi dulu secara perlahan" kata Sely dan Vino mengangguk lalu keluar dari kamar Nayla.

Nayla menatap langit malam sambil meminum susu coklatnya di balkon kamarnya. Sedangkan sahabat-sahabatnya menata kamarnya karena mereka memutuskan untuk menginap di kamarnya.

Tiba-tiba pintu kamar Nayla dibuka secara kasar oleh Bilqis.

"Mana Nayla?" Tanya Bilqis dan Vita menunjuk ke arah balkon.

Bilqis menepuk pundak Nayla dan saat Nayla melihat Bilqis ia langsung memeluknya lalu menangis lagi.

"Udah udah ngapain nangis sih, biarin udah dia akan nyadar kesalahannya, gak usah dipikirin nanti gue ceramahin Ditto 7 hari 7 malam biar panas kupingnya... Kesel gue! Jadi cowok gak becus! Kalau dia mutusin lo gue penggal kepalanya" cerocos Bilqis membuat Nayla terkekeh kecil.

"Gue gak mau putus Kak"

"Gak akan Vino udah nyeramahin Ditto tenang aja" ucap Bilqis menenangkan Nayla.

Ditempat lain tepatnya di kamar Ditto, Vino, Aldo, Bimo dan Ryan sedang menatap Ditto dengan tatapan tajam.

"Apa?" Tanya Ditto yang heran ketika sahabatnya masuk ke dalam kamarnya dengan tatapan tajam.

"Udah bener belum apa yang lo lakuin ke Nayla?" Tanya Vino.

"Iya gue tau gue salah, besok gue minta maaf" jawab Ditto.

"Ngapain harus besok? Sekarang!" Kata Aldo dengan tampang kesal.

"Biarin Nayla tenang dulu" lanjut Ditto.

"Kalau besok lo diputusin gimana? Nyesel!" Kini giliran Ryan yang bersuara.

"Gak akan"

"Sok iye!" Cibir mereka bersamaan.

"Iya iya beneran besok pagi pagi gue kesana UDAH PUAS KALIAN?!" Kata Ditto setengah berteriak.

"Iya bos, Mabar kuy!" Kata Ryan yang mendapat jitakan kepala dari sahabat sahabatnya.

"Yaaaa malah gue yang dijitak! Kan seharusnya si Ditto!" Kata Ryan sambil mengelus-elus kepalanya.

****

Nayla membuka matanya dan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi. Nayla melihat sekelilingnya, sahabat sahabatnya masih tertidur pulas.

"BANGUN SEMUA! UDAH PAGI!" Teriak Nayla membuat mereka menutup telinganya bersamaan.

"Aduhhh pecah gendang telinga gue" kata Vita sambil mengelus telinganya.

"Teriakan orang galau ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa gaesss" sindir Rina dan langsung mendapat lemparan bantal dari sahabat sahabatnya.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang