🌈 Happy reading 🌈
Jangan lupa vote 🌟
🌹🌹🌹
Mereka melangkah masuk ke halaman rumah Nayla.
"Assalamualaikum Bi Mina, Tante Ani nya ada?" Tanya Tasya kepada Bi Mina yang sedang menyapu halaman samping rumah Nayla.
"Waalaikumsalam, eh non Tasya... Ada ada bentar bibi panggilin dulu ya, non duduk aja di sana"
Mereka berjalan menuju pondok kecil yang ada di halaman rumah Nayla.
"Eh Sely, Tasya, Fany, Rina, Vita... Apa kabar sayang?" Kata Ani menyapa mereka.
Mereka bergantian mencium tangan Ani.
"Baik kok Tante"
"Eh ini Vino, terus ini siapa namanya aduhhhh... Aaaa Ditto ya?"
"Iya tante"
"Saya Ryan, ini Aldo tante" kata Ryan sopan.
"Sok sopan cih..." Cibir Vita sambil memutar bola matanya.
"Eh mak lampir gue denger"
Vita terkejut mendengarnya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Ya udah masuk aja, Nayla masih tidur kayaknya soalnya tadi habis muntah muntah terus jadi tante suruh tidur... Ya udah sana Tante ambilin minuman sama cemilan dulu" kata Ani kemudian berjalan ke arah dapur diikuti Bi Mina dibelakangnya.
Mereka masuk lewat pintu samping, karena di ruang tamu masih banyak tamu.
"Naylaaaa!!!!" Teriak Rina saat memasuki kamar Nayla.
"Ssssstttt" seluruhnya menatap ke arah Rina dengan tatapan mematikan dan Rina hanya menyengir.
Vino, Ryan, Bimo dan Aldo duduk di sofa kamar Nayla dan memainkan game di ponsel masing-masing.
Tasya, Rina, Sely dan Fany duduk di samping tempat tidur Nayla.
Ditto menatap Nayla yang sedang tidur itu. Wajah Nayla pucat tapi terlihat tenang sekali. Nafasnya teratur berarti ia sedang tidur dengan nyenyak.
"Uhuk uhuk uhuk"
Mata Nayla belum terbuka sempurna, ia masih mengumpulkan nyawanya. Tangannya bergerak mencari gelas yang ada di meja kecil dekat kasur.
"Uhukk huk anjir mana sih gelasnya ishhh"
"Buka dulu mata lo biar bisa ngambil gelas"
Nayla mengenali suara itu dengan cepat matanya membulat melihat Ditto sedang menyodorkan air putih kepada Nayla.
"Nih"
Nayla meraihnya dan langsung meneguknya habis.
"Loh kalian ada di sini? Aaaaaaaaaaaaaa!" Kata Nayla seraya memeluk sahabat-sahabatnya.
"Tapi kita gak bawa apa apa Nay hehehe" ucap Fany sambil menggaruk tengkuknya.
"Nggak pa-"
"Nih buat lo! Cepat sembuh!" Kata Ditto dengan melempar paper bag kepada Nayla.
"Thanks!!"
"Apa an tuh Nay?" Kepo Rina.
Nayla membuka paper bag berwarna pink itu dan didalamnya ada sekotak jam tangan. Nayla membuka kotak itu. Jam tangan berwarna biru. Warna kesukaan Nayla. Di jam tangan itu ada nama Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayla
RandomJatuh cinta kepada seseorang tidak membutuhkan waktu. Jatuh cinta kepada seseorang tidak membutuhkan alasan. Tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tentang perjalanan cinta yang rumit. Tentang perjalanan cinta yang penuh masalah. Tentang pe...