(55)

842 44 2
                                    

🌈 Happy Reading 🌈

❣️ Semoga kalian suka ❣️

🌠 Jangan lupa vote yaaaaa🌠

🌹🌹🌹

"Kalau bosan bilang, jangan selingkuh" kata Nayla sambil memperlihatkan senyum liciknya.

"Gue gak selingkuh" kata Ditto sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lalu?"

"Gue cuma jalan berdua"

"Cuma?" kata Nayla sambil memutar bola matanya malas.

"Siapapun yang ngeliat pacarnya jalan sama orang lain pasti cemburu Kak" kata Nayla dengan mata yang berkaca-kaca kemudian berjalan keluar cafe.

"Kak Ditto jangan dikejar, mending Kak Ditto besok aja ngomongin soal ini.." kata Sely mencegah Ditto, tapi Ditto menepisnya dan mengejar Nayla.

"Nay tunggu!" Kata Ditto seraya mencekal tangan Nayla.

"Apa lagi? Mau putus? Iya? O-" kata Nayla terhenti karena tiba-tiba Ditto memeluknya.

"Gue sayang sama lo" bisik Ditto seraya memeluk Nayla.

"Gak! Ngapain Kak Ditto jalan sama Salsa kalau udah punya pacar? Gue cuma Kak Ditto buat mainan iya kan?! Dasar cowok!" Kata Nayla sambil terus menangis di dalam pelukan Ditto.

"Jangan nangis Nay, gue minta maaf" kata Ditto sambil mengusap air mata Nayla.

"Basi tau gak? Berapa kali Kak Ditto minta maaf? Satu? Dua? Bahkan lebih! Percuma kalau Kak Ditto minta maaf tapi Kak Ditto ngulangin kesalahan itu lagi? Buat apa minta maaf?!" Nayla menumpahkan semua kekesalannya.

"Gue cuma jalan berdua gak lebih, gue cuma butuh solusi doang" kata Ditto seraya menangkup kedua pipi Nayla.

"Butuh solusi? Solusi apa? Kak Ditto punya masalah? Kenapa curhatnya sama Salsa? Kok gak ke gue atau ke sahabat-sahabatnya Kak Ditto aja?" Tanya Nayla beruntun.

"Karena merasa nyaman kan?" Tanya Nayla lagi dan lagi-lagi Ditto hanya diam menatap Nayla.

Nayla menggelengkan kepalanya kemudian masuk ke dalam mobilnya. Ditto hanya diam menatap mobil Nayla yang mulai menjauh.

Nayla memasuki kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras. Vino keluar dari kamarnya karena suara bantingan pintu Nayla. Tanpa permisi ia masuk ke dalam kamar Nayla.

Vino hanya diam melihat Nayla yang duduk di karpet sambil menangis memeluk lututnya.

"Gak usah nangis, entar serumah datang ke sini loh" kata Vino seraya duduk di samping Nayla.

"Lo kalau ada masalah jangan di selesain pakai emosi Nay, bicarain baik-baik sama Ditto.. marah gak akan nyelesain masalah Nay" kata Vino membuat Nayla mendongakkan kepalanya.

"Jelek banget muka lo habis nangis Nay, jelek parahhh!" Cibir Vini membuat Nayla menjambak rambut Vino.

"Eh eh ngapain jambak-jambak rambut Kak Vino!" Kata Sely tiba-tiba muncul di ambang pintu bersama Fany.

"Wleee!" Kata Vino kemudian berlari menuju Sely.

"Jagain Nayla bentar ya, gue mau ke rumahnya Ditto" kata Vino membuat Sely membelalakkan matanya.

"Ngapain?" Kata Sely berbisik.

"Urusan cowok, daaaa love you!" Kata Vino kemudian melenggang pergi.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang