🌈 Happy Reading 🌈
❣️ Semoga sukaaaa❣️
🌠 Jangan lupa vote yaaaaa 🌠
🌹🌹🌹
Nayla memasuki mobil merah miliknya. Nayla sudah bisa mengendarainya dari awal kelas 1 SMA, itupun berkat Vino yang mengajarinya.
"Thank you, next... Thank you, next..." Gumamnya mengikuti alunan lagu di radio.
Nayla mengendarainya dengan kecepatan sedang. Dan 15 menit kemudian Nayla sudah sampai di depan gerbang rumah Ditto.
Tin... Tin... Tin...
Satpam rumah Ditto menghampiri mobil Nayla. Setelah membuka kaca mobilnya, gerbang langsung terbuka lebar.
Nayla menghembuskan nafasnya lega saat ia berhasil memarkirkan mobilnya dengan benar dan tanpa lecet sedikitpun. Nayla mengedarkan pandangannya ke sekitar dan melihat mobil Ditto terparkir di sana. Kebetulan sekali saat ia mengetuk pintu yang membukanya adalah Yanti.
"Assalamualaikum Tante!" Nayla mencium punggung tangan Yanti.
"Waalaikumsalam, ya ampun Nayla! Kamu kok jarang ke rumah? Tante kangen banget sama kamu, ayo sini masuk" heboh Yanti seraya memeluk Nayla.
"Emmm ini titipan dari Mama, urusan butik ya te?"
"Iya sayang makasih loh, oh ya kamu diantar siapa?" Tanya Yanti.
"Naik mobil sendiri hehehe" jawab Nayla sambil cengengesan.
"Ya ampun sayang! Gak papa? Ditto gimana sih pacarnya gak dijemput. Awas aja Tante potong nanti uang bulanannya" ucap Yanti membuat Nayla tertawa melihatnya.
"Aku sengaja gak minta jemput, takutnya ngerepotin. Kak Ditto dimana?" Tanya Nayla disusul suara tangis Eca yang sangat kencang.
"Eh Eca nangis! Kamu ke ruang musik aja ya, Ditto ada di sana... Tante ke Eca dulu, makasih ya udah dianterin" ucap Yanti kemudian berjalan ke arah kamar Eca.
Nayla berjalan ke arah ruang musik dan samar-samar Nayla mendengar suara tawa dari dalam ruangan. Detak jantung Nayla berdetak cepat, tangannya bergetar ingin membuka pintu.
Beberapa kali mengatur nafasnya dan pintu akhirnya terbuka. Dua orang didalamnya sontak menoleh ke arah Nayla dengan raut wajah yang sulit diartikan. Sedangkan yang ditatap menampilkan senyum terpaksanya.
"Nayla" gumam Ditto lalu berjalan ke arah Nayla. Kemudian mengajak Nayla duduk di sofa yang tersedia.
"Lo kok gak bilang kalau kesini? Gue kan bisa jemput lo, lo naik apa?" Tanya Ditto beruntun dengan tangan menggenggam tangan Nayla.
"Kak Ditto kok gak bilang kalau mau latihan sama Salsa?" Tanya Nayla dengan suara bergetar.
"Gue lupa sorry " kata Ditto membuat Nayla menundukkan kepalanya dan menarik tangan yang digenggam oleh Ditto.
"Gue tau gue salah, jadi gue minta maaf. I'm sorry" kata Ditto memohon seraya kembali menggenggam tangan Nayla.
"Aku kesini di suruh mama nganterin sesuatu ke Tante Yanti urusan butik. Terus mama juga nitipin kue coklat ini ke Kak Ditto, dimakan ya sambil latihan enak kok" kata Nayla sambil tersenyum kecil.
"Lanjutin aja latihannya biar penampilannya bagus dan kelas X MIPA 2 jadi yang terbaik kayak dulu. Semangat Salsa!" Kata Nayla membuat Salsa mengangguk sambil tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayla
RandomJatuh cinta kepada seseorang tidak membutuhkan waktu. Jatuh cinta kepada seseorang tidak membutuhkan alasan. Tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tentang perjalanan cinta yang rumit. Tentang perjalanan cinta yang penuh masalah. Tentang pe...