(51)

834 43 0
                                    

🌈 Happy Reading 🌈

❣️Semoga suka ❣️

🌠 Jangan lupa vote yaaaaa 🌠

🌹🌹🌹

"Nay keluar! Udah mau dimulai nih acaranya" seru Fany dari luar tenda.

Nayla memang berada di dalam tenda sejak kejadian tadi. Ia hanya diam melamun memikirkan apa yang dikatakan oleh Rina tadi.

Nayla memakai sweater birunya karena udara malam ini sangat dingin.

"Bakar bakar yuk!" Seru Sely dan mereka mengangguk semangat.

"Selamat malam semuanya! Gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja ya! Udaranya dingin banget ya? Butuh pelukan hangat nih.. cielahhh!" Kata pembawa acara yang Nayla tahu namanya Refi.

"Pelukan sama pohon aja sono! Lo kan jomblo! Hahaha" kata Ryan yang memang bertugas sebagai pembawa acara bersama Refi. Perkataannya membuat semuanya tertawa mendengarnya.

"Di malam yang cerah ini.. cielahhh sok banget gue ya kan?" Kata Ryan membuat tawa kembali terdengar.

"Oke semuanya! Malam ini kita bakalan seru-seruan. Kalian bisa lebih mengenal satu sama lain lebih dekat. Memiliki teman banyak itu enak loh!"

"Teman banyak tapi palsu semua gimana?" Sahut Ryan.

Perkataan Ryan barusan membuat Nayla dan sahabat-sahabatnya saling melempar pandangan.

"Entahlah semoga gak ada yang palsu ya.. oke malam ini kita akan bernyanyi bersama dan ada beberapa penampilan dari para mentor. Kalian boleh sambil bakar-bakaran!"

"Bakar jagung jangan bakar tenda loh ya!" Potong Ryan membuat mereka kompak menyorakinya.

Acara pun di isi dengan truth or dare dan challenge challenge lainnya. Malam ini mereka tertawa sampai perut mereka sakit dan pastinya mereka tidak akan melupakan malam ini.

Nayla menatap ke sekelilingnya berharap menemukan keberadaan Ditto.

"Nyariin Kak Ditto ya Nay?" Tanya Fany dan Nayla mengangguk.

"Iya ya? Gue gak keliatan Kak Ditto dari tadi, padahal dia kan dokumentasi" kata Fany dan Nayla mengangguk setuju.

"Gue cari dia dulu deh" kata Nayla seraya berdiri dari duduknya.

"Hati-hati! Jangan sampai nyasar!" Kata Fany dan dibalas acungan jempol oleh Nayla.

Nayla berjalan mengelilingi area perkemahan. Banyak adik kelas yang menyapanya dan sesekali menawarinya jagung ataupun sosis bakar.

"Hai Kak Nayla!" Sapa seorang siswi berkacamata bulat dengan senyuman yang sangat manis menurut Nayla.

"Eh hai juga!" Sapa Nayla balik.

"Sendirian aja Kak? Mau kemana? Hati-hati nyasar loh!" Kata siswi itu lagi.

"Eh? Iya aku sendirian, teman-teman aku ada di depan tenda" jawab Nayla.

"Nyariin Kak Ditto ya?" Tanya siswi itu.

"Eh iya hehe, kamu lihat Kak Ditto gak?" Tanya Nayla dan siswi itu mengangguk.

"Tadi dia kesini manggil Salsa, terus ke sana. Nah itu mereka" kata siswi itu membuat Nayla memutar balik badannya.

Dan benar saja, Ditto dan Salsa berjalan berdua menuju ke arahnya. Salsa yang menundukkan kepalanya dan Ditto dengan pandangan yang fokus kepada kameranya.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang