(8)

1.4K 71 2
                                    

~bukan hanya dia laki laki di dunia ini~

🌹🌹🌹

Perjalanan menuju tenda Nayla merasa badannya sedikit lemas, dan merasa kepalanya mulai pusing. Jalan menuju ke tenda adalah jalan yang menurun, curam, dan sedikit licin. Nayla berpegangan tangan bersama Vita dan Tasya. Sedangkan dibelakangnya Ditto berpegangan tangan bersama Rina. Rina tersenyum melihat tangannya yang digenggam erat oleh Ditto.

Tiba tiba Nayla terpeleset karena dia tidak fokus berjalan malah melihat ke belakang yaaa melihat Ditto dan Rina.

"Aaaaaaaaaaaaaa" Teriak Nayla yang terpeleset dan kepalanya terbentur pohon besar.

"NAYLA!"

Ditto dan Vino langsung berlari ke arah Nayla disusul dengan teman temannya, kecuali Rina dia hanya tersenyum sinis melihat hal itu.

"Nay ... Dek bangun dong dek... Dek eh dek ayo bangun ... Nay..." Kata Vino sambil memangku kepala Nayla.

Maya memberikan minyak kayu putih untuk dioleskan di kepala Nayla. Nayla mengerutkan keningnya dan membuka matanya perlahan. Pandangannya sedikit kabur dan kepalanya terasa sangat pusing.

"Kak Vino.." panggil Nayla dengan suara serak.

"Iya gue disini kok mana yang sakit? Bilang sama gue?" Kata Vino khawatir.

"Kepala gue pusing, kaki gue juga keseleo kayaknya" kata Nayla sambil memejamkan matanya.

"Lo gimana sih Nay kalau jalan itu di lihat jalanya yang bener udah tahu jalannya licin" Kata Vino dengan nada seperti menyentak.

"Ssshhhttt! Gila ni orang dia itu baru jatuh jangan dimarahin dulu deh" Kata Maya yang terbawa emosi.

"Nanti kalau kenapa kenapa sama Nayla gue yang disalahin sama 1 keluarga besar, dan sedangkan Nayla malah ceroboh" Kata Vino sambil berjalan menjauh dari mereka, dan tanpa berfikir panjang Sely langsung menyusul Vino.

"Ekhem"

"Ngapain di sini?" Tanya Vino dengan pandangan lurus menatap ke depan.

"Lo seharusnya gak bilang kayak gitu ke Nayla" kata Sely sambil duduk di samping Vino.

Sely memberanikan diri untuk duduk di samping Vino, yang pada aslinya jantungnya tidak karuan dan sedikit takut dengan tatapan mata Vino.

"Nayla anaknya mah gitu dia emang ceroboh, tapi kalau kita lebih tua dari dia bukankah seharusnya kita menasehatinya secara baik baik bukan malah menasehati dengan cara yang tidak baik" Kata Sely sambil menepuk pundak Vino.

"Thanks" Kata Vino sambil tersenyum manis.

"Ya udah ayok kesana kita harus cepet balik ke tenda" Kata Sely dan dibalas anggukan oleh Vino.

Ditto menyandarkan Nayla di bawah pohon.

"Kaki lo sakit gak?" Tanya Ditto khawatir.

"He em keseleo kayaknya" kata Nayla sambil memejamkan matanya.

"Sini gue pijitin" kata Ditto kemudian ia menaruh kaki Nayla di pangkuannya. Rina yang melihat itu menghembuskan nafasnya kesal.

Vino meminta maaf kepada Nayla. Ditto dan Vino membantu Nayla berjalan.

Sesampainya di tenda mereka mendapat juara ke tiga, awalnya mereka menyangka bahwa mereka tidak akan menang tapi kenyataannya mereka juara ke tiga. Nayla berjalan pelan pelan bersama Tasya dan Vita.

"Lo istirahat dulu Nay gue mau beli makan siang buat kita... Fan tolong jagain Nayla dulu" Kata Tasya yang dibalas anggukan oleh Fany.

Tasya dan Vita pergi membeli makanan, karena hutan di sini merupakan hutan wisata jadi banyak orang yang bermalam dan berjualan di sini. Sely dan Rina sedang membersihkan area sekitar tenda regu mereka. Vino dan Ditto datang ke tenda Nayla.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang