(54)

844 36 2
                                    

🌈 Happy reading 🌈

❣️ Semoga sukaaaaa ❣️

🌠 Jangan lupa vote 🌠

🌹🌹🌹

Bel istirahat berbunyi.

"Ke kantin yuk!" Ajak Sely.

"Kuy!"

"Eh eh Nay, lo mau ke kantin?" Tanya Nicho dan Nayla mengangguk.

"Titip air mineral 1!" Kata Nicho seraya memberikan selembar uang dan Nayla mengangguk lalu berjalan menyusul sahabat-sahabatnya.

Kelas Fany dan Vita belum keluar dari kelasnya.

Saat memasuki kantin mereka berpapasan dengan Nesya dan kedua temannya. Nesya melemparkan senyuman licik seolah meremehkan Nayla.

"Maksud lo apaan senyum-senyum kayak gitu? Lo ngeremehin Nayla? Iya?" Tanya Tasya dengan nada ketusnya.

"Kak Tasya bicara apa sih?" Tanya Nesya seolah tidak bersalah.

"Mau lo apasih? Lo udah rebut Kak Vero dan lo sekarang mau ngerebut Kak Ditto? Iya?" Kata Tasya lagi.

"Gak usah emosi dulu dong.. gue gak ngerebut Kak Vero dari Kak Nayla karena Kak Vero sama Kak Nayla gak punya hubungan apapun.. dan kalau soal Kak Ditto.. hmmmm.. liat aja nanti yaaaa!" Kata Nesya kemudian berjalan meninggalkan mereka.

"Semuanya lo ambil! Rakus banget jadi cewek!" Cibir Sely.

"Gue gak ngerebut siapa-siapa jadi jaga omongan lo" kata Nesya sambil menunjuk wajah Sely.

"Udah ah buang-buang waktu tau gak" Kata Nayla kemudian melanjutkan langkahnya.

"Gak usah dianggap serius omongan orang gila Nay" kata Sely tapi Nayla hanya diam tidak menggubrisnya. Nayla terlalu bingung mencerna apa yang terjadi.

Mereka bertiga berjalan menghampiri Ditto dkk.

"Kalian pesan apa? Biar gue pesenin" Tanya Tasya kepada Nayla dan Sely.

"Seperti biasa" jawab Sely.

"Emmm es susu coklat aja" kata Nayla kemudian duduk di samping Ditto.

"Lo gak makan?" Tanya Ditto dan Nayla menggeleng sambil tersenyum.

"Makan Nay, entar lo sakit. Gue pesenin du-" kata Ditto hendak beranjak dari duduknya tapi tangannya ditarik oleh Nayla.

"Kalau gak ya gak" kata Nayla membuat Ditto mengernyitkan dahinya bingung dengan sikap Nayla.

"Lo nanti sakit, Nay" kata Ditto lembut.

"Aku gak lapar dan gak mood makan" kata Nayla.

"Dikit aja oke?" Kata Ditto lagi.

"Kalau aku bilang gak ya gak. Gak usah maksa" kata Nayla kemudian beranjak pergi dari tempat duduknya.

Setelah membeli air mineral untuk Nicho, kemudian ia berjalan menuju kelasnya. Kali ini sapaan beberapa teman dan adik kelasnya tidak digubrisnya sama sekali. Nayla berharap agar cepat pulang ke rumah.

"Hai Nayla" sapa Vero di tengah lorong.

"Kenapa wajah lo kok gitu?" Tanya Vero.

"Gapapa, bukan urusan lo" kata Nayla seraya menatap Vero sekilas.

"Ohhh jadi si Lala yang periang kini berubah menjadi Nayla yang cuek? Kenapa? Ada masalah apa? Masalah tuh dihadapin dengan kepala dingin, jangan pakai emosi.. semua orang pasti punya masalah" kata Vero kemudian berjalan meninggalkan Nayla.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang