(24)

1K 43 2
                                    

"Gila.. besar banget rumahnya Kak.."

Kata kata itu yang terlontar dari mulut Nayla. Matanya berbinar binar melihat rumah bak istana yang akan ia tinggali.

"Ck, lo mau diem disitu terus? Gak mau masuk apa?!" Kata Bilqis setengah berteriak karena Bilqis sudah ada di depan pintu utama rumah, sedangkan Nayla masih setia berdiri di samping pintu mobil.

"Eh iya iya"

Nayla segera berjalan sedikit berlari menyusul Bilqis. Pintu utama itu terbuka lebar menampilkan 2 perempuan yang berumur sekitar 30 tahun dengan pakaian yang sederhana.

"Selamat datang nona, silahkan masuk" ujar salah satu mereka dengan membungkukkan badan, menghormati.

"Eh iya iya"

"Non Nayla sama non Bilqis ya? Saya Bi Iyem dan ini Bi Warti kita ART di sini non"

Nayla dan Bilqis mengangguk paham sambil tersenyum manis. Mereka diantar ke kamar masing-masing.

Kini didepan Nayla sudah ada pintu sebuah ruangan yang terdapat tulisan 'Nayla F.A'. Nayla membukanya perlahan lalu menutupnya kembali. Sebuah kamar dengan warna baby blue dengan tatanan kamar yang rapi dan sangat cocok dengan kepribadian Nayla. Nayla segera menghampiri kasurnya dan merebahkan tubuhnya dengan mata yang menatap langit langit kamar. Perlahan matanya terpejam.

****

Pagi telah tiba. Sinar mentari memasuki celah celah kamar Nayla. Nayla segera membersihkan tubuhnya dan bersiap siap ke sekolah.

Sama seperti biasanya, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas, ada juga yang tidur, alasan ke kamar mandi tapi tidak segera kembali lagi ke kelas dan lainnya.

Tak terasa 4 jam pelajaran telah selesai, sekarang Nayla dan sahabatnya kecuali Tasya sedang makan siang di kantin.

Tiba tiba Ditto dkk sudah ada di depan mereka.

"Uhuk... Uhukk..." Nayla tersedak karena melihat Ditto yang tiba tiba duduk di depannya.

"Eh eh minum dulu Nay" Kata Ditto lalu menyodorkan minuman Nayla.

"Ngapain duduk di sini segala? Kantin kelas 11 kan ada?!" Kata Vita.

"Eh serah kita kali mau ke kantin sini kek sana kek sekolah sekolah lo apa?" Sahut Ryan.

"Ya tapi kan-"

"Udah Vita... Makan aja kenapa sih orang mereka juga gak ganggu juga" kata Fany.

"Utututu lucu banget pipinya anak siapa cihhh!!!" Aldo mencubit pipi Fany gemas tapi langsung ditepis oleh Vita.

"BUKAN MUHRIM KAKAK!!" kata Vita lalu menarik tangan Fany dan berjalan keluar kantin.

Nayla langsung menyusul Fany dan Vita tapi tangannya dicekal oleh Ditto.

"Eh?"

"Mau kemana sih? Udah gue samperin di sini main pergi pergi aja... Duduk lagi" kata Ditto dengan tatapan yang tidak lepas dari mata Nayla.

Nayla mengangguk lalu duduk kembali menikmati makanan yang masih tersisa.

"Nay lo nanti les ya?" Tanya Ditto. Kini hanya tinggal Ditto dan Nayla karena Rina dan Sely baru saja pergi keluar kantin.

"Eh iya kenapa?"

"Gak papa, besok gue jemput?" Tanya Ditto lagi.

"Enggak tau... Ada Kak Bilqis soalnya jadi-"

"Iya paham, lo dicariin Mama katanya dia kangen sama lo, lo sih jarang main ke rumah... Eca juga nyariin lo"

"Masa sih?" Kata Nayla sambil tertawa kecil.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang